Dulu Ceilo pikir Kalana dalam balutan gaun pengantinnya adalah versi Kalana yang paling cantik. Ceilo masih ingat bagaimana indahnya Kalana yang berjalan kearahnya, dengan riasan yang menambah keanggunan sang pujaan. Ceilo memuja, selalu memuja Kalana. Bak seorang dewi yang tengah memetik tulip di hamparan kebun bunga, Kalana yang hari itu bersaksi dihadapan Tuhan bahwa akan mengarungi sisa kehidupan bersama Ceilo dalam suka dan duka, dalam tawa ataupun air mata, menerima semua kekurangan dan kelebihan pasangannya.
Ceilo pikir Kalana yang hari itu resmi menjadi istrinya adalah Kalana yang paling luar biasa indah, jatuh bangun perjalanan hubungan mereka yang sama sekali tak mudah namun bisa berujung menjadi satu, bersama, terikat jiwa dan raga. Bukankah rasanya memang sempurna? Tak salah kan jika ketika itu Ceilo pikir momen perempuannya mengenakan gaun pengantin putih yang melekat sempurna dengan tubuh Kalana adalah saat tercantik dari si pujaan hati.
Namun saat Ceilo memandang Kalana yang kini berada di depannya, rasanya Kalana dengan gaun pengantinnya masih bisa dikalahkam dengan Kalana versi sekarang, meski hanya dengan blouse sederhana berwarna baby blue, celana kain panjang berwarna hitam, riasan tipis dan rambut yang tergerai secara acak, nyatanya inilah versi tercantik Kalana, tak ada tandingannya, tak terkalahkan.
Kalana yang tengah mengandung anak mereka adalah Kalana yang paling cantik di mata Ceilo, perut membuncit istrinya yang membawa buah hati mereka secara suka rela kemanapun Kalana pergi, versi Kalana yang membuat Ceilo tak hanya terpesona namun juga terhipnotis dengan perempuannya.
Tiga tahun mereka menanti, orang bilang ujian pernikahan itu bermacam-macam, mulai dari hal kecil hingga hal yang mengkhawatirkan.
Ceilo dan Kalana sempat dirundung gelisah, ketika hampir tiga tahun usia pernikahan mereka namun tak juga diberi momongan. Kalana dan Ceilo yakin bahwa tentu keadaan mereka berdua baik-baik saja, karena dulu sekali Kalana pernah mengandung anak mereka.
Faktor pernah keguguran sempat membuat Kalana risau, apakah hal tersebut mempengaruhi kesuburannya atau kondisi rahimnya. Kalana sempat murung, dirundung takut dan Ceilo selalu menyabari perempuan itu, bahwa tak apa, bahwa mungkin Tuhan memang belum berkenan menitipkan anugerah itu pada mereka, bahwa hanya karena mereka belum dititipkan seorang anak bukan berarti mereka berdua tak bisa berbahagia layaknya pasangan suami-isteri yang lain. Segala usaha dilakukan pasangan ini, dari yang sempat gelisah, marah, bertanya-tanya, hingga akhirnya ikhlas.
Ikhlas, satu kata yang sulit sekali dilakukan. Namun jika sudah berhasil sampai dititik itu akan selalu saja ada kejutan dari Tuhan yang tak terkira, nampak seperti sebuah hadiah, buah dari keikhlasan dan ketabahan hati.
Kalana akhirnya mengandung tepat setelah usia pernikahan mereka 3 tahun, kini kandungan Kalana menginjak usia lima bulan, perut perempuan itu sudah mulai sedikit membesar, usia dimana si jabang bayi sudah ditiupkan ruh. Itu artinya ada nyawa manusia lain yang berada dalam perut Kalana, yang Kalana bawa kemanapun gadis itu melangkah.
Ceilo tak hentinya bersyukur, impian tentang memiliki keluarga kecilnya sendiri sebentar lagi akan terwujud. Ceilo berulang kali, berdoa setiap hari agar nanti Kalana maupun bayi mereka sehat dan baik-baik saja jika sudah sampai waktunya anak mereka lahir ke dunia.
"Sayang...." Teriak Kalana cukup kencang dari arah pintu, perempuan itu melangkah kecil namun cukup tergesa untuk menghampiri suaminya yang tengah bekerja. Kalana dengan riang membawa sebuah kotak bekal di tangannya.
Teriakan Kalana sebetulnya cukup menyita perhatian pengunjung karena Ceilo tengah berada coffeshop milik lelaki itu, Kelana Kopi yang kini sudah berkembang menjadi franchise coffeshop dengan memiliki lumayan banyak cabang.
Ceilo yang berada di bar menyambut istrinya dengan senyum, lelaki itu sengaja turun ke bar saat Kalana mengabari akan mengantarkan bekal makan siang, tujuannya tentu agar perempuannya tak perlu naik ke ruang kerja Ceilo di lantai 3 agar Kalana tak terlalu lelah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Like A Star (Complete)
RomanceSeperti bintang di langit, Kalanaya tau bahwa Ceilo tidak akan pernah bisa ia gapai karena letak mereka sangat berjauhan dan penuh perbedaan. Hingga suatu hari Ceilo tiba-tiba saja memintanya menjadi kekasihnya. Kalana bingung karena ia sadar diri...
