Spicy Sweet Love (Completed)

Bab 28

Radit mengatupkan kedua tangan di depan dada, menarik napas panjang dan membuka matanya. Tepuk tangan bergemuruh ke seluruh ruangan.

"Dengan demikian selesai sudah sesi terakhir healing & spiritual retreat kali ini," ucap Maria. " Saya ucapkan terima kasih pada Mas Radit Nicholas Nugraha yang sudah jadi partner saya selama workshop ini," ucap Maria seraya memberikan salam namaste ke arah Radit yang duduk bersila di sampingnya.

"Terima kasih Maria, Saya senang bisa sharing the energy," balas Radit dengan diplomatis.

Sebuah kalimat andalan yang sudah dihapal luar kepala setiap Radit diundang jadi bintang tamu dalam berbagai acara bertemakan kebugaran. Acara retreat yang dilakukan di villa mewah  ini tidak hanya meditasi tapi juga jalan-jalan santai dan hiking di sekitar daerah Kaliurang.

Sebagai model iklan Muse Organic Water, Radit sering diundang mewakili brand dalam berbagai acara yang berhubungan dengan gaya hidup sehat. Tugasnya sederhana saja. Menemani peserta melakukan retreat sekaligus jadi ajang jumpa fans. Tak lupa mengajak peserta membeli produk air mineral dengan label organic and ecofriendly di mana dia jadi model iklannya. Tersedia booth penjualan produk di dekat pintu masuk. Ada pula standing poster Radit dengan senyum cool sambil membawa botol berisi air Muse Organic Water. Standing poster itu memotret secara sempurna sosok Radit Nicholas Nugraha. Rambut dengan belah samping dan sedikit poni  yang menjuntai di dahi. Wajahnya mulus dengan garis-garis  androgyny yang menghipnotis. Cukup tersenyum tipis, Radit mampu membuat perempuan histeris. Dia mengenakan celana pendek ketat yang dipasang serendah mungkin untuk  menonjolkan perut eight pack dengan bentuk garisan v di bawah pinggang sebuah kasta  lebih tinggi  dari  six pack. Punggung dan lengan atas berhiaskan tato yang artistik. Tungkainya yang jenjang dan berotot itu terpampang seindah Statue of David-nya Michelangelo. Kinclong dan berminyak macam  baru selesai diplitur.

Radit mengambil botol Muse Organic Water dan meneguk sepelan mungkin seolah-olah syuting produk iklan. Sayup-sayup panitia yang ada di dekatnya menyebut nama Cilla. Mereka memberikan lirikan dan saling berbisik. Radit berlagak tidak mendengar. Entah apa kehebohan yang dibuat oleh Cilla. Dia tidak mempermasalahan itu. Selama bisa jadi berita, Radit senang-senang saja.

"Mas Radit, foto bareng, dong," panggil salah seorang peserta. "Pelukan ya, Mas," ucap si perempuan itu dengan gaya manja.

Serta merta Radit melingkarkan tangan di bahu fansnya.

"Gantian, Mas sama aku," pinta perempuan lain yang sudah bersiap dengan poselnya. "Kita pose kiyowo, Mas,"tambahnya.

Radit mengangguk. Dia menempelkan wajah sangat dekat dengan wajah gadis itu. Jempol dan telunjuk membentuk gesture love ala idol Korea. Mereka bergaya beberapa kali. Dia tetap melayani ketika si perempuan meminta menyatukan tangan untuk membentuk pose love di atas kepala.

Radit sering bergidik melihat dirinya berpose dengan gaya-gaya kiyowo itu. Namun, sebagian besar pasarnya adalah perempuan. Dia berusaha memberikan service memuaskan. Sikap manis dan fans service yang luar biasa membuat perempuan-perempuan itu mau membeli produknya. Cuan mengalir dengan lancar.

"Mbak-mbak semua, udah dulu ya. Foto-fotonya lanjut besok. Mas Radit harus istirahat," ucap Lydia, salah seorang panitia.

Sedari tadi Lydia sudah melirik ke arlojinya. Acara sudah molor lebih dari lima belas menit. Semua panitia lain sudah kelelahan dan ingin segera istirahat. Kalau tidak dihentikan Radit akan terus melayani fans-fans yang haus swafoto. Pria itu sangat total kalau melayani para fans.

"Ladies aku pamit dulu. Sampai ketemu besok," ucap Radit sambil memberikan kedipan genit.

Para peserta perempuan cekikikan ketika dapat kedipan  dari Radit. Tangan mereka sibuk merekam setiap gerak-gerik Radit sampai pria itu menghilang dibalik pintu.