Felix diterima dengan baik oleh keluarga Hyunjin. Bahkan kedua orang tua Hyunjin merasa sangat senang dengan kehadiran Felix.
Hyunjin mengetuk pintu kamar yang Felix tempati. Felix membuka pintu dengan perlahan "lah belum mandi?" Tanya Hyunjin yang melihat Felix masih menggunakan baju yang sama. Felix menggeleng pelan "bingung mau ganti baju pakek apa" jawab Felix. Hyunjin terkekeh dan mengelus pucuk kepala Felix, "bentar aku ambilin baju aku dulu" setelah mengatakan itu Hyunjin berlari kekamarnya dan tak lama kembali membawakan beberapa baju yang ia kira akan pas di tubuh mungil Felix. "Pakek ini, kayaknya cocok dikamu" ucap Hyunjin menyodorkan beberapa baju, Felix menerimanya dengan senang hati tak lupa berterimakasih."Lix" panggil Hyunjin membuat Felix menatapnya
"Malam ini ke karnaval mau gak?" Tanya Hyunjin. Felix tersenyum senang mengangguk cepat "mau mau" jawabnya. Hyunjin lagi-lagi terkekeh melihat tingkah Felix. "Yaudah kamu siap-siap gih" ucap Hyunjin mencubit hidung Felix pelan. Setelah itu Felix membersihkan tubuhnya dan bersiap-siap. Baju yang Hyunjin berikan masih cukup kebesaran untuknya, namun Felix tetap menggunakannya dengan senang.
Hyunjin tak dapat memalingkan wajahnya saat melihat Felix menghampirinya diruang tamu. Melihat betapa manisnya, Felix menggunakan baju yang over size ternyata menambah keimutan seorang Lee Felix. Nyonya Hwang memekik senang melihat penampilan Felix.
"Calon mantu mamah mau kemana cantik banget" sapa nyonya Hwang. Felix tersipu malu membuat pipinya sedikit merona "Hyunjin ngajakin ke karnaval mah" jawab Felix. Hyunjin yang tersadar dari lamunannya meraih tangan Felix. "Mah pamit dulu ya" ucap Hyunjin dan mencium tangan sang ibu Felix pun mengikuti apa yang Hyunjin lakukan. "Hati-hati bawa Felixnya, jangan kemalaman ya pulangnya" pesan nyonya Hwang.Mata Felix berbinar-binar menatap beberapa wahana yang sedari dulu ingin ia naiki. Hyunjin tersenyum bahagia melihat Felix yang sangat bahagia. Ia baru menyadari seharusnya sedari dulu ia menghabiskan banyak waktunya bersama Felix, bahkan ia baru menyadari bahwa Felix terlihat sangat-sangat menggemaskan. Ia merutuki dirinya sendiri yang telah menyia-nyiakan orang seperti Felix. Tangan Hyunjin menarik Felix, ia membawa Felix berkeliling dan menaiki beberapa wahana. Senyum dan tawa tak lepas dari wajah Felix. Mungkin untuk pertama kalinya Hyunjin melihat Felix sebahagia ini. Hyunjin meraih tangan Felix, menatap mata Felix lamat "maafin aku yah, selama ini gak pernah punya waktu buat kamu. Seharusnya aku-" Felix menutup mulut Hyunjin dengan tangannya.
"Gak papa. Gak usah minta maaf. Aku udah maafin kamu kok" ucap Felix tersenyum sangat manis, ia memiringkan kepalanya menatap Hyunjin yang menunduk, membuat dirinya terlihat bertambah imut. Hyunjin sedikit terkekeh, "jangan bahas masa lalu terus ya. Aku capek kalo harus diingat terus" ucap Felix mendapatkan anggukan dari Hyunjin. Setelah selesai berkeliling mereka memutuskan untuk beristirahat disalah satu kursi di tempat itu.
Felix asik menikmati makanan yang Hyunjin belikan untuknya. Pikirkan nya teralihkan saat ia menatap boneka tupai yang dimainkan oleh anak kecil yang duduk bersama orang tuanya tak jauh dari mereka 'jisung lagi ngapain ya sekarang, udah makan belum ya' batinnya, ia menatap langit dan tersenyum. Felix akui ia sangat bahagia karena bisa menghabiskan waktu bersama Hyunjin namun ia sedikit merindukan tingkah konyol dari Jisung. Hyunjin yang menyadari perubahan Felix mencoba mencairkan suasana.
"Gak enak ya makannya?" Tanya Hyunjin
"Eh enak kok. Enak banget. Hyunjin mau?" Tanya Felix menyodorkan hotdog yang ia pegang pada Hyunjin, Hyunjin tersenyum dan melahap apa yang Felix berikan. Felix tertawa melihat bekas saos di bibir dan pipi Hyunjin. "Enak" ucap Hyunjin dan menghapus sisa saos di ujung bibirnya. Felix mengangguk setuju. Keduanya terdiam entah memikirkan apa."Kamu deket banget ya sama si Jisung?" Tanya Hyunjin secara tiba-tiba membuat Felix bingung harus menjawab apa. Diamnya Felix membuat Hyunjin sedikit mengerti mungkin sekarang dirinya sudah tergantikan didalam hidup Felix.
"Deket" jawab Felix membuat hati Hyunjin sedikit teriris.Felix menatap Hyunjin "deket banget, tapi dekatnya dia punya arti tersendiri" lanjut Felix.
Hyunjin tersenyum getir, seharusnya ia tak menanyakan hal yang malah membuatnya sakit hati sendiri. "Kenapa nanya gitu?" Tanya Felix. Hyunjin gelabakan, ia juga bingung kenapa mulutnya menanyakan hal itu.
"Aku cuma mau tau aja hehe" jawab Hyunjin menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Felix mengangguk mengerti.
"Lix"
"Kenapa?"
"Aku pengen perbaiki semuanya" lirih Hyunjin membuat Felix menatapnya jengah. "Aku tau aku banyak salah, tapi aku bakal berusaha jadi orang yang lebih baik dari sebelum-sebelumnya" lanjut Hyunjin, tangan nya meraih tangan mungil Felix.
"Males banget gue liat" ketus Jisung yang memperhatikan semuanya. Chan hanya tertawa.
"Lo yang mau, jadi salah lo sendiri" sahut Chan.
"Ya lo juga, kalo tau kek gini males banget gue tonton" ucap Jisung membuat Chan menatapnya datar. "Jadi gue yang salah ni?" Tanyanya memutar bola matanya malas. Jisung berlalu dan menutup pintu dengan tak santainya, "ini lo gak mau denger jawaban si Felix sung?!" Tanya Chan sedikit berteriak. Ia tertawa melihat Jisung yang cemburu, untuk pertama kalinya ia melihat seorang Jisung seperti ini, 'ternyata setinggi apapun kelas lo, kalo udah ngenal yang namanya cinta kelas lo gak ada artinya ya' batin Chan. Ia tak pernah bisa mengerti apa isi pikiran Jisung karena memang sesama Angel tidak bisa mendengar isi pikiran masing-masing.Kembali kepada Felix dan Hyunjin. Felix menggeleng pelan, "jujur aku masih sayang banget sama Hyunjin, tapi aku masih takut buat percaya kalo kamu gak bakal ngelakuin hal yang sama lagi. Aku minta maaf kalo selama mungkin aku sama kamu tapi aku malah bikin kamu jauh dari orang-orang yang dekat sama kamu. Aku takut nanti kamu ninggalin aku kaya sebelumnya. Aku masih takut" jelas Felix.
Hyunjin mengerti dengan apa yang Felix rasakan "tapi bisa kasih aku kesempatan sekali lagi?" Tanya Hyunjin. "Aku janji, aku bakal berusaha ngembalikan kepercayaan kamu seperti sebelumnya. Aku bakal berusaha semampu aku buat perbaiki semuanya" ucap Hyunjin dengan yakin. Felix berpikir sejenak, ia kembali mengingat apa yang Jisung pernah katakan padanya.
"cari kebahagiaanmu sama dia tanpa perlu ada aku. Lama kelamaan kamu juga bakal lupa sama aku dan tentang kita. Inget mulai sekarang pentingin perasaan kamu".
"Buat hidup kamu bahagia, dengan gitu aku juga bakal bahagia. Meskipun nanti aku gak bisa nemenin kamu. Aku bakal selalu merhatiin kamu dan ngejaga kamu".
'sung, aku harus gimana? Aku sayang Hyunjin tapi kamu gimana?' tanya Felix, ia bingung dengan perasaannya. Ia sangat tidak mau jika Jisung akan tersakiti, namun ia juga tak bisa membohongi perasaannya sendiri. Setelah cukup lama berfikir Felix mengangguk, "aku kasih kesempatan. Tapi janji jangan kaya kemarin lagi" cicit Felix membuat Hyunjin tersenyum senang. Ia mengangkat tubuh Felix membuat Felix sedikit berteriak karena terkejut. Orang-orang terkekeh melihat tingkah mereka berdua. Namun ditempat lain Jisung menatap sendu kejadian didepan matanya itu.
Jisung menghela nafas, "gue gak nyesel nerima lo jadi jackpot gue. Gue gak nyesel sama semua yang udah terjadi diantara kita. Meskipun gue tau mungkin gue bakal dibuang karena semua yang udah terjadi diantara kita. Gue gak pernah nyesel atas kehadiran elo didalam hidup gue. Kelas, tahta, bahkan usia gak menjamin gue selalu jadi yang terbaik buat seseorang. Di saat elo bahagia karena pilihan lo sendiri tanpa ngelibatin rasa kasihan lo udah lebih dari cukup buat gue. Makasih banyak Lee Felix buat semuanya" gumam Jisung. Jisung masih menatap Felix dari kejauhan hingga
"SUNG! Cepetan pergi dari situ!" Teriak Chan membuat Jisung tersadar dari lamunannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Jeckpot |SUNGLIX & HYUNLIX|
FantasíaKehadiran Jisung yang merubah hidup Felix. Jeckpot yang membuat Jisung Angel kelas A bimbang apa yang harus ia lakukan pada perasaannya. Akankah membiarkan Hyunjin bersama Felix ataukah harus ia yang menemani Felix Bxb Hyunlix Sunglix Book usang:)