Wanita di hadapannya tersenyum.
"Itu pilihan yang bagus" Ucapnya.
Lalu membawa Caroline dan melalui pintu rahasia sekolah.
Sampai di dalam mobil, mata dan bibir Caroline di tutup dengan kain.
Caroline tidak bisa berbicara maupun melihat hanya pendengaran yang bisa ia gunakan.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Dad, kenapa Mommy lama sekali" Tanya Devandra kepada ayahnya.
Devano yang sibuk dengan handphone miliknya jadi melihat anaknya dan memperhatikan jam.
Yang benar saja sudah tiga puluh menit istrinya tidak juga kembali.
"Cari istriku" Ucap Devano kepada Jacob.
Dan langsung di patuhi oleh Jacob dengan mengarahkan beberapa bodyguard untuk berpencar di sekolah tersebut.
Lima menit waktu yang di butuhkan Devano untuk menerima kabar istrinya.
"Tuan, Nona telah di culik" Ucap Jacob dengan tergesa-gesa.
Seorang pria tua yang di ketahui sebagai kepala sekolah disana juga ikut lari tergesa-gesa menghampiri Devano.
"Maaf tuan, ini semua karena keamanan Sekolah kami yang kurang" Ucap kepala sekolah tersebut dengan membungkuk kepada Devano.
Devano menggenggam tangannya, wajahnya marah, benar-benar sialan.
"Lacak dan cari istriku, temukan jejak sekecil apapun" Ucap Devano kepada bodyguard nya dengan lantang.
"Baik tuan" Teriak bodyguard disana dengan serempak, mereka membuat lomba yang ramai itu menjadi diam seketika.
Devandra menggenggam tangan ayahnya.
"Dad, aku juga ikut" Ucap Devandra.
Devandra berjongkok mensejajarkan tinggi tubuhnya dengan Devandra.
"Ini berbahaya nak, tapi Daddy janji akan membawa Mommy pulang dengan selamat" Ucap Devano menempelkan hidungnya di hidung Devandra.
Devandra diam, dirinya memang masih kecil dan tidak bisa melakukan apapun malah ia akan menjadi beban bagi ayahnya.
"Kami akan menjaga Devandra" Ucap Brianna. Yang di angguki oleh suaminya dan juga Devano.
"Baiklah, aku akan mendoakan keselamatan Daddy dan Mommy" Ucap Devandra.
"Anak pintar" Ucap Devano dengan tersenyum dan tangan yang memeluk Devandra.
Devano berdiri menatap kepala sekolah yang masih membungkukkan badan di hadapannya.
"Aku akan menuntut, sekolah elit yang tidak becus ini" Ucap Devano lalu pergi meninggalkan kerumunan tersebut untuk mencari istrinya.
Dilain tempat, Caroline merasakan gerak mobil yang mulai melambat.
Pandangannya terbatas dengan begitu telinganya dapat mendengar suara dengan tajam.
"Ikat dia di kursi, tuan ingin berbicara dengannya" Ucap seorang pria.
Kemudian tubuh Caroline di angkat, dan di ikat di kursi didalam sebuah ruangan.
Tempat itu terasa panas dan kedap udara, Caroline tidak bisa mendengar suara apapun.
Tap
Tap
Suara langkah kaki menjadi fokus Caroline saat ini, dua orang, dua orang yang sedang berjalan ke arahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CEO Sang Mafia 2 (21+) [END]
Romansa[BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM BACA] Area 21+ Bahasa Vulgar. Adegan Dewasa Penyiksaan dan Bunuh diri. Mohon Bijak dalam memilih bacaan. ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ "Mom, jangan menangis. Aku akan memukul pria tua itu supaya tidak menggangu kita" Begi...