[RL : Test, Allies and Enemies]
° ○ ○ ○ °
Hai. Hai. Halooo, selamat pagi, siang, sore, dan malam buat kalian semua di mana pun kalian berada. Semoga terhibur yaa dengan kisah Xabiru dan Nabilla.Gimana part 5? Ada gambaran nggak siapa yang ngirim surat?🤔🤔
Nah, biar nggak pusing sama yang kemarin. Sekarang time to enjoy sama part 6, kali aja ada petunjuk ygy.
🔥🔥🔥 Happy Reading🔥🔥🔥
.
.
.
[Nabilla Aluna Putri]
"Lo kenapa, Bil?" tanya Agatha heran melihat gue yang gelisah di sampingnya
"Gue takut banget, gimana kalau penampilan gue nanti jelek banget? Terus orang – orang pada nggak suka, dan gue malah bikin semuanya kecewa."
Agatha tersenyum hangat lalu meletakkan tangannya bahu gue.
"Udah, lo nggak perlu khawatir berlebihan gitu. Mending sekarang lo atur nafas, coba buat releks, dengerin lagu atau lakuin apapun yang bikin lo tenang." Ucapnya lembut. "Percaya deh sama gue, semuanya nggak semenakutkan yang ada dipikiran lo."
Gue mencoba untuk tersenyum, meskipun rasa cemas yang gue rasakan belum sepenuhnya hilang.
"Eh, btw gue boleh nanya?"
"Silahkan,"
Gue mengubah posisi duduk agar lebih condong ke arah Agatha.
"Gue sering banget denger lo manggil Xabiru dengan sebutan Rubah, itu maksudnya swiper gitu?"
Gue tersenyum lalu menggeleng, "Rubah itu singkatan, dan cuma gue yang tau maksudnya apa."
Agatha mengangguk, sama sekali nggak terlihat ingin menanyakan singkatan itu lebih lanjut. "Kalau lo manggil dia Rubah, terus dia manggil lo apa?"
"Dia ... manggil gue Labilla."
"Hah? Labilla? Kenapa gitu? Itu singkatan juga, atau ..."
Gue menggeleng, lalu mengedikkan bahu. "Nggak tau, mungkin karena gue labil atau itu singkatan. Gue nggak tau,"
Agatha tertawa. "Sumpah ya, persahabatan lo berdua tuh unik banget tau nggak sih."
Gue hanya tersenyum, lalu kami sama – sama menoleh saat kak Tito memanggil kita berdua.
"Kumpul yuk, kita berdoa. Bentar lagi kita berdua perform,"
Gue dan Agatha sama – sama mengangguk lalu bangun dari kursi dan menghampiri kak Tito dan yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
RUBAH LABIL [Revisi]
Teen FictionSejak kecil Nabilla jatuh cinta pada musik, dia juga bermimpi jika suatu hari nanti dia akan menjadi seorang penyanyi, alam seolah mendukung Nabilla untuk mewujudkan mimpinya dan mengirim Angga, kakak kelas sekaligus orang yang selama ini ia cintai...