Bab 41 . Keluarga Bahagia ( End )

1.2K 20 0
                                    

Kini Renata sudah kembali pulang kerumahnya setelah tiga hari dirawat dirumah sakit. kondisi dirinya dan anaknya sudah membaik makanya dokter mengizinkan dia beserta anaknya pulang.

Baik wulan atau Lisa memaksa Renata untuk pulang kerumah mereka,namun Renata menolak. Meskipun masih awan namun dia yakin bisa merawat anaknya dengan bantuan suaminya.

Saat ini Renata sedang merapihkan kamar baby Rei setelah menidurnya anaknya kedalam box bayi.

" Sayang kamu yakin tidak mau pulang kesalah satu rumah kami, Mama khawatir ini lo " tanya Wulan skeali lagi.

" Betul ucapan Mamamu sayang, kamu bisa pulang kerumah salah satu dari kami, biarkan kami membantumu merawat Rei ya " bujuk Lisa.

" Bun, Mah, itu tidak perlu. Meskipun Rena masih awam dalam merawat bayi. Tapi Rena yakin kok, Rena dan mas Arka pasti bisa. Kan Mama dan Bunda bisa membantu Rena kapan saja "

" Iya tapi kan--, ah sudahlah terserah kamu. Apapun keputusan kamu Bunda dan Mama kamu pasti dukung " ucap Lisa pengertian.

" Atau kenapa tidak Mama atau Bunda saja yang menginap disini bergantian. Sambil mengawasi dan mengajari rena merawat bayi " usul Renata

" Betul juga ya jeng. Kenapa kita tidak kepikiran hal itu ya " ucap Lisa menepuk kedua tanganya.

" Iya ya jeng. Baiklah sepertinya Mama dulu yang akan menginap disini setelah ijin Papamu. " ucpa wulan.

" Setelah itu Bunda akan bergantian dengan Mamamu " ucap Lisa.

" Betul, sebaiknya begitu saja." Ucap Renata.

" Baiklah kalau begitu, sebaiknya kami bicarakan dengan Papa kalian . mari jeng " wulan dan Lisa kemudian keluar dari kamar cucunya. Rena tersenyum kemudian melanjutkan pekerjaannya.

" Eeeggkkk " bayi kecil itu bersuara membuat Renata mendekati box tidurnya.

" Eh, anak Mama bangun ya sayang. Laper nya " Renata mengangkat anaknya yang matanya sudah terbuka lebar.

Renata meenggendong anaknya dan membawanya ke sofa kemudian melepaskan kancing bajunya dan mengeluarkan salah satu payudaranya untuk memberikan ASI untuk baby Rei.

Bayi mungil itu langsung melahap puting Renata dan mengisap sari yang menjadi sumber kehidupannya.

" Pelan-pelan sayang gak diminta Papa kok " ucap Renata sambil meringis merasakan kuatnya isapan anaknya.

" Apa nih yang tidak diminta oleh Papa " tiba-tiba Arka mendatangi istrinya yang tengah menyusui anaknya.

" Hai, anak Papa lagi minum ASI ya sayang " Arka duduk disebelah istrinya sambil memperhatikan anaknya yang tengah meminum ASI.

" Iya papa " jawab Renata dengan menirukan suara anak kecil.

" Anak Papa semakin gembul saja " Arka menoel pipi anaknya yang smeakin terlihat berisi.

" Tau gak Nak, itu punya Papa, karena kamu saat ini maish kecil, jadi Papa akan mengalah sama kamu. Jadi jangan serakah ya " ucap Arka Absurd

" Massss, ucapannya itu lo " Renata melotot dan memukul pelan lengan suaminya yang terkadang berubah menjadi orang mesum.

" Loh, apa. Benerkan sayang. Ini punyaku. Semua yang ada dikmau itu punyaku. Termasuk lubnag kenikmatanmu sudah pasti itu milikku " ucap Arka pura-pura bodoh dengan tangan menyentuh Renata disana-sini.

Hal itu membuat Renata melotot garang menatap Arka. Namun pria itu hanya tertawa terbahak.

" Jangan dengarkan ucapan Papamu yang ngawur ya sayang " ucap Renata kepada anaknya.

Bayi mungil itu tidak memperdulikan ucapan kedua orang tuanya, dan tetap asyik mengisap ASInya.

"Anak kita begitu anteng ya " ucap Arka.

" Iya. Sepertinya dia tau kalau Mamanya ini sedang lelah "

"Sini gendong dia sayang, kamu istirahat dulu sebentar " Arka mengalihkan anaknya kedalam endongannya saat bayi mungil itu kembali tertidur setelah kekenyangan.

" Baiklah " kemudian Renata merebahkan badanya dikamarnya yang terhubung dengan conecting door dengan kamar anaknya.

Arka membawa anaknya bersamanya memasuki kamarnya dimana istrinya sedang berbaring. Arka terseyum melihat bayi mungil nampak nyaman dalam gendongannya.

Bayi mungil itu mengerakkan badannya sebentar lalu kembali anteng tertidur. Membuat Arka ternyum melihat tingkah anaknya. Kemudian dia meninggalkan anaknya di box bayi dan ikut bergabung dengan kedua orang tua dan mertuanya yang sedang mengobrol di halaman belakang

***

Renata sudah ikut bergabung bersama suami dan kedua orang tuanya. Mertuanya sudah pulang dari tadi siang sebelum dia bangun tidur.

" Jadi gimana? Papa ijinin Mama untuk menginap disini sementarakan ? " tanya Renata.

" Tentu saja Papa ijinin, wong Papa ikutan Mama nginep disini kok " ucap Wulan.

" Baguslah, semakin rame semakin bagus. Biar baby Rei juga smeakin mengenal Opa Omanya kan " ucap Arka.

" Iya, rencananya Mama akan bergantian menginap disini dengan Bundamu. Sampai kami yakin Rena sudah bisa ditinggal sendiri tanpa bantuan kami " ucap Wulan.

" Papa yakin Rena akan cepat belajar Mah " ucap Adi.

" Kapan kalian akan mengadakan syukuran untuk anak kalian " tanya Adi

" Rencananya minggu depan Pah, sekalian menunggu Bang Saka pulang dengan istri dan anaknya " ucap Arka.

" Ah iya Kakakmu itu sudah lama tidak bisa pulang. Sibuk banget dengan pekerjaanya. " Wulan mendesah mengingat anak sulungnya yang jarang ditemui.

" Maklum lah, semenjak pindah ke kantor cabang surabaya kan dia tidak bisa sembarangan meninggalkan pekerjaannya. Nasib ribuan karyawan berada ditangannya.

Arka, Renata dan wulan mengangguk mengerti. Toh meskipun Saka tidak bisa sering pulang namun Saka cukup rajin menghubungi mereka lewat telpon.

" Mbak Sena sama Dafi ikutan pulang ya Mah "

" Iya. Kebetulan Dafi sudah libur sekolah, jadi bisa ikutan pulang " ucap Wulan.

Renata mengoyang baby Bouncer anaknya dengan pelan. Baby Rei nampak anteng dengan membuka matanya lebar. Bayi itu sama sekali tidak terpengaruh dengan obrolan para orang tua didekatnya.

" Sebaiknya kita masuk, udara semakin dingin ini. Tidak bagus untuk anak bayi " ajak Wulan.

" Baiklah sayang, ayo kita masuk. Sayang tolong angkat baby Rei ya " Renata meminta Arka mengangkat anaknya berserta baby bouncer nya.

Mereka semua masuk kedalam rumah. Arka meletakkan anaknya didalam box bayi. Setelah menyelimuti anaknya Arka meninggalkan kamarnya dan menutup pintunya pelan.

Arka mendatangi istri dan kedua mertuanya untuk makan malam bersama. Arka sangat bersyukur dengan kehidupannya saat ini. Sungguh dia merasa bahagia bisa menikah dengan pujaan hatinya bahkan memberikannya keturunan. Pria itu berharap kalau dia mampu membahagiakan anak dan istrinya.

End


Love You Renata ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang