12

214 33 1
                                    

Felix berjalan menuju minimarket melewati rumah Jisung, matanya memicing mencari keberadaan Jisung yang memang sedari pagi tak terlihat. Ia hanya melewati tak ada niatan untuk memanggil Jisung karena tau mungkin Jisung sedang tak di rumah pikirnya. Setelah sampai di minimarket tangannya bergerak menarik gagang pintu,

Deg

Ia terdiam ditempatnya, ia melihat Jisung yang tengah mengobrol dengan Jeongin entah membicarakan tentang apa. "Jisung" lirihnya yang entah mengapa merasa ada yang berbeda pada dirinya.

"Apaan sih lo"

"Please bantuin gue" ucap Jeongin menarik lengan Jisung yang hendak pergi. "Apaan sih" ketus Jisung yang berusaha melepaskan tangan Jeongin.

Plak

Jisung membolakkan matanya. Jeongin meringis memegangi pipinya yang terkena tamparan dari Felix. Nafas Felix menderu karena emosinya yang tak bisa ia tahan. Menarik Jisung dengan paksa.
"APA-APAAN SIH LO!" Teriak Jeongin yang tak terima. Kini mereka menjadi pusat perhatian. Sementara itu Jisung masih bingung dengan apa yang terjadi.

"Kamu gak puas ngambil Hyunjin dari aku! Sekarang kamu mau ngambil Jisung juga!" Bentak Felix. Ia tak tau mengapa ia merasa tak bisa mengendalikan emosinya. Untuk pertama kalinya Jeongin melihat Felix semarah itu, ia menatap Jisung sekilas lalu pergi menjauh dari area minimarket itu.
"Lix" panggil Jisung pelan

Tak menjawab Felix berlari keluar minimarket meninggalkan Jisung yang masih diam ditempatnya.
"Itu akibatnya kalo lo ngambil ingatan dia. Dia gak bakal rela kalo lo dekat sama orang selain dia" ucap Chan membuat Jisung hanya menghela nafas.

"Itu tu gak kaya yang dia kira bego!" Ketus Jisung lalu mengejar langkah Felix dengan membawa beberapa makanan ringan yang memang ia beli untuk Felix. Jisung menghentikan langkahnya didepan rumah Felix. Tanpa mengetuk pintu ia langsung memasuki rumah itu. "Lix" panggilannya yang tak mendapat jawaban.

"Cookies" panggilannya lagi.

Setelah beberapa lama mencari Jisung duduk frustasi di meja makan. Ia tak menemukan Felix dimanapun. "Lo kemanasih" gumamnya.
Chan hanya diam memperhatikan, sebenarnya ia melihat Felix tengah duduk di taman dengan seseorang.

Disisi Felix setelah ia keluar dari minimarket ia memutuskan untuk duduk di taman yang ia biasa kunjungi bersama Hyunjin dulu. Entah mengapa ia merasa seolah ada yang kurang didalam hidupnya. Ia merasa seperti ada yang hilang namun tak tau apa itu. Ia juga bingung dengan sikapnya sendiri. Mengapa ia begitu marah melihat Jeongin menyentuh Jisung sementara ia tak memiliki rasa apapun pada Jisung namun seolah sangat-sangat cemburu. Felix menatap tangannya yang ia gunakan untuk menampar pipi mulus Jeongin. Untuk pertama kalinya ia menggunakan tangannya untuk menyakiti orang lain. Air matanya menetes entah karena apa, ia bingung dengan apa yang ia rasakan.

Felix tersentak saat tubuhnya dipeluk seseorang dengan tiba-tiba. Ia membolakkan matanya merasakan yang memeluknya bergetar karena menangis.
"Hyunjin" lirih Felix yang tau bahwa itu Hyunjin. Tak mendapat jawaban dari Hyunjin, Felix hanya diam membiarkan Hyunjin memeluknya dan membalas pelukan Hyunjin.

Hyunjin POV. Ia tengah berjalan ditaman yang sudah cukup lama tak ia kunjungi. Seolah tak ada semangat, langkah gontai nya berhenti saat melihat sosok orang yang membuatnya cukup hancur belakangan ini. Iya tertawa hambar "udah gila keknya gue" gumamnya yang tak percaya jika yang didepannya adalah Felix.

Ingatannya kembali berputar mengingat kejadian beberapa hari lalu saat ia mengetahui segala kebenarannya.

Flashback on~

"Sini gue pinjem hp lo dulu" ucap Hyunjin yang tengah duduk di depan laptopnya.

"Buat apaan?" Tanya Jeongin yang tengah berbaring di pahanya.

The Jeckpot |SUNGLIX & HYUNLIX|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang