Bab 17 . Hari Kelulusan Rena

939 34 0
                                    

Rena POV

Satu tahun kemudian

Waktu gak terasa sangat cepat berlalu. Dan hampir dua tahun hubungan gue sama mas Arka berjalan. Dalam kurun waktu ini, hubungan kami terbilang baik-baik saja. Hanya ada perdebatan kecil yang tidak berarti.

Kami juga bisa saling menutupi kekurangan masing-masing. Selama sehatun ini dai membantu penyusunan skripsiku. Dan gue sangat bersyukur karena hal itu. Artinya gue bisa lulus dengan mudah. Ya walaupun pada dasarnya gue itu pintar sih.

Saat ini aku memakai toga kelulusanku. Hari ini adalah hari bersejarah buat gue. Diantara ratusan mahasiswa ini, gue yakin akan lulus dengan nilai terbaik.

Dan itu terbukti, saat nama gue dipanggil untuk lulusan terbaik, Mama tak bisa menahan tangis bahagianya. Raut wajah Papa pun nampak bangga dengan anak gadisnya.

Mata kami saling beradu pandang. Senyum bangga tak pernah lepas dari sudut bibirnya. Mas Arka adalah salah satu orang yang membantuku hingga ketitik ini.

" Selamat ya sayang, mendapat gelar Cumlaud " Mama dan Papa memelukku bergantian.

" Putri Papa sungguh membanggakan " ucap papa mengelus rambutku.

" Makasih ya Pah, Mah, ini semua berkat dukungan dan doa kalian semua " ucap Gue penuh haru.

Disebelah mama berdiri sosok yang gue cintai, siapa lagi kalau dosen kanebo kering kesayangan gue . gue langsung menubruknya. Memeluknya penuh bahagia. Gue tidak memperdulikan kalau disana saat ini Papa dan Mama melihat kami.

Elusan pelan, gue rasakan saat dia membalas pelukannku " Selamat ya sayang sudah menjadi sarjana sekarang " lirih nya pelan ditelinggaku.

Hembusannya nafasnya membuatku merinding sekaligus sedikit bergairah, tentu saja.

" Hemmm" sebuah deheman menyadar kami berdua. Terlihat papa sedikit mendelik kearahku. Sedangkan mama hanya terseyum.

" Sudah-sudah acara peluk-peluknya. Gak malu kamu Rena, ada kami lo disini " tegur papa

" Kenapa malu, biarin aja. Kalau Papa pengen tinggal peluk Mama disebelah Papa kan " ujarku jail.

Gue mengaduh pelan saat jitakan sayang Papa mendarat dikeningku " Dasar ya anak ini "

" Arka Om dan Tante pulang dulu ya, kalian nikmati saja waktu kalian " ujar Papa beralih ke Arka.

" Iya Om, hati-hati dijalan ya " ucap Arka

" Tentu " jawab papa

Setelah Papa dan Mama pamit undur diri, gue kembali menggelayut dilengannya yang kokoh. Gue gak perduli dengan tatapan sinis dari Cecil dan yang lainnya. Bagi gue, mereka itu bukan siapa-siapa yang berhak ikut campur dalam urusan kami.

" Sekarang kita mau kemana nech " Tanya Arka sambil merapikan anak rambutku yang sedikit liar terkena angin.

" Makan dulu yuk laper nech " ujarku manja sambil membawa bucket bunga pemberiannya.

" Oke, mau makan apa "

" Gimana kalau steak aja, udah lama nech gak makan steak "

" Oke, kalau gitu jalan sekarang "

" Oke "

Setelah kami berjalan menuju dimana mobil mas Arka terparkir. Seperti biasa, layaknya seorang gentleman dia pasti akan membukakan pintu mobilnya untukku. Dan berkendara menuju Restoran yang kami inginkan.

Renata POV End.

Saat ini mereka berdua sedang makan di my steak , tempat makan steak terenak dikota ku. Yah..meskipun harganya cukup menguras kantong menurutku.

Love You Renata ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang