28. Bali means everything

3.6K 90 5
                                        



~~~

Bagaimana Kalana menggambarkan perasaan nya saat ini? Senang, haru, dan takut disaat bersamaan.

Kalana tentu sangat merasa bahagia dengan perlakuan Ceilo hari ini, baru hari pertama tapi Ceilo memperlakukan Kalana dengan sangat baik dan benar-benar selayaknya seorang kekasih. Tapi Kalana juga merasa takut, ia takut bahwa semua hal ini hanya bersifat sementara, hanya saat mereka berada di Bali kemudian ketika mereka kembali ke Jakarta sikap Ceilo akan kembali menjadi dingin padanya.

Kalana benar-benar harus terlebih dahulu mempersiapkan diri agar tidak kecewa dikemudian hari.

"Lan, lo mau kan ikut gue jalan-jalan kemana aja?" Tanya Ceilo setengah berteriak karena sekarang mereka sedang berada di tengah jalan dengan menggunakan motor.

"Aku kan nggak tau jalanan Bali, jadi pasti ngikut kamu aja." Sahut Kalana mendekatkan bibirnya pada telinga Ceilo agar lelaki itu bisa mendengar jelas meski tertutup helm, jalanan lumayan bising entah ada apa dengan jalan hari ini yang begitu ramai padahal bukan weeekend.

Ceilo tersenyum mendengar jawaban Kalana, dengan tangan kirinya kemudian ia mencoba mengambil tangan Kalana yang sedari tadi bertengger diperutnya, Ceilo menyuruh Kalana untuk memeluk nya sepanjang perjalanan. Kalana hanya menurut saja, lagipula hal seperti ini juga pernah masuk sebagai salah satu daftar impian Kalana dalam hubungan mereka, mendapatkan kesempatan langka tentu saja Kalana menerima permintaan Ceilo.

Satu tangan Kalana diambil oleh tangan kiri Ceilo dan ia arahkan pada bibirnya, Ceilo mengecupi tangan Kalana tanpa tergesa, menikmati jemari lembut Kalana di bibirnya dengan satu tangan kanan nya yang ia biarkan untuk mengendarai motor.

Kalana kembali terpaku mendapati perlakuan manis Ceilo. Sungguh rasanya Kalana bingung namun juga sangat bahagia, hal normal yang mana biasanya sering dilakukan oleh sepasang kekasih tapi baru kali ini Kalana merasakannya, naik motor berdua dengan lengan nya yang memeluk erat perut sang kekasih, pergi berkencan dan mendapatkan kecupan-kecupan selembut sutera dari Ceilo.

Kalana ingin sekali merasakan hal seperti ini lagi , tak hanya saat mereka di Bali tapi untuk seterusnya, selamanya.
Ya Tuhan bolehkah kali ini Kalana sedikit serakah dengan meminta hati Ceilo seutuhnya, memiliki Ceilo sepenuh jiwa raga, bukan hanya sekedar bayangan.


***

Untuk kesekian kalinya Kalana merasa sangat haru ketika kaki nya memijak di pantai yang sedari tadi dituju oleh Ceilo, menghabiskan waktu sekitar satu jam lebih dari daerah villa mereka namun pantai disini terlihat jauh lebih tenang dibanding pantai lainnya di Bali yang kebanyakan dipenuhi beach club.

Pasir putih dengan air laut yang nampak sangat biru, ombak yang tak terlalu tinggi dan cuaca yang cukup teduh menambah kebahagiaan Kalana.

"Gimana lo suka?" tanya Ceilo yang masih berdiri di samping Kalana yang mana binar bahagia sangat terpancar di mata gadis itu, tanpa bertanya sebenarnya Ceilo sudah tahu bahwa Kalana pasti menyukai tempat ini.

"Suka banget Ilo...makasih udah bawa aku kesini ya," nada bicara Kalana terdengar manja dan Ceilo suka mendengarnya, sepasang kaki gadis itu menapaki pasir putih lebih dahulu untuk menuju bibir pantai meninggalkan Ceilo di belakangnya.

Kalana sudah terlalu terpikat dengan keindahan pantai disini hingga sepertinya ia melupakan kehadiran Ceilo.

Ceilo melangkah kelain tempat, menuju bar yang terletak di pojok kanan pantai, tak telalu jauh dari keberadaan Kalana. Meski pantai ini bukanlah beach club seperti kebanyakan tapi tetap saja mereka menyediakan bar agar pengunjung bisa membeli camilan.

Like A Star (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang