Caroline segera memukul lengan devank dengan keras.
"Kakek, kami pergi" Ucap Caroline.
Demian melambaikan tangannya.
Kemudian mobil melaju dan meninggalkan Mansion milik Demian.
"Semoga kalian menjadi keluarga yang saling melengkapi dan melindungi" Ucap Demian ketika melihat mobil yang hilang dari pandangannya.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Sampai di jalan raya, Devano langsung melajukan mobilnya menuju sekolah Devandra.
Banyak mobil yang mengikuti dirinya, dan itu hanyalah bodyguard milik Devano.
Sampai di sekolahan Devandra, banyak mata yang menatap ke arah mereka.
Caroline dan Devandra keluar dari mobil, mereka baru sadar ada bodyguard yang menjaga di belakang.
"Kami pergi" Ucap Caroline.
"Dadah Daddy" Ucap Devandra.
Caroline dan Devandra berjalan masuk, Devano yang belum selesai bicara sudah di tinggal segera keluar dari mobil.
'Gila, suami siapa. Keren banget'
'Anaknya mana ya, pasti ga kalah cakep'
Ucapan itu mengganggu Caroline, padahal bukan suaminya yang di bicarakan.
Tiba-tiba tangan Caroline di tarik dengan pelan. Bibirnya menempel dengan bibir Devano. Waittt, mereka di depan sekolah yang sedang ramai dan sekarang berciuman di depan banyak orang dan ada anak-anak.
Caroline langsung mendorong Devano.
"Ada anak-anak" Peringat Caroline.
"Aku pergi kerja" Ucap Devano meninggalkan Caroline dan mengusap kepala Devandra dengan lembut.
Devandra sudah terbiasa melihat keduanya berciuman jadi itu hal yang biasa baginya.
Devano meninggalkan sekolah Devandra dengan beberapa mobil bodyguard karena tersisa satu mobil bodyguard yang tidak bergerak.
"Kakak" Teriak seseorang.
Caroline mencari asal suara, karena ia seperti mengenal suara itu.
"Kakak" Teriaknya lagi dengan tangan yang melambai ke atas.
Brianna, berada disana dengan tangan yang menggandeng anak kecil. Dia Adriella.
"Anna" Kaget Caroline.
Kini keduanya sudah saling berhadapan.
"Devan, hiksssss" Tangis Adriella, tubuhnya memeluk Devandra.
Tiba-tiba tubuh Adriella terangkat, dan berpindah agak jauh dari Devandra.
Bodyguard Devano, mengangkat Adriella dengan tangan mereka.
"Jangan menyentuh tuan muda" Ucap mereka berdua.
"Hiksss, waaaaaa" Teriak Adriella, menangis di depan Devandra.
"Jangan membuatnya menangis, hanya aku yang boleh" Ucap Devandra, menatap dua bodyguard.
"Maaf tuan muda" Ucap keduanya.
"Itu hanya masalah anak kecil, jangan terlalu merasa bersalah. Kalian bisa menunggu di dalam mobil. Ini kawasan sekolah" Ucap Caroline meminta bodyguard untuk kembali.
"Baik nyonya" Ucap keduanya lalu kembali ke mobil.
Caroline dan Brianna mengantar anak mereka ke dalam sekolah, sekolah yang Devandra masuki adalah sekolah elit dengan fasilitas yang mewah.
KAMU SEDANG MEMBACA
CEO Sang Mafia 2 (21+) [END]
Romansa[BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM BACA] Area 21+ Bahasa Vulgar. Adegan Dewasa Penyiksaan dan Bunuh diri. Mohon Bijak dalam memilih bacaan. ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ "Mom, jangan menangis. Aku akan memukul pria tua itu supaya tidak menggangu kita" Begi...