Bab 35 . Bulan Madu

1.4K 27 0
                                    

Kini Arka dan Renata sudah berada didalam pesawat yang akan membawa mereka berdua ke negeri sakura untuk berbulan madu.

Jepang menjadi negara pilihan Rena untuk bulan madu mereka karena pada bulan ini bunga sakura sedang mekar dengan indah.

Kurang dari beberapa jam akhirnya mereka berdua tiba dibandara internasional Haneda di tokyo. Mereka berdua dijemput oleh supir yang dipekerjakan oleh agen travel perjalanan yang mereka sewa.

Kini mereka tiba di hotel yang sudah Arka booking jauh-jauh hari Imperial Hotel Tokyo yang permalamnya saja bisa mencai puluhan juta rupiah. Tetapi demi istrinya tercinta Arka tidak masalah menghabiskan ratusan juta demi Renata.

" Hah...capeknya " desah Renata lega saat merebahkan dirinya dikasur hotel yang sangat lembut.

Arka terseyum melihat istrinya langsung merebahkan tubuhnya begitu memasuki kamar " Kamu istirahat saja dulu "

Arka meletakkan koper mereka disudut dan berjalan menuju balkon. Pria itu menyibak gorden yang nampakkan keindahan kota tokyo pada malam hari.

Arka meletakkan tangannya pada kedua sisi pembatas balkon. Pandanganya menerawang jauh seakan lupa kalau dia meninggalkan istrinya.

Tubuh Arka sedikit berjingkat kaget saat merasakan sebuah tangan melingkar diperutnya. Dia terseyum melihat istrinya memeluknya dari belakang dan menyandarkan kepalanya di punggungnya.

" Katanya mau istirahat " ucapnya sembari mengelus tangan Renata.

" Udah gak capek lagi. Mas ngeliatin apa sih. Sampai gak sadar kalau aku samperin " Renata mengerucutkan bibirnya.

" Liat suasana tokyo malam hari " ucap Arka lembut.

Pria itu menarik Renata kesisinya dengan lengan yang melingkar di pinggang istrinya. Mereka berdua menikmati suasana malam ini. Selang 15 menit kemudian mereka berdua memutuskan untuk tidur.

***

Hari ini mereka berencana mengunjungi Ueno Park yang berada di kota Uenokouen,Taitou-ku, Tokyo. Karena bulan ini bunga sakura sedang mekar pada puncaknya.

Tempat ini merupakan tempat Hanami yang paling disukai sejak abad-16. Didalam taman seluas 538.000 M2 ini terdapat sekitar 1200 batang pohon sakura yang berpusat di jalan tengah taman. Taman ini buka pukul 5 pagi hingga 23.00. sehingga banak wisatawan merasa leluasa untuk berkunjung.

Arka dan Renata kini sedang berjalan disepanjang jalan didalam Ueno Park dengan bergandengan tangan. Sebelah tangan arka menenteng tas milik Renata. Dan hanya bisa pasrah ketika Renata menyeret dirinya saking antusiasnya.

Pria itu tersenyum melihat binar penuh bahagia milik istrinya. Kemudian dia mengelus sayang surai lembut Renata. Hatinya menghangat melihat kebahagiaan Renata.

Renata menoleh dan tersenyum kepada Arka " Indah banget ya sayang " ucapnya sembari menengadahkan kepalanya mengagumi indahnya bunga sakura.

" Hemm... baguslah kalau kamu suka "

" Nyari makan yuk, laper banget aku kayanya "

" Sebaiknya kita cari tempat dulu ya " ucap Arka

Kemudian mereka berdua mencari tempat untuk beristirahat. Arka membentangkan kain sebagai alas duduk. Pria itu langsung menyiapkan Bekal makanan yang diam-diam sudah siapkan tanpa sepengetahuan istrinya.

" Woahh.... semua kelihatan enak banget. Kapan kamu nyiapin ini smeua sayang " tanya Renata tanpa mengalihkan pandangannya dari makanan dihadapannya.

" Subuh tadi aku minta pihak hotel unutk menyiapkan bekal untuk kita berdua. Suka gak ? "

" Banget. Gak sabar pengen buru-buru makan "

" Pakai Hand sanitaiser dulu sayang " ucap Arka lalu menyemprotkan cairan dari botol mini ketangan mereka berdua.

Arka menganmbil sumpit dan mencomot susi lalu menyuapkannya kepada istrinya.

Dengan senang hati Renata membuka lebar mulutnya untuk menerima suapan Arka. " Ehmmm... enak banget " ucapnya senang sambil megoyangkan kedua tangannya yang terkepal.

Arka tertawa melihat tingkah istrinya yang cukup menggemaskan dimatanya.

Renata bergantian menyuap sepotong susi kepada Arka " Aaa...dulu sayang " perintahnya.

Arka menerima suapan sitrinya dengan senang hati. Mereka berdua makan dengan lahap sesekali saling menyuapi.

Arka menghabiskan waktu dengan Renata hingga menjelang makan malam. Sebelum kembali kehotel pria itu menyempatkan mampir ketoko perhiasan untuk mengambil titipan Bundanya.

***

Kini mereka sudah berada didalam kamar hotel sambil menikmati makan malam mereka. Arka sengaja memesan layanan kamar untuk mereka. Dia tidak ingin membuat istri manisnya itu kelelahan setelah seharian berjalan-jalan di Ueno Park.

" Ah... lelah tapi seneng banget " ucap Renata sembari meregangkan badannya. Terdengar bunyi gemeletuk dari tulang-tulangnya.

" Mau dipijitin gak " tawar Arka mengelus pucuk kepala Renata

" Ah.. dengan senang hati sayang " . kemudian memasang badannya dengan posisi telungkup.

Arka mendekati Renata dan memijit pelan tubuh istrinya. Pria itu terseyum mendengar istrinya mendesah karena keenakan.

Setengah jam kemudian Renata menyuruh suaminya untuk berhenti memijatnya. " Cukup sayang. Udah mendingan " ucap Renata. " Makasih ya sayang " Renata mengecup bibir suaminya sebagai tanda terima kasih.

" Dih..bentar doang. Sekali lagi dong " protes Arka

Dengan senang hati Rena menuruti kemauan suaminya dengan mengecup bibir suaminya berkali-kali. Ketika hendak menjauhkan bibirnya dari bibir suaminya, Arka menahan tengkuk istrinya untuk menahan agar istrinya tidak menjauh.

Arka melumat bibir istrinya yang manjadi candunya dengan semangat. Pria itu semakin memperdalamlumatannya katika Renata mebuka mulutnya.

Arka mengoda nakal lidah Renata dengan membelitnya. Lidah Arka mengabsen deretan gigi Renata satu persatu. Mereka berdua semakin larut dalam bercumbu.

Kini lumatan itu berubah dengan diselingi desahan Renata karena gairah mereka berdua yang mudah terpancing. Arka tesenyum smirk disela-sela ciumannya melihat istrinya sudah dikuasai oleh gairah yang membakar tubuhnya.

Perlahan tapi pasti Arka melepaskan piyama Renata. Kini tubuh mereka sama-sama polos tanpa ditutupi selembar kain apapun.

" Ahhh...sepertinya besok pagi bakalan sakit pinggang lagi ini " gumam Renata yang hanya bisa didengar dirinya sendiri.

Tapi meskipun begitu, Renata dengan senang hati melayani suaminya dengan penuh keihklasan. Renata sadar akan kewajibannya sebagai seorang istri. Kini kamar mereka berdua penuh dengan gairah panas yang membakar keduanya.


Love You Renata ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang