Bab 17

2.5K 149 6
                                    

Cilla menghabiskan waktu  lama di kamar mandi. Kucuran air panas membuat pikiran jadi rileks. Dia mengaduk-aduk koper dan mencari baju tidur yang 'normal'. Mustahil dia tidur pakai lingerie. Ini akan semakin memancing. Akhirnya dia mengenakan tank top dan celana pendek yang ditimpa dengan hoodie milik Samuel.

Samuel sudah ketiduran. Kakinya sedikit menggantung di ujung tempat tidur. Sepatu menempel di kakinya. Dia  sudah menyeret pria itu dalam masalahnya. Cilla  berjanji dalam hati akan memberikan kompensasi besar setibanya di Jogjakarta.

Cilla berbaring di tempat tidur. Rasa kantuk sudah menyerang tetapi ada yang kurang. Sebelum tidur dia biasanya video call dengan Radit. Peristiwa kejar-kejaran dengan Pak Andi sejenak membuatnya lupa. Sekarang rasa kangen muncul. Kontak terakhir dengan Radit terjadi kemarin waktu dia menginap di rumah Winona. Dia penasaran apakah pacarnya sudah melihat berita viral soal pengejaran di bandara dan stasiun Gambir? Radit bilang di tempat retreat dilarang menggunakan ponsel, kemungkinan pria itu tidak mengetahui kegaduhan yang terjadi.

Cilla melirik pada meja kecil di samping tempat tidur. Ponsel miliknya dan milik Samuel tergeletak di situ. Ponsel Samuel pun masih dimatikan. Cilla merayap sepelan mungkin untuk mengambil. Dia hanya ingin mengecek sebentar saja situasi di dunia maya lewat Instagram.  Samuel masih tertidur dengan bantal menutupi wajahnya.

Tangan Cilla berhasil mengambil ponsel. Sambil mencuri lirikan, Cilla menyalakan ponsel. Dia menyeringai pelan saat  berhasil mengecek Instagram Radit. Belum ada postingan soal acara retreat. Hanya sebatas promo endorsment yang diposting oleh managernya. Namun, itu sudah membuat Cilla senang.

Berprofesi sebagai model  iklan produk minuman air mineral organic, Radit sering diundang ke sejumlah retreat tema gaya hidup sehat, sekaligus jumpa fans. Tarif Radit menghadiri acara seperti itu sangat mahal. Cilla bangga karenanya. Ini salah satu bukti ayahnya salah menilai Radit. Kekasihnya itu  tidak punya pekerjaan tetap  tetapi mampu memiliki penghasilan. Kalau mereka menikah, Cilla optimis dari pemasukan mereka bisa  menghidupi diri.

"Udah aku bilang, jangan buka handphone." Sebuah tangan merebut ponsel Cilla.

Cilla melotot kesal. Sialan, dia terlalu asyik membuka Instagram dan tidak sadar Samuel sudah terbangun.

"Samueeel," rengek Cilla.

"Kamu bandel banget!" balas Samuel dengan mata melotot. 

"AKu mau lihat Instagram Radit sebentar. Enggak nelpon atau videocall."

Samuel mengelengkan kepala. "Enggak boleh. Aku enggak mau ambil risiko." 

"Tapi aku enggak bisa tidur kalau belum bukan Instagram."

"Kamu nonton televisi aja." Samuel sambil menyerahkan remote televisi.

Cilla mengambil remote dengan tarikan kasar. Percuma ngotot-ngototan dengan Samuel. Pria itu punya segudang kalimat menangkis. Cilla pura-pura mencari channel sementara Samuel membuka koper. Cilla mengawasi pergerakan pria itu dengan ekor mata. Kalau Samuel ada di kamar mandi, dia akan mengambil lagi ponselnya.

"Aku bawa handphone kamu," ucap Samuel. Tangannya mengoyang-goyangkan iPhone 13  dengan wajah tengil.

Cilla melempar bantal ke arah Samuel. Sayang saja, pria itu keburu menutup pintu kamar mandi.

Cilla terpaksa menikmati tayangan film enggak dijelas di layar televisi. Konsentrasinya mendadak bubar saat Samuel keluar dari kamar mandi. Pria itu mengenakan celana training gombrong dan t-shirt lusuh dan tipis yang membentuk jelas dadanya. Rambutnya yang basah berantakan. Ada sisa tetesan air di wajah dan leher. Samuel cuek saja mengalungkan handuk di leher dan duduk di tempat tidur. Entah mengapa tampilan itu membuat Cilla tak tahan untuk melirik.

Spicy Sweet Love (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang