20. Siapa yang cemburu?

5K 144 5
                                        



                                  ✨✨✨


Kalana kembali terkikik dengan geli ketika melihat kotak bekal makan yang saat ini ada di depan mata nya, ia saat ini sedang berada di kantin fakultas ekonomi bersama Adam.

Tapi kali ini mereka tidak bertemu secara tak sengaja seperti biasanya, untuk kali ini mereka memang mengatur janji agar bertemu di kantin selepas jam perkuliahan selesai.

"Gue pikir lo bakal ganti masakan nya Dam setelah kemaren gue balas chat lo begitu," ucap Kalana terkekeh karena ia kembali mendapati bento dengan karakter lucu di dalam sebuah kotak bekal. Tapi kali ini bukan karakter sinchan seperti kemarin, melainkan hello kitty. Lucu sekali, makanya sedari tadi Kalana tak bisa berhenti tersenyum karena gemas dibuatnya.

"Gue mau sekalian pamerin keahlian gue dong, bikin kayak ginian nggak gampang tau Lan," decih Adam sambil memasang wajah bangga nya.

Kalana masih terkekeh, "Bener sih gue aja nggak bisa bikin kayak begini."

Kalana kemudian mengambil ponsel nya sebentar kemudian memotret bento dengan bentuk hello kitty tersebut sebagai kenang-kenangan, terlalu bagus kalau langsung dimakan begitu saja.

Adam tersenyum hangat melihatnya, "Lo suka kan Lan?" tanya Adam menelisik.

Kalana mengangguk semangat, "Lucu banget Dam, sayang banget padahal kalo mesti dimakan."

"Tetap harus dimakan dong Lan, gampang kok kalo lo mau lagi entar gue bikinin lagi. Mau gambar apa buat karakter nya sini request aja sama gue. Ayo sekarang cobain!" Adam nampak menunggu dengan antusias agar Kalana mencoba jerih payah masakannya.

Kalana pun mencicipi satu persatu bagian dari isi bento tersebut, dimulai dari telur gulung yang memang nampak sangat menggoda.

"Gimana?" tanya Adam memastikan.

Wajah Kalana sumringah, "Enak Dam, lo mah bisa bikin cateringan bento buat bekal ibu-ibu ngasih anaknya kalo begini."

Kali ini Adam yang terkikik geli mendengar sahutan Kalana, "Nggak ah! Bento gue spesial. Entar buat bekal anak-anak kita aja Lan." Goda Adam yang membuat wajah Kalana seketika memerah mendengarnya.

"Adam apaan sih..." Cebik Kalana kemudian tangan nya memukul dengan pelan lengan kiri Adam yang berada di samping kanan nya.

"Ihh blushing...Tenang aja Lan kalo lo baper gue tanggung jawab kok." Goda Adam lagi.

Kalana akhirnya mencubit pelan lengan Adam, "Diem nggak lo!" Kesal Kalana yang merasa malu karena terus-terusan di goda oleh Adam.

Sedang Adam sekarang hanya tertawa lebar menanggapi nya, Adam ini memang sangat tengil.

Adam yang masih tertawa puas dengan candaan nya dan Kalana yang nampak kesal namun tetap kembali menyuapkan bento ke dalam mulutnya, hingga sebuah suara menginterupsi mereka.

Kalana yang tadinya kesal kembali bertambah sangat kesal ketika melihat siapa yang kali ini berada dihadapannya, pun Adam yang sedari tadi masih tertawa akhirnya menghentikan tawanya.

Entah Adam maupun Kalana, dalam hati mereka sama-sama tak menginginkan kehadiran seseorang yang sekarang sedang tersenyum lebar di hadapan mereka, sedang yang satunya nampak hanya diam dengan raut wajah yang tak bisa di artikan.

"Hai Dam, Kalana. Kita ketemu lagi, kita gabung ya boleh kan?" tanya Keisya dengan semangat yang saat ini sudah mendudukan dirinya lebih dulu di meja yang tadinya ditempati oleh Kalana dan Adam.

Kalana bingung, kenapa sih ia selalu harus berhadapan dengan Keisya yang pastinya juga tengah bersama Ceilo saat ini, dan juga kenapa Keisya senang sekali menginterupsi dan menampakan dirinya dihadapan Kalana.

Like A Star (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang