Bab 63-67

3.3K 48 19
                                    


"Kamu juga harus jujur sama aku. Kenapa selingkuh sama teman aku?"

Radit mengusap wajah dengan lelah. Dasar Winona sialan, makinya dalam hati.

"Aku enggak sadar kalau Winona menggoda aku. Dia yang sering datang ke tempat aku, aku tidak bisa menahan diri. But, swear to God, aku enggak akan selingkuh dengan Winona atau perempuan mana pun. Aku hapus nomor Winona," ucap Radit. Dia meraih ponsel sambil menghapus semua jejak Winona di situ. "Aku minta kamu juga melakukan hal yang sama," sambungnya.

"Hal yang sama?" Cilla heran.

"Kamu harus janji setia. Jangan pernah berhubungan dengan Samuel," pinta Radit dengan suara tajam.

"Aku udah bilang. Kemarin terakhir kami bertemu," tegas Cilla.

"Good. Kamu harus hapus nomor dia," tuntut Radit.

Tanpa ragu Cilla menghapus nomor Samuel dihadapan Radit. Begitu pula pesan-pesan dan foto yang ada.

***

Pandu melangkah masuk. Rasa haru memenuhi dadanya. Dia akhirnya mengantar anak pertamanya ke pelaminan.

"Anak papi cantik sekali," ucap Pandu seraya mengecup pipi Cilla.

Cilla tersenyum lebar. Dia bangkit berdiri dan menatap lagi tampilan di cermin untuk terakhir kali. Menutup mata dan menarik napas panjang untuk menguatkan hati.

"Kamu kayaknya belum siap," ucap Pandu saat mendengar tarikan napas Cilla.

"Aku siap, kok," ucap Cilla.

Ya Tuhan! Kenapa di detik-detik terakhir sudah dua orang bertanya hal yang sama. Yang lebih gawat, sekarang ayahnya ikut bertanya.

"Kamu yakin? Tolong jujur sama Papi untuk terakhir kalinya sebelum papi menyerahkan kamu sama Radit. Papi tidak rela kalau anak papi enggak bahagia," ucap Pandu.

Cilla mengalihkan pandangan ke jendela. Dia tidak berani menatap wajah ayahnya. Di bawah sana terdengar suara keramaian undangan yang hadir. Teman-teman, sejumlah selebriti yang merupakan teman-teman Radit, kolega ayahnya, keluarga besar Sumadipraja dan keluarga besar Nugraha sudah duduk di situ.

Radit yang menggenakan tuxedo hitam begitu ganteng bak pangeran dalam dongeng Disney. Dia berdiri dengan gelisah. Tangannya sesekali mengecek ponsel macam menonton berita dirinya sendiri yang ramai di media sosial. Di ujung ruangan ada kameramen televisi yang stand by. Di dekat situ ada Daffa yang juga siap merekam secara live semuanya. Sebentar lagi Cilla akan jadi bagian rombongan sirkus itu.

"Belum terlambat. Kamu bisa membatalkan pernikahan ini," ucap Pandu sambil berdiri di samping Cilla.

Cilal serta merta membalikan badan keheranan.

"Maksud papi?"

Pandu berdehem pelan.

"Buat papi kebahagian kamu yang paling utama. Papi ingin kamu menikah dengan orang yang mencintai kamu dan kamu juga mencintai dia. Jangan pikirkan hal lain," ucap Pandu. 

Mata Cilla kembali berkaca-kaca. Bibirnya terkatup rapat.  Raut wajah anaknya semakin meyakinkan Pandu kalau Cilla memendam semuanya karena takut pada mencoreng nama besar Sumadipraja.  

"Asal kamu tahu saja, Samuel hari ini berangkat ke Tokyo," sambung Pandu.


Kalau mau baca lanjutannya, silakan tunggu hari ini, Jumat, 11November jam 17.00 WIB.  Aku akan posting di Karya Karya.Ini merupakan part terakhir yang aku bikin superspesial dengan lima bab.  Part 11 terdiri atas bab 63-67 dengan  harga Rp 8500

Oh'ya sekarang Karya Karsa sistemnya dengan beli koin. Saran aku kalian beli koinnya di web,aja ya. Karena lebih murah dan masih bisa bayar lewat gopay/ovo/shopiepay dan sistem pembayaran lainnya.

Terima kasih banyak sudah mendukung  cerita ini sampai selesai.  Samuel dan Cilla pamit. Sampai ketemu di cerita lainya.

Love,

Mintea


Spicy Sweet Love (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang