Saat akan menuju ke restoran,Gilang terjatuh saat seseorang menabraknya membuatnya sedikit meringis.
"GILANG" Saga langsung membantu Gilang berdiri dan memastikan anak itu baik-baik saja.
"Gilang lo gak papa. Maaf tadi aku gak sengaja" ucap seseorang yang tadi menabrak Gilang hingga terjatuh. Galang orang itu ingin mendekat memastikan Gilang baik-baik saja, namun urung sebab Saga sudah menyembunyikan Gilang di balik punggungnya.
Sementara Saga masih menatap tajam ke arah tiga orang yang baru saja merusak acara jalan-jalan keluarganya. Galang dan kedua orang tuanya. Kenapa coba mereka juga harus di Mall ini.
Gilang yang berdiri di balik punggung Saga sudah merasa tak nyaman. Bukan tak jadi mereka akan kembali bertengkar seperti sebelumnya. Bahkan aura di situ sudah seperti di medan perang.
"Gi..gilang ini mama.." panggil Vina dengan suara bergetarnya. Ini kali kedua mereka di pertemukan dan itu berhasil membuat hatinya di liputi penyesalan.
Anak yang dulu ia sia-siakan kini sudah tumbuh dengan baik.
Gilang yang mendengar suara Vina mengeratkan tangannya yang masih di genggam dengan erat oleh Saga, seolah jika ia melonggarkan sedikit saja Gilang akan menghilang dari hadapannya.
"gilang kita pulang saja ya, kita makan malamnya di rumah saja gak papakan?" tawar Rizka yang melihat sekitar sudah di kabuti awan tak mengenakkan.
Gilang hanya mengangguk lalu tangan halus Rizka menarik Gilang keluar dari mall itu yang lalu di susul dengan Adit dan juga Saga yang menahan emosinya sejak mereka lagi-lagi di pertemukan.
Galang tak tinggal diam melihat Gilang pergi begitu saja. Dengan langkah cepat hampir berlari Galang berhasil mencekal tangan Gilang.
"Gilang tunggu. Kasih kita kesempatan buat perbaiki semuanya lang. Jangan kayak gini, kita tahu kita salah tapi sekali aja kasih kita kesempatan" mohon Galang dengan sepenuh hatinya berharap Gilang mau memaafkannya.
Gilang menghempaskan tangan Galang dengan sisa tenaganya, tapi sialnya Galang terlalu kuat mencengkram tangannya hingga Gilang tak bisa melepaskan tangan Galang.
Saga yang melihat itu tak tinggal diam "lepasin brengsek!" Saga melepas tangan itu dengan paksa.
Gilang langsung meringis setelah tangan Galang yang mencenkramnya terlepas. Galang yeng melihat itupun merasa bersalah "maaf.." cicit Galang yang menyadari kesalahannya.
"lo minta buat gue ngasih kesempatan ke kalian setelah apa yang kalian lakukan hah! Kalian pikir kalian siapa seenaknya memintaku buat pergi lalu menyuruhku kembali lagi setelah gue nemuin kebahagian gue! Kenapa! Apa salah Gilang sampai kalian lakukan ini semua! JAWAB KENAPA KALIAN DIAM!" Gilang terengah setelah berbicara dengan nada tinggi. Dada Gilang sudah naik turun yang justru membuat khawatir keluarganya.
"aku tidak sebaik itu untuk memaafkan kalian begitu saja. Dan tolong setelah ini jangan ganggu hidup Gilang lagi karena sedari awal memang tak seharusnya Gilang hadir diantara kalian" setelah mengatakan itu Gilang masuk ke mobilnya di ikuti oleh Rizka karena ia tahu Gilang sekarang pasti tertekan setelah kejadian barusan.
"kalian dengar sendirikan. Jadi jangan buang-buang waktu kalian untuk membawa Gilang kembali kalau oada kenyataannya Gilang sendiri gak mau kembali ke kalian" ucap Adit yang mampu membuat mereka semakin di landa penyesalan.
Bahkan maafpun tak akan mereka dapatkan sebab kesalahan fatal 10 tahun yang lalu.
Sementara di dalam mobil Gilang sudah menangis sejadi-jadinya di dalam pelukan Rizka yang terus memberi kata-kata penenang untuk Gilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Are Different
Teen FictionKita memang berbeda, meskipun kita punya wajah yang sama. Semenjak hari itu kita sudah tak sama lagi. Semenjak mereka membuangku. Start ; 7 November 2019