Bab 30 . Pertemuan Kedua Keluarga

1.4K 27 0
                                    

Arka kini sibuk berkutat dikantornya dengan ditemani oleh Derry. Setelah seminggu lalu dia kembali dari Bali.

Pria berusaha menyelesaikan berkas yang ada dimejanya karena sore ini dia berencana menjemput Renata di bandara. Gadis itu menelfonnya kalau pekerjaannya di Bali sudah selesai.

" Bapak jadi jemput mbak Rena kebandara pak ? " tanya Derry.

" Jadi, sebentar lagi saya barangkat " jawab Arka tanpa mengalihkan perhatiannya dari berkas didepannya.

" Ini sudah waktunya loh pak " Derry mengingkatkan.

Arka melirik jam tang yang melingkar dipergelangan tanganya. " Aku pergi sekarang ya " sisanya kamu kirim lewat emailku saja "

" Baik pak " sekertarisnya itu keluar setelah undur diri.

Arka meraih jas nya di kursi dan melangkah keluar dari Ruangannya. Semua mata tertuju melihat CEO Wijaya Corp melewati mereka. CEO mereka masih muda dan tampan. Tentu saja menarik bagi para wanita.

Arka bergegas menuju parkir mobilnya dan tidak memperdulikan pandangan memuja dari para wanita dikantornya.

Dilajukannya mobilnya dengna kecepatan sedang menuju bandara Soekarno Hatta untuk menjemput calon istrinya.

***

Disisi lain, sorang wanita cantik sedang berjalan dengan anggun menuju gate keluar bandara. Matanya sibuk mencari sosok yang sudanh dirindukannya. Sorot matanya menangkap sosok itu dan dia berlari masuk kedalam pelukan pria itu.

" Hai.. apa kabar sayang " ucap pria itu yang ternyata adalah Arka.

" Baik. Kangen banget " ucap Renata memeluk Arka dengan erat.

Rena memeluk Arka sangat erat sambil menghirup aroma khas Arka yang sangat dirindukannya.

Arka melepaskan pelukannya dan mengecup singkat bibir tipis Rena yang berwarna pink cerah.

Arka terseyum dan mengecup pelipis Rena dengan lembut. " Kita langsung pulang ya. Mama Wulan sudah menunggu dirumah " ucap pria itu lembut.

" Papa sama Bunda jadi mau kerumah siang ini sayang ? " tanya Rena sambil mengikuti Arka dari belakang.

Arka meraih koper Rena dan memasukkannya kedalam bagasi mobil " Jadi. Papa sama Bunda sudah dirumah kamu sekarang ".

Arka menggenggam tangan Renata dan menuntunnya menuju mobil mereka. Arka membukakan pintu untuk Rena. Pria itu memutari mobil dan membuka pintu kanan mobil unutk dirinya sendiri. Mereka segera menjalankan mobil menuju rumah Renata.

***

Dirumah Renata kedua keluarga itu mengobrol sambil menanti kedatangan Arka dan Renata. Mereka berdua sudah akrab satu sama lain karena sudah sering bertemu.

" Sebaiknya pernikahan mereka digelar dua bulan lagi jeng, bertepatan dengan ulang tahun Rena " usul Wulan, mama Renata.

" Kami setuju saja jeng. Iya kan pah " Bunda Lisa menoleh kepada gusti suaminya.

" Gimana baiknya saja, betul kan Pak Adi " jawab Gusti.

" Tentu saja pak. Kita tanya anak-anak saja maunya bagaimana " jawab Adi bijak.

" Baiklah kita tunggu mereka datang " Putus Wulan.

Tak lama terdengar ucapan salam dari depan . terlihat Rena dan Arka memasuki kediaman keluarga Adi Bagaskara.

" Assalamulaikum " Rena dan Arka mengucap salam.

" Walaikum salam " jawab mereka berempat.

Wulan menyongsong kedatangan anaknya dengna maju memeluk Renata.

" Kangen banget sama Bunda " Rena memeluk ibu nya dengan erat.

" Bunda juga kangen " ucapnya

Renata melepaskan pelukan Mamanya kemudian beralih ke Papanya.

" Anak gadis Papa pulang juga akhirnya " ucap Papa mengecup pucuk kepala putrinya dengna sayang.

" Kangen banget sama Papa dech. Gak ada yang ngomelin Rena disana " cengir Renata yang mendapat jitakkan pelan di jidatnya.

" Dasar anak ini. "

Kemudian Renata beralih kepada Bunda Lisa yang memandanginya sambil terseyum lembut.

" Bunda apa kabar " sapa Renata lembut sambil memeluk calon mertuanya

" Bunda baik. Kamu tambah cantik saja sayang " ucap Lisa balas memeluk calon menantunya.

" Baik juga Bunda "

" Bunda tadinya mau nyusul kamu pas Arka kesana. Tapi larang sama tu anak. Sebel jadinya Bunda " adunya pada Renata sambil melirik sinis pada anak sulungnya.

Renata hanya tertawa pelan melihat raut Arka yang tetap datar meskipun mendapat lirikan sinis dari Bundanya.

" Sudah – sudah ngobrolnya, ayo kita makan siang dulu . mari jeng " ajak Wulan.

" Arka kamu turunkan dulu koper Rena " titah Bundanya .

" Sudah Bun " jawab Arka datar yang membuat Bunda itu memandang Arka malas.

Mereka kemudian makan siang bersama. Hening, hanya suara dentingan sendok dan piring mereka saja yang terdengar.

Renata berdiri membantu mamanya membereskan piring bekas mereka makan. Gadis itu meletakkan diatas washtefel dan mlai mencucinya.

" Gimana dengan pekerjaa kkamu dibali sayang " tanya Mamanya.

" Alhamdulilah lancar mah. Bahkan sebagianrela kejarta demi menyelesaikan pesanan mereka. " ujar Renata antusias.

" Mama senang kalau kamu enjoy dengan pekerjaan kamu " ujar mamanya sambil mengelus rambut Renata.

" Abang kapan pulang sich ma ? " tanya Renata tiba-tiba.

" Mungkin sekitar bulan depan "

" Abang betah banget sich di negara orang gak pulang sampai bertahun-tahun " oceh nya sambil merengut sebal.

" Kali ini abang akan pulang selamanya kok. Abang udah janji mau nerusin usaha Papa "

Rena langsung berniar mendengarnya " Beneran ma ? "

Mamanya hanya mengangguk " Oh iya. Sepertinya anak mama seudah dilamar nech " ucap Mamanya sambil melirik cincin yang melingkar dijari manis anaknya.

Renata mengangkat jarinya dan memandangi cincin berlian pemberian Arka.

" Dibali mah. Waktu Arka kesana minggu lalu "

" Lalu kapan kalian akan menikah "

" Secepatnya mah, kita obrolin dulu. Mas Arka yang mau bilang ke Papa sama Mama dulu katanya "

" Ya sudah, sekarang ayo kita bergabung dengan mereka diruang keluarga " ajak Wulan setelah selsai mencuci piring.

Renata berjalan mengiringi Wulan menuju ruangan dimana yang lain sudah menunggu.


Love You Renata ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang