23

175 29 2
                                    

"Hyun udah pulang?" Tanya Felix melihat Hyunjin kini berdiri didepan pintu.

"Hm, nih makanan" ucap Hyunjin menyodorkan paper bag yang ia bawa

"Apa kata polisinya?" Tanya Felix yang mendudukkan dirinya di samping Hyunjin.

"Pelakunya masih belum ketemu. Cuma udah di tau tujuan dia ke rumah kamu apaan. Kata polisi ada kecurigaan kalo dia nyariin kamu"

Felix terdiam mendengar penuturan Hyunjin, "tapi aku udah bilang ke polisi kalo orang itu pernah sempat hampir ngapa-ngapain aku"

"Iya polisi bilang kemungkinan dia mau ngelakuin hal yang buruk ke kamu, cuma anehnya pelaku pembunhannya gak ninggalin jejak sama sekali. Kayak gak ada bukti sama sekali" jelas Hyunjin, mendengar itu Felix menjadi diam 'apa jisung yang ngelakuin itu? Tapi kenapa dia tiba-tiba pergi. Seharusnya dia pamit ke aku' batin Felix.

"Yaudah, kamu jangan mikir yang aneh-aneh hm. Sekarang kamu aman, aku juga udah minta polisi buat nyari 2 temannya orang yg Coba perkosa kamu waktu itu" ucap Hyunjin. Tangannya merangkul Felix, Felix hanya mengangguk dan menyandarkan kepalanya dibahu Hyunjin. 'apa Jisung yang udah ngebunuh tu orang makannya dia tiba-tiba ngilang' batin Hyunjin yang merasa hilangnya Jisung sedikit aneh.

"Ck, ni pasti mereka ngira gue yang ngebunuh tu orang" ucap Jisung .

"Siapa lagi, tersangka utama di otak mereka ya emang elo" sahut Chan

"Gue gak sengaja serius" ucap Taeyong sedikit merasa bersalah.

"Iya tau" sahut Jisung. Jisung berlalu meninggalkan kedua temannya. Seiring berjalannya waktu tugas Jisung yang memang sudah bukan angel kelas biasa semakin banyak. Ia menjadi orang kepercayaan Lee Jongsuk. Iya juga bingung bagaimana cara menghadapi Felix jika ia turun. Membayangkan wajah Felix saja sudah membuat hatinya teriris.

"Kamu gak mau ketemu sama Felix?" Tanya Jongsuk pada Jisung yang kini tengah mengerjakan beberapa pekerjaannya.

"Eh Tuan. Nggak dulu deh kayaknya. Dia juga lama-kelamaan bakalan lupa sama saya"

Jongsuk menghela nafasnya, "gak segampang itu Jisung. Kalian sudah melewati batasan yang emang seharusnya gak pernah kalian lakukan. Dia gak bisa segampang itu buat lupa kamu" ucap Jongsuk.

"Bukannya setiap jackpot bakal lupa sama Angelnya dalam waktu tertentu"

"Kasus kamu sama Felix beda"

Jisung menghentikan kegiatannya "maksud tuan Felix gak bakal bisa lupa sama saya?" Tanya Jisung dengan ragu.

"Ya bgitulah. Seharusnya kamu tau itu sejak awal"

Jisung mengumpati dirinya, seharusnya ia memang tau sejak awal. Sekarang bagaimana. Jongsuk menepuk pundak Jisung, "ucapkan salam perpisahan kalau kamu memang mau dia sama orang pilihannya. Setidaknya kamu udah menyelesaikan kontrak kamu sama dia" ucap Jongsuk memberi saran. Jisung masih diam, 'apa gue harus turun buat jelasin semuanya ke Felix' batin Jisung.

"Kamu juga berhak memilih, saya dukung yang terbaik"

Jisung mengangguk sebagai jawabnya.

.

Setelah cukup lama menimbang apa yang harus ia lakukan, Jisung memutuskan untuk turun setelah hampir 5 bulan ia tak menginjakkan kakinya di kota Ever. Ia menarik nafas panjang berusaha menenangkan hatinya.

"Lix"

"Kita udah cukup lama sama-sama. Aku juga tau kalo hubungan kita seharusnya gak gini-gini aja" ucap Hyunjin membuat Felix yang tengah memakan es krim menatapnya.

Hyunjin berlutut di hadapan Felix yang kini tengah duduk di salah satu kursi taman membuat Felix sedikit terkejut dan spontan berdiri. "Hyun kamu ngapain?" Tanya Felix. Hyunjin mengeluarkan kotak cincin dari saku jasnya membuat Felix menutup mulutnya tak percaya.

The Jeckpot |SUNGLIX & HYUNLIX|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang