RL 5

12 10 8
                                    

[RL : Test, Allies and Enemies]

° ○ ○ ○ °

Hai, selamat pagi, siang, sore dan malam buat kalian semua di mana pun kalian berada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai, selamat pagi, siang, sore dan malam buat kalian semua di mana pun kalian berada. Semoga kalian dalam keadaan sehat dan bahagia yaa, buat yang lagi sakit semoga sakitnya segera diangkat, dan buat yang lagi sedih semoga setelah Rubah Labil bisa bikin suasana kalian lebih baik.

🔥🔥 cek ombak dulu 🔥🔥

.

.

🔥🔥❤❤❤🔥🔥

.

.

🔥🔥🔥❤❤🔥🔥🔥


.

🔥❤ Cekidot ❤🔥

.

.

[Nabilla Aluna Putri]

"Nabillaaaaa!"

Buru - buru gue menghampiri Alyssa dan membekap mulutnya, untuk menghentikan teriakannya itu. Akhir - akhir ini Alyssa lebih sering histeris setiap kali jemput gue di kelas, dan sebelum dia bercerita apa penyebab histerisnya itu, gue lebih dulu yakin kalau itu adalah karena ulah Byan.

"Lo tau nggak sih, itu anak makin hari makin nyebelin tau nggak." keluhnya.

Tuhkan, cuma dia satu - satunya orang yang sedang dia keluhkan selama beberapa minggu terakhir karena sudah membuat hidupnya rempong. Anak baru yang tiba - tiba mengejar - ngejar Alyssa.

Gue hanya diam, membiarkan Alyssa bercerita panjang lebar tentang hal jahil atau apapun yang dilakukan Byan hari ini sambil melangkah menuju kantin. Gue bener - bener laper, tadi pagi gue lupa sarapan gara - gara bangun kesiangan.

"Nabilla!" panggil Mona-salah satu temen sekelas gue-yang datang dari koridor X IPA 6 memaksa gue dan Alyssa untuk menghentikan langkah sekaligus sesi curhatnya. "Ini ada titipan buat lo."

"Dari siapa?" tanya gue seraya menerima paper bag cokelat yang ternyata berisi sekotak nasi goreng dan juga susu kotak kesukaan gue.

Mona hanya mengedikkan bahu, sebelum akhirnya berlalu setelah gue berterima kasih, meninggalkan gue dengan segala kebingungan yang dia tinggalkan. Gue kembali melihat isi paper bag pemberian Mona, mengambil kertas yang terselip di sana.

Habisin ya, ini kak Fareen sih yang masak. Sorry, kalau rasanya nggak enak. Begitu pesan yang tertulis di kertas itu.

Rasanya gue pengen banget ketawa membaca tulisan itu, Xabiru memang suka begitu, padahal untuk orang yang belum lama belajar memasak, hasil masakan kak Fareen masuk dalam kategori lumayan enak. Yang gue tau, akhir - akhir ini kak Fareen memang lagi senang - senangnya mencoba resep - resep masakan baru. Itu semua dia lakukan demi mengambil hati calon mertuanya, dan kalau kak Fareen tau Xabiru bilang makanannya nggak enak, pasti perang dunia bakalan pecah.

RUBAH LABIL [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang