Bab 13 . Kunjungan Pertama

1.7K 53 0
                                    

Rena POV

Rena sedang sibuk memeriksa pembukuan butik yang dikelolanya. Dibantu Zakia dan Arni, dia merasa sangat terbatu. Mereka berdua sangat cekatan dan cepat tanggap. Sehingga banyak customer mereka yang merasapuas dengan pelayan mereka. Sehingga Rena pun tidak pelit kepada mereka. Rena sering memberika bonus lebih kepada mereka saat mereka berdua lembur.

" Mbak Ren, udah selesai belum " tanya Zakia melonggokan kepalanya dipintu ruangan Rena.

Rena mengangkat kepalanya "Tinggal sedikit lagi, kalian sudah mau pulangnya ya "

Zakia menggakkan kepala " Iya, gue bisa nungguin elo kok. Arni sudah pulang duluan tadi. Emaknya lagi rewel banget kayanya "

Rena terseyum, dia tau emaknya Arni emak emak-emak rempong. Dia akan ngomel kalo anaknya telat pulang malam. " Lo duluan aja, gue dikit lagi nyusul "

" Gak papa nech gue duluan " Tanya zakia merasa tak enak

" Iya duluan aja "

" Oke dech, gue duluan ya " pamit zakia yang di balas anggukan oleh bos nya

Selepas kepergian Zakia, Rena sendirian dibutiknya. Dia menyelesaikan semua pekerjaannya. Sejujurnya dia sudah sangat lelah. Tapi mau bagaimana lagi, setiap akhir bulan dia akan selalu pulang terlambat untuk myelesaikan semua laporan keuangan butik.

Saat sedang asyik berkutat dengan lapora-laporan didepannya, gawainya bergetar menandakan panggilan masuk. Dilihatnya panggilan masuk dari kanebo kering. Dia menggeser tombol hijau menggangkat panggilan masuk.

" Halo " sapa Rena

" Halo, dimana sekarang " tanya suara diseberang gawainya

" Saya masih di butik nech. Belum selesai mengerjakan laporan " terdengar suara Rena yang lelah.

" Masih lama selesainya "

" Sedikit lagi sich "

" Pulang naik apa " tanya Arka

" Naik taksi sich kayanya. Udah kelewat malam kalau naik gojek "

" Tunggu ya.. saya jemput kamu " putus Arka.

" Gak usah pak, udah malam juga. Bapak butuh istirahat juga " tolak Rena tak enak.

" Gak ada penolakan. Tunggu saya. 20 menit lagi saya sampai. " Tegas Arka

" Tap—"

Tut...tut...

Belum sempat Rena menolak, panggilan itu sudah diputuskan secara sepihak oleh Arka. Rena hanya menghembuskan nafas pelan dan kembali melanjutkan menyelsaikan laporanya.

Tidak butuh waktu lama bagi Rena untuk menyelesaikan pekerjaannya. Diliriknya jam dipergelangan tanganya

" Ah... masih ada 10 menit lagi untuk pak Arka jemput gue, sebaiknya gue mandi dulu " ucap nya lirih sambil berjalan memasuki ruangan dengan pintu tertutup diseblah ruangnnya.

Di butik itu memang Rena sediakan satu ruangna khusus dengan ranjang dan kamar mandi didalam. Bahkan ruangan itu deilengkapan kebutuhan rumah tangga lainnya.

Karena terkadang Rena jarang pulang dan memilih menginap dibuitknya jika dia sudah terlalu lelah untuk kembali kerumahnya.

Rena POV End

***

Arka memasuki butik yang sudah tampak sepi. Lampu penerangan pun sudah dimatikan menyisakan lampu redup di bagian tengah. Arka membawa kakinya menuju lantai tiga dimana ruangan pribadi Rena berada. Tak lupa dia mengunci pintu masuk butik ini. Ini adalah kali kesekian Arka mengunjungi butik ini sehingga dia sangat hafal letak ruangan dimana Rena merada saat ini.

Langkah berhenti di dalam ruangan dengan pintu yang tebuka. Tanpa sungkan dia memasuki ruangan tersebut. Arka mengedarkan pandangannya mencari sosok yang sangat dia rindukan. Tapi dia tidak menemukan sosk yang dicarinya. Tetapi pendengerannya menangkap dengan jelas suara shower dikamar mandi. Yang membuat nya tau kalau gadisnya tengah mandi.

Arka mendudukkan pantat sexi dipinggiran ranjang yang empuk milik Rena. Arka melepaskan sepatu dan mengulung lengan baju nya yang membuatnya menampilkan otot lengan yang amat kokoh dan sexy. Siapa pun gadis dalam rengkuhan tangan itu akan merasa bahagia.

