Kembali

12.1K 323 12
                                    

WARNING 21+++
ADEGAN DEWASA.
BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Devano menekuk kakinya, melihat tangan Caroline yang tidak memiliki tumpuan sedangkan tubuh istrinya itu sedang bergetar karena pelepasannya.

"Bersandar pada kakiku babe" Ucap Devano.

Caroline bersandar pada kaki Devano, karena perutnya yang besar membuat tangan Caroline tidak bisa bertumpu di depan.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Caroline menurunkan pinggulnya dengan perlahan.

"Ahhh" Desah Caroline.

Caroline baru melahap penis Devano setengah, tapi itu sudah membuatnya hampir gila.

Devano membantu Caroline untuk bergerak, Devano menggerakkan pinggulnya dengan perlahan agar tidak menyakiti Caroline.

"Ahhhh" Desah Caroline.

Pergerakan yang pelan membuat Caroline dapat merasakan urat-urat milik penis Devano yang terus memanjakannya.

Squeckkk

Squeckkk

"Lebih cepat" Ucap Caroline, pinggulnya ia naik turunkan lebih cepat dari Devano.

"Aku takut menyakiti kalian" Ucap Devano, tangannya mengusap perut buncit Caroline.

"Awwww" Teriak Caroline.

Plokkkk

Tendangan pada dalam perutnya yang tiba-tiba membuat Caroline kaget dan membuat penis Devano masuk seutuhnya.

"Enghhhhh"

Currrrrr

Crotttt.

Crotttt

Currrr

Caroline pipis bebarengan dengan cairan vaginanya yang menyemprot penis Devano di dalam.

"Fuckkk" Ucap Devano dengan frustasi.

Devano ingin sekali mengempur istrinya dengan brutal, melihat Caroline yang sangat menikmati dan juga perut buncit nya yang membuat terangsang sungguh cobaan yang berat untuk Devano.

Tubuh Caroline masih bergetar, begitu juga dengan pinggulnya yang masih naik turun.

Devano mengubah posisinya, kini dirinya yang berada di atas menguasai.

Kaki Caroline, Devano angkat keatas agar saling menempel dan berada di bahu Devano.

Plok.

Plok.

"Ahhhh" Erang Caroline

Gempuran Devano tidak terlalu brutal tetapi dengan posisi seperti itu mampu mencapai titik kenikmatan Caroline.

"Ahhhh" Erang Caroline

"Sebut namaku babe" Ucap Devano.

"Ahhh" Erang Caroline.

Devano menghentikan hujamannya, menatap Caroline dengan dalam.

"Sebut namaku" Perintah Devano, bibirnya terus menciumi kaki mulus Caroline.

Caroline yang tidak ingin di perintah malah menggerakkan pinggulnya sendiri.

"Ahhhh" Erang Caroline.

CEO Sang Mafia 2 (21+) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang