Bab 42 . Epilog

1.4K 30 0
                                    

Seperti kesepakatan mereka bersama, hari ini akan diakan acara syukuran kelahiran baby Rei dikediaman baru Arka dan Renata.

Renata tampak terlihat sedang sibuk mengatur jamuan untuk acara syukuran anaknya. Dibantu oleh asisten rumah tangga dan EO yang disewanya, Renata tidak merasakan berat ataupun kelelahan. Justru merasa senang karena dirinya ikut terlibat diacara syukuran sang anak.

" Hai Ren, selamat ya adikku. Sudah menjadi seorang ibu sekarang " Sandra,Bebi, Stella dan Hani menyapa Renata bersamaan. Keempat wanita itu memeluk Renata dan cipaka-cipiki dengan bergantian.

" Hai kakak-kakakku. Terima kasih banyak ya. Makasih juga loh sudah menyempatkan datang keacara kami " Renata

" Hadiah utnuk keponakanku yang tampan " ucap salah satu dari mereka sambil menyerahkan berbagai macam hadiah kepada Renata.

" Aduh .. makasih banyak ya kak. Kok repot-repot sih. Dengan kalian datang saja kami sudah berterima kaish dan senang sekali ' ucap Renata tak enak. Gadis itu tahu hadiah untu Rei bukanlah hadiah yang bisa dibilang murah. Harganya bahkan ada yang sampai belasan juta.

" Hei... tentu saja tidak repot. Ini kan utnuk keponakan kami. iya kan teman-teman " ucap Stella yang diangguki oleh yang lainnya.

" Stella benar Rena. Kami sama sekali tidak merasa direpotkan kok " ucap Hani.

Renata tersenyum penuh haru " Baiklah, terima kasiih ya sekali lagi " ucap Renata.

" Oh iya. Mana yang lainnya " tanya Renata

" Tuh, mereka sama suamimu duduk didepan " ucap Sandra.

" Axcell gak diajak kak ? " tanya Rena kepada Sandra.

" Tsk, tu anak mana bisa lepas dari bapaknya. Ngintillin bapaknya mulu. " ucap Sandra sambil cemberut. Anak Sandra dan Revan memang tidak bisa lepas dari Revan.

" Hahhaha, enak dong. Berasa maish single tau " ledek Bebi.

" Yuk pada makan dulu, aku tinggal sebentar ya kak " ucap Renata

"Gampang kita mah, kamu selesaikan saja urusan kamu dulu. Kita gabung ke ibu-ibu yang lainnya " ucap Stella.

" Oke deh. Kalian bebas kemanapun, senyamannya saja ya " pamit Renata setelah itu dia melanjutkan tugasnya yg lain. Sedangkan keempat wanita itu memilih bergbaung dengan Mama dan Mertua Renata.

Disisi lain para pria sedang bercengkrama dengan bebas sambil tertawa dan meledek. Kebiasaan mereka kalau berkumpul tidak pernah berubah.

" Gimana rasanya jadi sorang Bapak bro " tanya Fikri usil

" Rasanya luar biasa. Nano nano deh pokoknya" jawab Arka. " Iya kan Rev " tanya Arka ke Revan.

" Betul sekali. Rasanya luar Bisa. Apalagi Axcell anakku gk bisa jauh dariku. Ngintilin gue mulu " jawab Revan sambil melirik anaknya yang sedang anteng mengelus pipi Baby Rei.

" Apalagi kalau mau main, kudu mesti pinter-pinter nyari waktu dan sela, ada aja gangguan dari ini anak kalau gue lagi kepengen " ucap Revan sambil tertawa.

" Itu sih dasar elo nya aja yang gak tau diri, anak lo sering elo titipin ke orang tua elo kan " cibir Hamish.

" Ya gimana lagi. Itu salah satu cara biar gue bebas bermain sama Sandra " jawab Revan cuek.

" Ntar elo juga ngalamin apa yang dialamin sama Revan bro. " ucap Rian cuek.

" Bayangin aja lo lagi nanggung eh elo terpaksa harus berhenti karena anak elo nangis, beeuhhhh... pusing bro " ucap Fikri.

" Tesk, kaya elo dah nikah saja. Tau hal begituan " ucap Arka sinis.

" Si fikri emang belum nikah Arka. Tapi kawin udah dia " ledek Rian.

Love You Renata ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang