25 END

457 37 9
                                    

"lo nangis?" Tanya Minho pada seorang pemuda yang kini tengah duduk di pinggir danau. Pemuda itu yang tak lain dan tak bukan adalah Hyunjin, tak menjawab, ia hanya menyekat air matanya yang mengalir. Tangannya memegang kertas undangan indah berwarna cream berpadu emas itu. "Bukan urusan lo" ketus Hyunjin pada Minho.

Minho terkekeh dan duduk disamping Hyunjin. "Gue juga dapet" ucap Minho sembari menunjukkan surat undangan pernikahan itu. Hyunjin hanya diam menarik nafas. Minho terus memperhatikan wajah Hyunjin dengan lamat, ia tersenyum tipis "lo kaya uke kalo kek gini" ucap Minho yang sukses membuat Hyunjin menatap tajam padanya "mau di hajar lo?" Ketus Hyunjin. Sungguh ia tak minat untuk diganggu sekarang. Meskipun ia rela jika Felix menikah dengan Jisung namun hatinya tetap saja terasa sakit saat menerima undangan dari Felix.

"Galak amat"

"Bacot"

"Udah kali, dia juga udah mau nikah. Lo juga harus moveon"

"Emang lo udah moveon?" Tanya Hyunjin, ia masih ingat jika Minho pernah bercerita bahwa dia memiliki perasaan pada Jisung.

"Moveon dari siapa?"
Hyunjin menyeringit bingung, namun tak ingin peduli ia tak mengharaukan Minho.

"Lo pergi deh. Gue pengen sendiri" ucap Hyunjin dengan nada dingin. Minho tak bergeming dari tempatnya membuat Hyunjin menatapnya bingung. "Lo budek?" Ketus Hyunjin. Minho hanya terkekeh.

"Gue mau jadi uke lo, kalo lo mau" Ucap Minho yang malah membuat Hyunjin tambah bingung. Hyunjin bangkit dari duduknya "agak-agak lo gue rasa" ketusnya dan berlalu meninggalkan Minho yang masih duduk.

Jisung dan Jaemin tertawa melihat kejadian itu. Mereka tengah memperhatikan Minho dari kejauhan. "Thanks yak Min udah bantu gue" ucap Jisung. "Sans. Itu juga demi kebaikan Si Minho. Kalo dia lupa soal elo dia bakal lebih bahagia" jawab Jaemin.

"Hm lo bener. Untung dia mau suka rela buat dihapus ingatannya"

Flashback on~

" Ayok nikah" ucap Jisung membuat Felix menghentikan langkahnya. Felix membeku ditempatnya mendengar apa yang Jisung katakan.

"Lee Felix ayo nikah sama aku. Aku gak mau nunggu lama buat ngikat kamu jadi nyonya Han!" Ucap Jisung sedikit berteriak. Orang-orang yang tengah melakukan kegiatannya menghentikannya dan terdiam mendengar apa yang Jisung katakan. Perhatian mereka teralihkan pada Jisung dan Felix.

Felix berbalik dan menatap Jisung kemusuhan. Wajahnya memerah menandakan ia tengah malu. Pasalnya kini mereka menjadi pusat perhatian banyak orang. "Jisung!" Ucap Felix menekan kata-katanya.

"Apa? Aku cuma ngajak kamu nikah. Emangnya salah?"

"Tapi gak gini juga"

"Oh jadi mau kaya gini" Jisung berjalan dan berlutut didepan Felix. Banyak orang yang memekik melihat peristiwa itu. Jisung menyodorkan bunga yang Felix tak sadari Jisung bawa sejak awal. Jisung meraih kotak Cincin dan membukanya. "Lee Felix, ayo kita nikah. Aku capek kalo harus jauh dari kamu, aku gak bisa kalo harus nahan semuanya, aku juga takut nanti kamu di ambil orang, jadi sebelum aku nyesel. Aku pengen ngikat kamu dalam status pernikahan, jadikan kamu nyonya Han secara resmi dalam janji pernikahan. Dan disini aku gak nerima penolakan jadi aku mau kamu terima lamaran aku" Jisung menjeda ucapannya, ia mengeluarkan cincin yang ada didalam kota itu "jadi kamu mau kan nikah sama aku?" Sambungnya dengan meraih tangan Felix.

"Sung ini beneran? Gak becanda?" Tanya Felix memastikan

"Hm. Ayo kita nikah. Kamu mau kan?"

The Jeckpot |SUNGLIX & HYUNLIX|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang