27. Ocean and Cigarettes

4.4K 90 2
                                        





Well, Ceilo saat ini tengah menghisap rokoknya sambil sesembari melihat pemandangan alam yang tersaji, berdiri di samping kolam renang villa yang ia sewa. Ceilo sebenarnya sedang mati-matian menahan hasratnya, mengingat kembali apa yang baru saja ia lakukan dengan Kalana, tak ingin munafik tentu saja Ceilo ingin menuntaskan hasratnya, melanjutkan permainan tadi hingga mereka sama-sama berada di puncak kenikmatan dan merasa puas.

Tapi Ceilo masih bimbang, ia takut jika hal itu akan menjebaknya dan membuatnya benar-benar terikat dengan Kalana, terikat secara perasaan.

Memiliki perasaan lebih pada Kalana seperti haram hukumnya bagi Ceilo, tujuan nya sedari awal hanya untuk menyakiti Kalana tapi kenapa semakin hari ia semakin tak bisa menahan diri. Pikirannya menimbang-nimbang banyak kemungkinan, apa biar saja ia melakukan hal itu dengan Kalana? Sambil menyelam minum air, lagipula Ceilo tak tahu sampai berapa lama lagi ia bisa menahannya, mereka akan terus bertemu karena mereka tinggal bersama.

Siapa yang bisa menahan diri jika kau tinggal bersama dengan seorang gadis meski nyatanya kau membenci gadis tersebut. Ada ribuan kesempatan untuk mereka bisa melakukan hal apapun, tadi pagi Ceilo bahkan sempat kelepasan jika saja ia tak menarik kembali kesadarannya sudah bisa dipastikan sekarang mereka sedang bergumul di ranjang.

Dasar, pagi hari sialan.

Disini sebenarnya bukan hanya Ceilo yang pusing tujuh keliling, Kalana pun sedari tadi juga memikirkan banyak hal ketika ia menatap dirinya pada cermin kamar mandi, melihat sendiri dengan jelas bagaimana tubuh bagian atasnya dipenuhi tanda kepemilikan yang tentu saja hasil mahakarya kekasihnya.

Kalana selalu terbuai jika Ceilo sudah menyentuhnya, tubuhnya selalu memberi respon bahwa ia pun juga menginginkan sentuhan tersebut, kadang otak Kalana menyuruh untuk menolak tapi tubuhnya selalu berkata lain.

Kalana memikirkan skenario yang panjang, jika suatu saat hal tersebut akan terjadi apakah ia akan menyesal? Jika suatu saat tiba-tiba Ceilo meminta padanya apakah ia akan memberikannya? Kalana tak tahu apa yang akan terjadi kedepannya jika ia mendapati hubungannya dan Ceilo sudah akan sejauh itu, tapi satu hal yang Kalana tahu dengan pasti bahwa apapun yang terjadi ia sudah harus tahu konsekuensi nya dan bertanggung jawab pada dirinya sendiri.

Kalana akhirnya segera bergegas untuk keluar dari jacuzzi sudah terlalu lama ia berendam lagipula ia sudah bisa menarik beberapa kesimpulan tentang dirinya dan juga kekasihnya. Kalana tentu saja tetap berpakaian di kamar mandi setelah ia mengeringkan tubuhnya dengan handuk tak mungkin ia keluar kamar mandi dengan bathrobe lalu berganti pakaian di kamar, ia tak ingin terlihat seperti sengaja menggoda Ceilo.

Selesai berpakaian Kalana langsung menyusul Ceilo yang berada diluar kamar, ia sudah ingin sarapan, perutnya sedari tadi sudah meronta minta di isi urusan mengeringkan rambut ataupun memoles sedikit wajahnya biar nanti saja yang terpenting urusan perut dulu nomor satu.

Kalana tertegun sesaat ketika ia keluar dari kamar dan mendapati Ceilo yang berdiri disamping kolam renang, memang letak kolam renang villa ini langsung berhadapan dengan kamar jadi begitu keluar kamar pemandangan kolam renang yang dilengkapi dengan banyak tanaman yang nampak sangat asri yang akan terlihat.

"Mmm...Ilo sarapan nya udah datang belum?" tanya Kalana pelan sambil langkah kakinya menghampiri Ceilo tapi tak terlalu dekat dengan pria itu, terkadang Kalana masih sangat segan dengan kekasihnya sendiri.

Ceilo menoleh menghembuskan asap rokoknya sebentar, "Udah kok tuh ada di meja makan, kalau lo mau sarapan duluan silahkan."

Kalana belum beranjak, kakinya seolah kelu saat menatap banyaknya batang rokok di asbak yang tersampir di sebelah kaki kiri Ceilo, pria itu menaruh asbak dibawah kakinya mungkin agar ia mudah membuang batang demi batang rokok yang ia hisap.

Like A Star (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang