21

163 23 0
                                    

"JISUNG!" Teriak Felix. Ia tersentak dari tidurnya. Hyunjin yang tidur disampingnya dibuat bangun oleh Felix. Felix keringat dingin, tangannya kembali gemetar. Hyunjin mengelus punggung nya berusaha membuatnya merasa lebih tenang.

"Kenapa sayang? Mimpi buruk lagi hm?" Tanya Hyunjin dengan lembut. Felix mengangguk pelan. Ia tak mengerti mengapa beberapa kali memimpikan Jisung bahkan dengan mimpi yang hampir sama, ia merasa seolah semuanya nyata. Sudah satu bulan lamanya ia tak pernah melihat Jisung. Hyunjin merengkuh tubuh kekasihnya itu. Yaps mereka sudah balikan dan menjalin hubungan dengan status kekasih.

Flashback on~
Felix memutar gagang pintu rumahnya ditemani Hyunjin dibelakangnya. Pagi itu Hyunjin mengantarkan Felix untuk pulang. Felix membolakkan matanya saat melihat keadaan rumahnya jauh dari kata rapi. Semuanya berantakan, kursi meja dan segala macam berserakan. Ia berlari memasuki kamarnya dan benar saja apa yang ia pikirkan. Kamarnya berhamburan. Felix kembali mengingat apa yang Jisung katakan padanya, jangan pulang selama tiga hari apakah ada yang berniat jahat padanya pikirnya. Sementara itu Hyunjin menutup mulutnya tak percaya, kenapa rumah Felix bisa sangat berantakan seperti ini batinnya. Ia mengikuti langkah Felix yang memasuki kamarnya.

"Kamu ninggalin rumah dalam keadaan kaya gini?" Tanya Hyunjin.

"Nggak kemarin semuanya rapi. Kenapa bisa kaya gini" lirih Felix. Hyunjin membantu Felix membereskan dan mengangkat barang-barang yang berserakan. "Kenapa bisa" gumam Hyunjin. Hyunjin menghentikan kegiatannya saat melihat bercak hitam kemerahan dilantai, "Lix" panggilnya. Felix menghampiri Hyunjin yang tengah berjongkok didepan kamar mandi. "Kenapa Hyun?" Tanyanya.
"Ini darah atau cat tembok?" Tanya Hyunjin menatap Felix. Felix melihat sekeliling, bercak  merah kehitaman itu tercecer sampai ke depan pintu kamar mandi.

Felix menutup mulutnya saat melihat seorang bersimbah darah didalam kamar mandinya. Keadaan orang itu sudah tak bernyawa. Dengan cepat ia menutup pintu kamar mandi itu. Kakinya lemas membuat ia terjatuh. Hyunjin meraih tubuh Felix dan mendekapnya. Tangannya bergerak mengambil ponselnya yang berada di saku celananya. Ia menelpon polisi.

Setelah polisi datang dan memeriksa keadaan rumah Felix. Hyunjin masih setia merangkul Felix yang masih shock. Felix terdiam, ia masih tak percaya dengan apa yang ia lihat. Ia sangat yakin bahwa orang yang ada didalam kamar mandinya itu adalah salah satu dari ketiga pria yang mengejarnya malam itu. Felix kembali memikirkan tentang Jisung yang mewanti-wanti agar ia tak pulang. Air mata Felix terjatuh, ia menangis  memikirkan kemungkinan terburuk yang akan terjadi jika ia tak menuruti apa yang Jisung katakan.

Hyunjin dan Felix menjadi saksi dalam pemeriksaan polisi, beberapa hari mereka mengikuti tes dan beberapa prosedur yang harus mereka lewati, setelah diyakini bahwa mereka memang tak terlibat dalam kasus ini mereka bisa kembali menjalani aktifitas masing-masing. Dan karena kejadian itu orang tua Hyunjin menjadi sangat khawatir tentang keadaan Felix, menyuruh Felix untuk pindah ke apartment milik Hyunjin. Dan dari hari itulah Felix menetap di apartment milik Hyunjin. Ia dan Hyunjin kembali semakin dekat karena Hyunjin yang sering datang untuk menjenguknya dan membawakan makanan untuk Felix. Karena memang pada dasarnya Felix masih menyayangi Hyunjin, Felix kembali menerima Hyunjin untuk menjadi kekasihnya.
Flashback off~

"Ini minum dulu" ucap Hyunjin menyodorkan segelas air putih pada Felix. Felix menerimanya dengan baik dan menghabiskannnya.

"Kamu mimpi apa sampek keringat dingin kaya gini?" Tanya Hyunjin sembari mengelap keringat di dahi Felix.

The Jeckpot |SUNGLIX & HYUNLIX|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang