20

192 25 0
                                    

Jaemin menarik tangan Chan membuat teman-temannya menatapnya bingung. "Apaan anjir narik narik" ketus Chan. "sini dulu. Gue mau ngomong hal yang penting" bisik Jaemin. "Lo berdua mau kemana woy!" Teriak Changbin yang melihat Jaemin dan Chan menjauh, dengan cepat ia mengikuti langkah kedua temannya itu.

Chan mendengus saat Jaemin membawanya masuk ke kamar. "Apaan? Jangan macem-macem lo!"

Jaemin memutar bola matanya malas, "si anjing, ya kali gue macem-macemin elo. Jijik"

"Apaan buruan, gue ada kerjaan ni bentar lagi" ucap Chan yang sedikit tak sabaran karena takut akan di panggil untuk sebuah tugas. "Gue mau ngasih tau lo soal-"

Brak

Brak

"Buka woy! Ngapain lo pada di kamar?" Teriak Changbin dari luar kamar. Jaemin menghela nafasnya, ia berusaha agar selalu sabar menghadapi teman-temannya ini. Ia membukakan pintu untuk Changbin dan mempersilahkan Changbin untuk masuk. Setelah masuk Changbin menatap curiga kepada kedua temannya itu, "ngapain lo ngeliatin kita kaya gitu?" Tanya Chan.

"Lo pada mau ngapain di kamar berduaan?" Tanya Changbin penuh selidik. Ia mendapat tatapan datar dari Jaemin.

"Gue mau ngasih tau kalian soal Jisung" ucap Jaemin membuat kedua temannya menatapnya. "Kenapa Jisung?" Tanya Chan sedikit penasaran.

"Gue gak tau harus jelasin kaya gimana. Si Jisung tadi ngajak gue ngomong tapi komunikasi batin" jelas Jaemin membuat Chan mengerutkan keningnya. "Komunikasi batin? Yang bener aja lo?" Tanyanya sedikit tak percaya. "Gue serius anjir. Tadi pas rapat. Gue kira cuma perasaan gue doang, ternyata emang beneran terhubung sama dia" ucap Jaemin meyakinkan. Changbin hanya diam mendengarkan, ia kembali memikirkan bahwa beberapa waktu lalu ia juga sempat mendengar suara Jisung yang memanggilnya. "Tapi gue juga tadi denger si Jisung kaya manggil gue njir" sahutnya.

"Terus si Jisung bilang apaan?" Tanya Chan. "Dia bilang dia lagi di penjara bawah"

"Hah!"

"Serius lo?" Tanya Changbin tak percaya.

"Astaga serius. Dia bilang dia minta di ambilin buku sejarah Angel di pusat kehidupan. Dia nyuruh elo yang ngantar ke bawah, katanya biar gak ketahuan" jelas Jaemin

"Kok bisa di penjara. Bukannya status dia masih buronan" tanya Changbin sedikit bingung.

"Nah itu yang juga bikin gue rada bingung. Orang-orang pada mencar nyari dia ternyata dianya udah di penjara" timpal Jaemin. Chan diam memikirkan apakah yang Jaemin katakan benar atau tidak, namun jika ia menatap wajah Jaemin yang terlihat serius ia bisa percaya bahwa Jaemin tidak berbohong. "Terus ini gue cuma nganterin doang. Tapi gue gak pernah ke penjara bawah. Gue gak bisa teleportasi" ucap Chan.

"Di antara kita gak pernah ada yang ke penjara bawah, berarti semuanya gak ada yang bisa buka teleportasi ke sana. Apa ini alasan Jisung nyuruh lo yang nganterin" Jaemin menyadari jika Chan yang mengakses pintu maka tak akan pernah ada yang curiga karena kedudukan chan adalah manager Angel, termasuk orang kepercayaan big bos.

"Bener juga sih" ucap Changbin setuju dengan apa yang jaemin katakan. "Tapi bentar deh, buku sejarah Angel bukannya si Haechan yang bawa" sambung Changbin. "Lah tu anak kemana?" Tanya Jaemin yang beru menyadari Haechan tak bersama mereka. Ketiganya saling bertatapan cukup lama, "dia bawa buku penting" gumama Chan.

"Seharusnya buku sejarah gak boleh di bawa keluar dari pusat kehidupan gak sih" lirih Changbin.

"Buruan, kita harus cari tu anak sebelum kita kena masalah" Chan panik dan berlari keluar kamar. Sementara Changbin dan Jaemin memencar agar cepat menemukan keberadaan Haechan.

The Jeckpot |SUNGLIX & HYUNLIX|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang