Samuel membuka bagasi. Tampilan mereka sudah tidak karu-karuan. Rambut lepek dan lengket. Baju dipenuhi pasir dan bau amis terkena air laut. Cilla mengambil t-shirt dan celana pendek dari koper.
"Aku ganti baju di mobil," pinta Cilla setelah Samuel menutup bagasi.
Samuel mengangguk.
Cila masuk ke dalam mobil sementara Samuel mencari tempat dekat pohon. Pria itu cuek saja melepas t-shirt dan bertelanjang dada. Kepala disiram air mineral untuk membersihkan sisa pasir lalu digoyang-goyangkan untuk mengeluarkan air dari rambut macam anjing yang selesai mandi. Samuel dengan santai mengelap tubuh dengan t-shirt basah yang dijadikan sebagai pengganti handuk. Raut wajahnya penuh kepuasan macam anak kecil menang tanding sepak bola. Bermain basah-basahan di laut kembali membangkitkan jiwa kanak-kanaknya.
Cilla mengintip dari balik jendela untuk memastikan Samuel tidak melihatnya ganti baju. Tidak hanya baju yang basah, bra dan celana dalamnya pun terasa lembab. Rambut lengket kena air laut dan pasir. Dia meniru apa yang dilakukan Samuel. Cilla mengucurkan air mineral di kepala untuk membersihkan sisa-sisa pasir yang menempel. Sambil berjongkok di jok belakang, Cilla melepaskan celana jins dan berganti dengan celana pendek. Dia juga melepas t-shirt dan memperbaiki posisi tali bra yang nyaris melorot. Tangannya mencari-cari t-shirt yang tadi sudah dikeluarkan dari koper.
Cilla menoleh ke belakang bagasi. T-shirt itu teronggok di atas koper. Dasar pikun, Cilla mengomeli diri sendiri. Dia berlutut di atas jok mobil dan menjulurkan tubuh ke bagasi belakang. Sayang tangannya terlalu pendek untuk menjangkau t-shirt itu.
Cilla mencari tahu di mana posisi Samuel. Pria itu masih bertelanjang dada dan bersandar di badan mobil. T-shirt yang basah disampirkan dibahu macam supir truk jalur Pantura. Samuel tekun membuka ponsel.
Perlahan Cilla membuka pintu mobi. Dia berjalan jinjit menuju pintu bagasi. Buru-buru dia menarik t-shirt itu dan siap menutup pintu bagasi dengan satu bantingan keras. Sial, tangannya terlalu lemah. Pintu tidak tertutup dengan rapat. Cilla mengulang lagi dengan bantingan yang lebih kuat. Mobil pun berguncang.
Samuel terkejut ketika merasakan guncangan itu. Dia bergegas ke arah bagasi.
"Cilla ngapain?" tanya Samuel.
Cilla terkaget. Dia masih hanya mengenakan bra dan celana pendek.
Dihadapannya berdiri Samuel yang bertelanjang dada. Rambutnya lepek. Ada sisa tetesan air menetes di leher dan dada. Begitu seksi dan menggoda. Otak Cilla langsung blingsatan.
Samuel pun terkejut saat melihat tampilan polos Cilla yang hanya mengenakan bra hitam berenda. Dada gadis sedikit tertutup oleh rambut panjang. Berantakan tetapi sangat menggoda. Celana pendek yang berwarna putih itu mencetak jelas bentuk bokong Cilla. Tungkai yang mulus terpampang dengan indah.
Samuel buru-buru balik badan ke samping. Mata dialihkan pada pohon-pohon cemara. Napasnya memburu. Dadanya bergerak naik turun dengan cepat. Tangan dikepalkan. Dia berusaha mengendalikan diri untuk tidak menghamburkan diri pada gadis itu.
"Eh, per-permisi," ucap Cilla panik.
Cilla kebingungan. Apakah harus mengenakan t-shirt itu dihadapan Samuel atau berlari masuk ke dalam mobil. Otaknya hanya mampu memerintahkan tangan menutupi dada dengan t-shirt. Buru-buru dia dan menjauhkan diri dari Samuel. Saking gugupnya Cilla malah menabrak Samuel. T-shirt terjatuh dan mata mereka bersirobok.
Cilla sulit mengalihkan pandangan dari Samuel. Pantai sudah gelap tetapi dia bisa melihat wajah Samuel yang menghipnotis. Mata kecil yang tajam, bentuk dagu yang indah, rahang yang maskulin dengan bulu-bulu halus. Kupingnya yang terlihat semakin runcing di bawah sinar rembulan. Sangat menggemaskan sekaligus menggairahkan. Ya Tuhan, dia ingin mencium pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Spicy Sweet Love (Completed)
ChickLitCERITA INI BAGI MEREKA YANG SUDAH BERUSIA 18 TAHUN KE ATAS. MENGANDUNG BANYAK KONTEN DEWASA. Pricilla Kamaniya Sumadipraja, 26 tahun, anak penguasaha terkemuka/ pemilik coffee shop/sosialita terkenal di Jakarta kabur dari rumah demi mengejar kekasih...