Sembari menunggu Rena menyelesaikan ritual mandinya Arka merebahkan badannya di ranjang dengan kaki menggantung. Dipandanginya langit-langit kamar yang dipenuhi cahaya pendar bintang dari lampu hias.

Saat asyik memandangi pendar lampu dilangit kamar itu, Dia dikejutkan oleh pintu kamar mandi yang dibuka.Arka langsung menegakkan badanya kembali duduk. Dia melihat Rena keluar dari kamar mandi dengan hanya ditutupi handuk yang hanya mencapai atas pahanya saja.

Melihat pemandangan yang mengiurkan didepannya, tak ayal membuat Arka menelan salivanya dengan susah payah. Dan membangunkan sesuatu dibawah sana.

Shit !!

Tampaknya Rena masih tidak sadar dengan situasi disekelilingnya. Dia terlalu asyik mengeringkan rambut basahnya dengan handuk. Tanpa menyadari tatapan lapar milik Arka.

" Ehmm.. " suara deheman menyadarkan Rena

Rena mengalihkan pandangannya dan melotot melihat Arka sudah berada diatas ranjangnya. Dan dapat Renata lihat jelas smirk Arka yang mengoda dan tatapan yang sulit diartikan.

" Oh My God " ucapnya terkejut sembari menutupi kedua dadanya.

" Ba..bapak kapan masuk , kok gak kedengeran " ucapnya tergagap

" Bagaimana kamu mau dengar saat kamu sedang asyik mandi " ucapnya

Arka berdiri dan berjalan mendekati Rena. Langkah semakin maju mendekati Rena yang berjelan mundur kebelakang sehingga dia bisa memojokkan dan mengunci pergerakan Rena ketembok. Dipandangi Rena dengan penuh kekaguman. Kulitnya yang putih bersih serta leher yang jenjang membuat pandangannya tak teralihkan.

Tanga Arka terangkat membelai pipi mulus Rena, dibelainya dengan pelan. Kedua mata mereka beradu. Dikecupnya kecing Rena dengan lembut. Kecupan panjang yang diikuti dengan kecupan-kecupan lainnya. Kedua mata , hidung dan terakhir kecupan itu berlabuh dibibir Rena.

Kecupan yang berubah menjadi lumatan lumatan nakal. Rena pun menikmati Setiap sentusan yang Arka berikan. Dia tidak menolak sama sekali. Dia sudah terlalu dewasa untuk semua hal yang berhungan dengan gairah seperti ini. Lambat laun tangan Arka merambat turun dan berhenti tepat di gundukan kenyal milik Rena. Remasan gemas juga Arka berikan yang membuat sekujur tubuh Rena merinding nikmat.

Ciuman mereka berdua semakin intens. Handuknya kini sudah melorot kebawah, menampilkan tubuh polos Rena yang sintal. Rena pun tak tinggal diam. Tangan nya dengan pelan tapi pasti mulai melepaskan setiap kancing kemeja yang melekat dibadan Arka. Tangannya membelai dada dan perut Arka yang kotak-kotak. Arka hanya mampu mengerang nikmat saat lidah mereka saling bertaut.

Kemeja Arka sudah telepas hanya menyisakan celana bahan panjangnya. Dengan perlahan Arka mengangkat Tubuh Rena dan menggendongnya seperti bayi koala. Tanpa melepas tautan bibir mereka Arka membawa mereka berdua arah ranjang. Sentusan kulit mereka, membuat Arka semakin bergairah.

Dengan pelan Arka merebahkan tubuh Rena diatas ranjang. Badannya berdiri tegak dan mengamati setiap lekukan tubuh gadisnya. Tubuh yang putih mulus dan sintal. Tatapan memuja dia arah kan ke tubuh Rena.

" Jangan dilihat dong pak, saya kan malu " ucap Rena tersipu malu.

" kenapa malu, kamu punya tubuh yang indah, seharusnya kamu bangga sayang " ucap Arka sambil membelai kulit putih Rena yang halus.

Rena tersenyum bahagia karena Arka sungguh memuja tubuhnya. Dalam kungkungan Arka, mereka kembali berciuman penuh gairah. Rena membuka mulutnya dan membiarkan lidah Arka menyapa lidahnya. Rena mendongakkan kepala untuk memberi akses agar Arka leluasa menjilati lehernya.gairah mereka berdua sungguh bermain disana. Sepertinya malam ini akan menjadi malam panjang untuk mereka berdua.


Love You Renata ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang