Bab 37 . Datang bulan

1K 21 0
                                    

Seminggu sudah berlalu sejak kepulangan Arka dan Renata dari bulan madu mereka di Jepang. Kedua suami istri itu saat ini disibukkan dengan pekerjaan mereka yang tertunda karena bulan madu mereka.

Namun baik Arka maupun Renata teteap bisa mengatur waktu mereka dengan baik meskipun sibuk dengan pekerjaan mereka. mereka berdua menyadari kalau keluarga jauh diatas segalanya.

Saat ini Renata sedang berkutat didepan sketbook nya dengan pandangan fokus. Dia sama sekali tidak terusik dengan kebisingan dilantai bawah butiknya.

Tok

Tok

Terdengar ketukan pintu yang membuat Renata mengalihkan pandangannya kearah pintu.

" Hai sayang, sibuk banget ya " Arka muncul dikantor Renata dan memberikan kejutan untuk istri cantiknya itu. Arka berjalan mendekati istrinya lalu duduk dengan tenang disofa.

" Loh, tumben Mas kesini. Bolos kerja ? " Renata berdiri dari kursinya dan kembali duduk disebelah suaminya.

" Kebetulan ada meeting disekitar sini. Setelah selesai mampir kesini " Arka merangkul bahu Renata.

" Kamu sudah makan sayang ? tanya Arka sembari memandangi wajah ayu istrinya.

Renata menganggukkan kepalanya llau menyender dibahu suaminya " Sudah Mas sudah makan ? "

" Sudah. Selesai meeting kami makan siang bersama "

Arka memandangi wajah istrinya yang terlihat sedikit pucat hari ini.

" Sayang kamu sakit ya, wajahmu sedikit pucat " Arka memeriksa dahi istrinya dengan telapak tangannya. " Tapi kamu gak demam " lanjutnya.

" Gak sakit. hanya lagi datang bulan saja. Makanya wajahku sedikit pucat " ucap Renata.

" Memang sudah tanggalnya ya " gumam Arka.

" Ya dan ini adalah hari pertama. Bahkan perutku sedikit tidak nyaman "

" Sebentar " Arka menggeser duduknya menjauh keujung sofa. " Rebahan sini " Arka menepuk pahanya menyuruh Renata merebahkan kepalanya dipangkuannya.

Renata menuruti perintah suaminya dan merebahkan kepalanya dipangkuan suaminya. Arka menyingkap baju istrinya hingga memperlihatkan bagian perutnya yang terbuka. Pria itu lalu mengoleskan sesuatu diatas perut Renata.

Arka mengusapkan minyak oles diatas perut Renata dengan telaten. Sedangkan Renata hanya memejamkan matanya menikmati elusan suaminya.

" Bagaimana sekarang " tanya Arka

" Jauh lebih baik saat ini. Terima kaish ya sayang " Renata meraih tangan Arka dan mengecup telapak tangannya.

" Pekerjaan masih banyak gak ? "

" Hampir selesai, kenapa ? "

" Selesaikan pekerjaanmu setelah itu kita pulang bersama "

" Memangnya Mas tidak kembali lagi kekantor ? "

" Sepertinya tidak. Bersama istri dirumah jauh lebih baik ketimbnag kencan dengan tumpukan berkas dikantor "

" Baiklah, aku selesaikan pekerjaanku sebentar setelah itu kita pulang "

" Tentu "

Renata bangun dari rebahannya lalu berjalan menuju kursinya dan meraih pensil dan sketbook nya.

Arka menunggu istrinya menyelesaikan pekerjaannya dengan mebaringkan tubuhnya disofa. Pria itu menutup matannya dengan sebelahnya lengannya dan tertidur pulas.

Renata kini sudah menyelesaikan pekerjaannya segera membereskan mejanya. Renata menoleh kearah sofa dan mendapati suaminya sedang tertidur pulas.

Renata mendekati suamiya dan mengelus pipinya pelan.

" Sayang bangun. Yuk pulang " Renata mengecup pipi Arka dengan sayang.

Arka merasakan kecupan dipipinya membuka matanya dengan perlahan. Pria itu lantas tersenyum mendapati Renata yan tersenyum didepannya.

" Maaf sayang aku ketiduran " Arka bangun dan duduk sambil mengucek matanya pelan.

" Yuk pulang "

" Tunggu sebentar. Aku cuci muka dulu ya " Arka bangkit dari duduknya dan berjalan menuju kamar mandi.

Renata menunggu Arka sembari memeriksa telpon genggamnya. Dan membalas beberapa pesan dari temannya atau pelanggannya. Dia juga membalas pesan dari mertuanya yang menyuruhkan mampir kesupermarket karena ada sesuatu yang harus dibelinya.

Arka kembali keruangan dimana istrinya sudah menunggu.

" Sayang, ayo " Arka mengulurkan tangan kepada istrinya.

Renata mendogak dan meraih uluran tangan suaminya " Masmpir ke Supermarket dulu ya mas, Bunda titip sesuatu "

" Baiklah "

Arka berjalan mengandengan pinggang Renata dengan posesif. Seolah takut kalau wanita itu akan menghilang dari gengganmannya.

" Arni, mbak pulang dulu ya. Kalau ada apa-apa jangan ragu untuk menelponku ya " Renata berpamitan kepada Arni dimeja kasir.

" Siap Mbak, hati-hati Mbak Mas "

Arka dan Renata mengangguk serentak lalu berjalan menuju mobil Arka yan terparkir didepan.

Arka melajukan mobil yang dikendarainya menuju salah satu Mall terdekat.

***

Arka dan Renata sudah tiba dirumah keluarga Admaja tinggal. Mereka berdua memang sepakat untuk tinggal dikediaman Admaja selama menunggu proses pembuatan rumah mereka selesai.

Bunda Lisa menyambut kepulangan anak dan menantunya dengan senyum sumringah. Hal itu menbuat Gusti merasa heran dengan kelakuan istrinya tersebut.

" Pah, Bunda hari ini kenapa. Mencurigakan sekali " ucap Arka kepada Papanya.

" Entahlah " Gusti mengedikkan bahunya asuh meskipun merasa aneh dengan istrinya tersebut.

Mendapati reaksi datar Papanya Arka memilih naik kekamarnya dan Renata untuk membersihkan diri sekaligus beristrirahat sebentar.

Sedangkan disisi lain nampak Renata dan Lisa nampak asyik bercengkaram didapur sambil menyiapkan makan untuk mereka semua.

" Sayang minum ini deh, ini bagus untukmu " ucap Lisa sambil menyodorkan segelas minuman berwarna kuning.

Renata mengeryit saat mencium aroma minuman itu dan bertanya kepada mertuanya " Ini apa Bun "

" Ini jamu yang bagus untuk persiapan ibu mengandung sayang. Jaman dulu Bunda masih muda juga minum jamu ini. Tak lama kemudian Bunda hamil Arka . minumlah "

Tak ingin mengecewakan mertuanya, Renata memaksakan dirinya untuk menegak habis segelas jamu itu. Meskipun rasanya tidak seburuk baunya.

Setelah itu Renata berpamitan untuk kembali kekamar untuk beristirahat menyusul suaminya. Renata juga berpamitan kepada ayah mertuanya yang sedang berada diruang keluarga sambil menonton siaran televisi.

***


Love You Renata ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang