4. He doesn't want

6.3K 178 4
                                        


✨✨✨


Kalana mematikan alarm nya yang sedari tadi berbunyi nyaring. Jam menunjukan pukul 6 pagi, Kalana bergegas menggulung rambut nya asal kemudian berlari ke kamar mandi untuk membersihkan diri, ia terlambat hari ini.

Sebenarnya hari ini dosen nya akan masuk jam 11 siang, masih sangat banyak waktu Kalana yang tersisa hanya saja gadis itu ingat bahwa Ceilo sedang menginap di rumahnya tadi malam.

Setidaknya Kalana harus menyiapkan sarapan untuk pria itu bukan.

Selesai membersihkan diri, Kalana langsung bergegas ke dapur, mulai menyiapkan bahan untuk membuat nasi goreng dan omelette.

Kalana bukan gadis yang terlalu pandai memasak, tapi bukan juga gadis yang tak bisa menyentuh dapur sama sekali.

Gadis itu terbiasa hidup sendiri, semenjak sang ayah meninggal, keluarga nya menjadi seperti tak tentu arah.

Ibu nya berubah menjadi dingin, pun sang kakak hanya sibuk bekerja sehingga ia selalu sendirian. Mau tak mau Kalana harus bisa memasuki dapur agar bisa bertahan hidup bukan.

***

Ketika masih sibuk menyiapkan sarapan untuk diri nya dan tentu nya untuk Ceilo, derap langkah kaki terdengar menuju meja makan dapur. Kalana tak menghiraukan nya, ia masih sibuk dengan masakan nya, sudah jelas itu pasti langkah kaki Ceilo bukan, memang nya siapa lagi yang saat ini berada di rumah ini selain diri nya dan Ceilo.

"Lo ngapain?" Ceilo tiba-tiba saja bersuara tanpa basi basi.

Kalana menoleh sebentar,

"Masak sarapan buat kamu, tadi malem aku nggak tau kamu udah makan atau belum. Se-enggak nya kamu sarapan dulu pagi ini sebelum berangkat."

Ceilo hanya berdehem, teringat dirinya belum membersihkan diri namun ia tak memiliki pakaian ganti. Apa Ceilo harus tetap membersihkan diri, namun tanpa berganti pakaian?

Seolah paham dengan keterdiaman Ceilo, Kalana tahu apa yang pria itu ingin kan.

"Kamu mau bersih-bersih ya? Tapi cuma ada kaos bekas ayah, pakaian yang lain kayak nya nggak cukup buat kamu. Itupun cuma kaos biasa, apa kamu mau kalo kaos biasa aja?"

Kalana bertanya tanpa menoleh pada Ceilo sedikitpun, gadis itu masih sangat sibuk dengan masakan nya yang tak mungkin ia tinggalkan begitu saja, bisa-bisa masakan nya gagal.

"Nggak usah pake baju ganti deh, gue cukup bersih-bersih aja. Lagian entar juga gue balik apartement dulu baru kekampus. Kelas gue juga masih lama masih sempet," tandas Ceilo.

"Yaudah kamu lurus aja dikit kedepan sana terus sebelah kiri bakal ada kamar mandi."

Kalana menunjuk ke arah kanan dari dapur nya dengan dagu nya, di ujung sana letak kamar mandi nya.

Tanpa sepatah kata, Ceilo kemudian langsung menuju kamar mandi, meninggalkan Kalana yang masih sibuk dengan masakan nya.

Tak berapa lama akhirnya Ceilo keluar dari kamar mandi dengan keadaan lebih segar, meski tetap memakai pakaian yang sama dengan kemarin. Pria itu kemudian berjalan ke arah meja makan di dapur.

Menghampiri Kalana yang sedang menata sarapan mereka di piring.

"Ilo kamu duduk dulu sini, sarapan nya udah jadi. Makan bentar ya, nanti abis itu kamu bisa langsung pulang."

Ceilo menatap gadis di hadapan nya dengan seksama, menatap Kalana yang sedang sibuk mempersiapkan sarapan mereka.

Kalana yang karena terlalu sibuk sampai tak memperhatikan keadaan diri nya sendiri, rambut yang di cepol asal dengan beberapa anak rambut yang mengeluar serta memakai apron berwarna kuning terang bergambar anak babi lucu yang tengah ia kenakan.

Like A Star (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang