10

247 37 1
                                    

Jisung mendudukkan dirinya dia atas balkon rumah tempat ia tinggal selama misinya masih berjalan.

Menatap punggung Felix yang tengah menyiram tanaman. Felix sedikit murung setelah hubungannya berakhir dengan Hyunjin. Ia tak seceria sebelumnya. Dua hari telah berlalu dari hari dimana Hyunjin meninggalkan Felix. Felix juga memutuskan untuk berhenti bekerja sementara waktu. Ia tak ingin bertemu dengan orang yang hanya akan menanyakan tentang hubungannya dengan Hyunjin saja.

"Felix"

Panggil Jisung dari balkon membuat felix mendongak. Ia tersenyum menatap Jisung yang menguap kearahnya.

"Kenapa?"

"Sini bentar"

"Aku lagi sibuk"

"Akh. Perut gue" rintih Jisung yang berhasil membuat Felix berlari kearahnya. Dengan nafas terengah-engah Felix yang terlihat khawatir meraih tangan Jisung.

"Kamu gak papa? Kalo masih sakit gak perlu bangun" ucap Felix dengan nada khawatir.

Jisung tersenyum melihat wajah cemas felix yang malah terlihat imut dan lucu. Sebenarnya ia tak merasakan apapun namun sengaja membuat tubuhnya terlihat memar agar tak mencurigakan.

Felix memapah tubuh Jisung yang sedikit lebih besar darinya itu. Membawa Jisung ke kamarnya. "Sekarang kamu istirahat. Aku mau pulang masakin bubur buat kamu"

"Gue ikut ya. Bosen banget gue sendirian"

"Emangnya kuat jalan sampek rumahku?"

"Ya kuat lah"

Felix meraih lengan Jisung. Berjalan mereka menuju rumah felix dengan Jisung yang dipapah oleh Felix.
'maafin gue dah bohongin lo. Tapi kalo gak gini lo bakal mikirin si Hyunjin mulu' batin Jisung menatap wajah felix yang terlihat kesusahan.

Setelah itu Jisung duduk di kursi meja makan sembari memperhatikan Felix memasak untuknya.
"Lo serius berhenti kerja?" Tanya Jisung.

"Hm"

"Kenapa?"

"Aku gak bisa kalo mereka selalu nanya masalah Hyunjin" jawab felix pelan.

"Oh gue ngerti kalo soal itu"

Jisung terus memperhatikan gerak gerik Felix, kemanapun felix pergi matanya terus mengawasi.

"Jangan ngeliatin aku terus" ucap felix yang sadar.

"Gue lagi mikir"

"Mikirin apa?"

"Mikir gimana caranya bikin elo ketawa"

Felix terkekeh. Jisung terdengar konyol untuk orang yang bisa dibilang cukup kasar bagi Felix.

"Nah gitu dong. Lo manis kalo senyum"
Felix hanya memutar bola matanya malas.
"Terserah " ucapnya.

Setelah masakannya sudah matang. Fekix menyiapkan makanan untuk Jisung.
'gue ngerasa kek punya bini njir' batin Jisung.

"Thanks" ucap Jisung saat felix memberinya sepiring sarapan lezat.

"Masakan lo enak. Kenapa gak buka warung makan" ucap Jisung yang membuat Felix tertawa.

"Kok ketawa. Gue serius"

"Gak usah becanda terus sung. Makan tu nasi mu"

"Gak becanda cookies. Kalo lo mau gue bisa modalin. Yang penting lo mau sih"

"Hahaha. Apa tadi cookies?" Felix tertawa mendengar panggilan yang Jisung berikan padanya.

Jisung tersenyum simpul melihat tawa di wajah Felix.

The Jeckpot |SUNGLIX & HYUNLIX|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang