16

213 30 2
                                    

"thanks udah ngerawat gue" ucap Hyunjin saat hendak berpamitan dengan Felix. Setelah merasa lebih baik Hyunjin memutuskan untuk pulang. Felix hanya mengangguk dan tersenyum. 'gak rela banget ninggalin kamu sama si Jisung. Tapi mau gimanapun aku gak bisa berbuat apa-apa ' batin Hyunjin menatap Felix. Sementara itu Jisung hanya memutar bola matanya malas, 'cepet banget lo rela Felix sama gue. Kalo gue tau gini gak bakal gue balikin ingatan si Felix' batin Jisung. Jisung merasa Hyunjin tak ingin berjuang untuk mendapatkan Felix agar kembali padanya.

Setelah Hyunjin pergi dan menjauh dari halaman rumah Felix, Felix masih setia berdiri menatap mobil Hyunjin yang menjauh. Jisung hanya menghela nafas lalu beranjak dari tempatnya. "Ayok masuk" ucapnya dan merangkul Felix. Felix mengangguk menurut.

Setelah beberapa lama keadaan hanya hening, keduanya terdiam entah memikirkan apa. Jisung menatap Felix yang hanya diam memainkan jarinya.
"Kenapa lesu gini? Masih kangen sama Hyunjin?" Tanya Jisung. Felix menggeleng pelan. "Terus kenapa hm?" Tanya Jisung. Sebenarnya Jisung mengetahui hal yang membuat Felix diam 'kalo seandainya kamu sayang ke aku kaya aku ke kamu mungkin aku bakal rela lepas semuanya, kelas tahta bahkan semuanya. Tapi yang aku impikan bukan dicintai karena keterpaksaan Lix' batin Jisung. Chan yang melihat semuanya hanya menghela nafas, Chan tahu bagaimana perasaan Jisung pada Felix, namun ia mengerti mengapa Jisung belum juga mengambil keputusan.

"Aku-" Felix menyeka air matanya yang hendak mengalir dengan lengan bajunya. Jisung merasa matanya memanas, ia menarik nafas panjang berusaha menetralkan perasaannya agar tak terbawa suasana. Tangannya mengelus rambut Felix, "ayok ikut aku" ucap Jisung dan menarik Felix.

"Kita mau kemana?" Tanya Felix. Kini keduanya tengah berada didalam mobil. Jisung hanya diam tak menjawab pertanyaan Felix.
"Jisung" panggil Felix. Jisung menoleh dan menampilkan senyumnya membuat Felix sedikit bingung. Setelah beberapa lama dan perjalanan yang memakan waktu 20 menit, Felix mematung saat Jisung menghentikan mobilnya di sebuah rumah yang cukup besar. "Sung, kita nga-ngapain kesini?" Tanya Felix sedikit terkejut. Jisung turun dan membukakan pintu mobil untuk Felix, meraih tangan Felix mengajak Felix untuk turun. "Sung kita-"

"Ngapain lo disini?" Tanya Jeongin membuat Jisung menyembunyikan Felix dibelakangnya. "Bukan urusan lo" ketus Jisung dan melewati Jeongin begitu saja. Jisung langsung memasuki rumah besar yang pintunya terbuka dengan lebar itu. Pemilik rumah menatap Heran pada Jisung dan Felix.

"Felix" ucap Hyunjin sang pemilik rumah. Semua orang yang tengah mengobrol menatap pada Jisung dan Felix. Hyunjin berdiri menghampiri Felix yang kini berdiri dibelakang Jisung, namun ia mengentikan langkah nya saat Jisung menatap tajam padanya.
"Gue mau nitip Felix beberapa hari" ucap Jisung membuat Felix menatapnya heran dan tak mengerti apa yang ada di pikiran Jisung.
"Jisung" bisik Felix.

"Ngapain lo nitip dia disini. Kan punya rumah" ketus Jeongin yang baru memasuki rumah besar itu.

Jisung tak menghiraukan apa yang Jeongin katakan "Buat 3 hari, jagain Felix. Gue tau lo masih sayang sama dia." ucap Jisung. Hyunjin menatap Felix yang bersembunyi dibelakang Jisung. "Kenapa tiba-tiba?" Tanya Hyunjin sedikit heran.

"Felix" pekik nyonya Hwang yang baru datang dari dapur ia berlari kecil lalu memeluk Felix. "Kamu kemana aja sayang. Mamah kangen banget" ucap nyonya Hwang. Ia mengecek tubuh Felix mengelus pipi Felix dan kembali memeluk Felix selayaknya anaknya yang sudah lama tak pulang ke rumah.
Felix hanya diam dan membalas pelukan nyonya Hwang. Tak sadar ia meneteskan air matanya. 'gini ya rasanya di peluk mamah' batin Felix. "Kamu sehat aja kan. Mamah nanyain kamu ke Hyunjin tapi di kacangin terus" ucap Nyonya Hwang yang terlihat dengan jelas tengah Khawatir. Lalu nyonya Hwang membawa Felix untuk duduk di sofa.

"Gue mau ngomong sama lo" ucap Jisung pada Hyunjin dan berlalu. Jisung membiarkan nyonya Hwang bersama Felix karena ia tau Felix sangat disayangi oleh kedua orang tua Hyunjin.
Dimana Jeongin? Dia masih berdiri di depan pintu, ia hanya tersenyum getir melihat perlakuan nyonya Hwang pada Felix yang terlihat sangat istimewa, perlakuan yang tidak pernah ia dapatkan. Ia meneteskan air matanya dan berlalu pergi, memasuki mobilnya dan melajukannya entah kemana.

Sementara itu Hyunjin mengikuti langkah Jisung.
"Kenapa lo tiba-tiba nitip Felix di gue? Gak mampu lo jagain dia" Tanya Hyunjin.

"Lo sayang sama dia tapi lo bego anjing. Kalo lo sayang ya lo perjuangkan lah" jawab Jisung yang sudah menahan emosinya sedari tadi.

"Ck. Gue gak sejahat itu ngerebut dia dari elo. Gue tau mungkin kebahagiaan dia di elo"

Jisung tertawa hambar. "Gue sama dia gak ada hubungan apapun. Dia cuma sayang sama elo. 6 hari lagi gue bakal pergi. Gue ngasih lo kesempatan 3 hari buat coba ngambil hati Felix lagi. Kalo lo gak bisa bikin Felix balik lagi sama elo, setelah 3 hari gue bakal bawa Felix dan gue pastikan elo gak bakal bisa ketemu sama dia lagi untuk selama-lamanya" ucap Jisung membuat Hyunjin menatapnya heran.

"Maksud lo?"

"Ck. Yaudahlah kalo lo gak mau. Gue mau ngajak Felix balik sekarang. Percuma juga gue percayakan Felix ke elo, kalo lo sendiri gak bisa bikin dia bahagia" cibir Jisung lalu berjalan menjauh.

Hyunjin berpikir sejenak sembari menatap punggung Jisung yang menjauh, "Biarin Felix sama gue selama 3 hari kedepan!" Ucap Hyunjin sedikit berteriak. Ia tak ingin jauh dari Felix dan menyesal untuk kedua kalinya. Jisung mengehentikan langkahnya. Menatap Hyunjin sekilas lalu kembali berjalan.

.

"Cookies" panggil Jisung membuat Felix menatapnya. Nyonya Hwang yang masih mengobrol dengan Felix menatap Jisung lamat. Jisung berusaha dengan keras menghindar agar tak bertatapan dengan nyonya Hwang.

Felix menghampiri Jisung diikuti dengan nyonya Hwang. "Tante, saya titip Felix yah. 3 hari lagi saya ambil" ucap Jisung. Felix menggeleng ribut menarik lengan Jisung. "Aku mau pulang selama 3 hari, rumah gak aman buat kamu sementara waktu. Kamu disini aja ya. Aku khawatir kalo gak ada yang jagain kamu." Ucap Jisung menjelaskan dengan lembut meyakinkan Felix. "Tapi kenapa harus disini? Aku kan juga udah biasa sendiri dirumah" cicit Felix sambil menggoyangkan lengan Jisung. Jisung menggeleng pelan, "rumah gak aman selama 3 hari kedepan. Kamu percaya sama aku hm, Hyunjin pasti bisa jaga kamu. Aku bakal jemput kamu 3 hari lagi" ucap Jisung dan mencubit hidung Felix pelan. "Tapi Sung-"
"Ini juga cara biar kamu bisa balik sama si Hyunjin, inget aku bahagia kalo kamu bahagia" bisik Jisung yang sebenarnya tak rela mengucapkan itu.

"Tapi kamu gak ninggalin aku sekarang kan?" Tanya Felix, ia mengetahui bahwa sebentar lagi Jisung akan meninggalkannya, sungguh ia masih tak rela jika Jisung harus pergi secepat itu. "Cookies, aku cuma pulang sebentar aja. Kamu jangan pulang ke rumah oke. 3 hari lagi aku jemput" Final Jisung. Felix yang mengetahui Jisung dapat merasakan bahaya dan banyak hal yang tak ia tahu namun Jisung mengetahuinya. Ia mengangguk meskipun sedikit terpaksa. Jisung tersenyum manis meskipun hatinya sebenarnya tak rela. Setelah mendapat persetujuan Felix Jisung pun meninggalkan rumah besar itu, ia menyeka air matanya saat melangkah memasuki mobilnya, ia melajukan mobilnya meninggalkan pekarangan rumah Hyunjin.

"Lo yakin biarin Felix disana? Gak sakit hati?" Tanya Chan yang sedikit heran dengan pola pikir Jisung.

"Udah lo diem aja. Tugas gue cuma bikin Felix bahagia. Setelah dia udah bener-bener bahagia gue bisa ninggalin dia dengan tenang"

"Terus elo?"

"Ya gue tinggal lanjutin kehidupan gue kaya biasanya" jawab Jisung.

"Lo yakin gak bakal nyesel?"

"Bang, udah deh please. Gue tau apa yang harus gue lakuin" Final Jisung membuat Chan hanya bisa diam.

'gue gak bisa diem ngeliat Felix ngambil semuanya dari lo. Lo udah jadi Angel separuh manusia gara-gara lo ngelakuin hal itu sama Felix. Gue gak tau gimana kalo sampe bos tau soal itu' batin Chan yang menatap Jisung dari layar besar didepannya.

The Jeckpot |SUNGLIX & HYUNLIX|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang