RL 14

6 3 3
                                    

[RL 14 : Yunda]

°○○○°

Halo, semuaa selamat pagi, siang, sore dan malam buat kalian semua di mana pun kalian berada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Halo, semuaa selamat pagi, siang, sore dan malam buat kalian semua di mana pun kalian berada. Semoga sehat dan bahagia selalu menyertai kalian. 🤗🥰

Sebelum mulai baca part 14 ini, supaya kalian nggak bingung, aku menyarankan kalian untuk baca ulang part 13. Karena di part kemarin, ada pembaruan alias aku rombak dibeberapa bagian terutama endingnya.

🔥🔥🔥



🔥❤ Selamat berlayar ❤🔥

.

.

[Nabilla Aluna Putri]

"Pak, mampir makan bentar ya."

"Lo laper?" tanya gue, nggak heran sih karena Xabiru memang gampang banget laper, tapi yang membuat gue heran, dia justru menggeleng. "Terus ngapain lo ngajak gue makan?"

"Ekspresi lo kelihatan banget, kalau lo pengen ngomong sesuatu," ungkapnya, benar – benar sok tahu.

Gue mengernyit. "Masa sih?"

"McD?"

"Terserah deh,"

"McD Graha Family ya, Pak."

Pak Mitra hanya mengangguk, sementara gue dan Xabiru hanya diam sepanjang sisa perjalanan menuju McD Graha Family.

"Oke, jelasin ke gue sekarang! Pokoknya gue marah sama lo, bisa – bisanya lo ketemu Yunda nggak cerita ke gue," tuntut gue begitu kami duduk di kursi yang ada di dekat jendela kaca. "Lo kenal Yunda dari mana?"

"Makan dulu kali," selanya seraya menyodorkan burger dan kentang milik gue. "Mendadak gue laper nih,"

"Nyebelin banget sih lo, awas ya, selesai makan gue tagih."

"Iya, Labillaku sayaaang."

"Dih, sayang banget lo sama gue."

"Gue ambil saos dulu," ujarnya, seraya mendorong kursinya mundur, lalu bangkit dan melangkah menuju tempat saos.

Gue menatap punggung Xabiru, bukannya apa, gue cuma heran, karena kalau gue lihat – lihat dari percakapan barusan mereka berdua cukup dekat.

"Gue sama Yunda itu baru ketemu kemarin, sama kayak yang Yunda bilang, gue jatuh dari motor gara – gara dia sembarangan keluar dari gang." Jelas Xabiru memecahkan keheningan di antara kami.

"Lo ... yakin? Dia bukan target lo kayak Ghista, atau cewek – cewek lain yang pernah lo kasih harapan palsu?"

Xabiru mengangguk. "Kenapa emang? Lo cemburu?"

RUBAH LABIL [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang