4

272 43 2
                                    

"tapi kamu gak di apa-apain kan sama mereka?" Tanya Hyunjin lagi. Felix menggeleng.

Jisung memperhatikan didepan pintu. Namun tubuhnya di senggol oleh Jeongin membuatnya menatap Jeongin tajam.
'ni manusia memang ngajak gue ribut' batin Jisung.

"Jin ayok. Gue ngantuk" pisuh Jeongin berusaha agar Hyunjin melepaskan pelukannya dari Felix.

'oh ini kah biang keladinya' batin Jisung yang terus memperhatikan gerak gerik Jeongin.

Hyunjin menatap Jeongin malas. Ia tak menghiraukan Jeongin dan mengajak felix ke kamar.
"Ayok ke kamar aja. Biar punggungnya aku obatin" ajak Hyunjin sambil menarik tubuh Felix.

Jeongin yang tak di hiraukan menghentakkan kakinya kesal.

"Kasian di kacangin" cibir Jisung

"Gak usah sok asik!" Sinis Jeongin lalu duduk di kursi meja makan.

"Dih. Yang mau asik sama lo siapa. Mit amit" ketus Jisung. Jeongin hanya membuang muka.

.

"Akh.."

"Aduh sakit ya"

"Perih" lirih Felix

"Aku gak terima kamu diginiin sama mereka" ucap Hyunjin sembari mengobati punggung Felix yang terluka karena bekas cakaran orang-orang yang berusaha menggagahi kekasihnya itu.

"Tadi Jisung udah bikin mereka pingsan" ucap Felix. Ia masih takut jika membayangkan apa yang telah terjadi.

Hyunjin diam. Fokus dengan kegiatannya. Felix pun ikut diam. Suasananya menjadi hening. Tak lama Hyunjin merengkuh tubuh Felix dari belakang.

"Aku yang pacar kamu aja gak pernah ada kepikiran buat apa-apain kamu. Aku gak rela sama semua yang mereka udah buat ke kamu"

Felix tersenyum. Ia sangat merindukan Hyunjin yang seperti ini. Hyunjin yang perhatian dan peduli. Untuk beberapa bulan belakangan ia merasa sendiri. Hidupnya terasa sepi seperti sebelum Hyunjin datang.

"Lix" panggil Hyunjin lembut.
Felix menelan Saliva nya saat merasakan tangan Hyunjin meraba perutnya.

"H-hyun kamu-"

Hyunjin hanya diam mengecup pipi pria manis yang sekarang berada di pelukannya itu. Tangan Hyunjin meraih pipi Felix, mendekat kan wajah mereka. Dapat felix rasakan nafas Hyunjin.

Chup..

Hyunjin mengecup bibir mungil felix dengan lembut. Menyatukan tatapan mereka.

Sejujurnya Hyunjin ingin menangis sekarang. Menatap wajah Felix yang terlihat sedikit memar. Ia merasa gagal menjaga Felix sesuai janjinya dulu. Kalau saja terjadi sesuatu pada Felix ia tak bisa memaafkan dirinya sendiri.

"Kenapa?" Tanya Felix. Tangannya bergerak menangkup pipi Hyunjin. Mengusap nya dengan lembut.

"Nggak. Aku cuma kangen" jawab Hyunjin bohong lalu mengecup kening Felix beberapa kali.

"JIN, AYOK NA GUE NGANTUK!" Teriak Jeongin dari luar.

Hyunjin menghela nafas. Kegiatannya baru saja mau dimulai batinnya.

"Kamu-"

"Iya. Aku nginep di rumah Jeongin malem ini. Gak papa kan kalo aku tinggal?"

Felix hanya mengangguk. Tak ada jawaban lain yang bisa ia berikan. Meskipun ia menolak Hyunjin akan tetap pergi.

Setelah berpamitan Hyunjin pun pergi meninggalkan Felix sendiri. Kemana Jisung? Entahlah saat Felix keluar kamar ia tak menemukan Jisung di ruang tamu.

The Jeckpot |SUNGLIX & HYUNLIX|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang