"Maaf"
"Maaf"
Gumaman itu terus terdengar di telinga Caroline. Samapai suara terjatuh menghentikan suara itu.
Devano tumbang, melihat Caroline yang masih bernapas dan bisa bergerak membuat Devano dapat lega.
Tapi rasa sakit, lapar dan juga lelah langsung terasa pada tubuhnya, membuat Devano pingsan tak berdaya.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Devano terus memperhatikan perkembangan anaknya dan istrinya dari kejauhan.
Toko bunga yang ramai dan berseri membuat Devano dengan berani memperhatikan dari jauh.
Setiap hari dirinya harus melihat keduanya jika tidak hidupnya seperti akan hancur dalam sekejap.
Istrinya tampak bahagia dengan menggendong anaknya yang masih kecil, padahal banyak pelanggan yang datang tapi senyumnya tidak pernah pudar.
Devano sudah berhasil menemukan dimana Caroline selama ini tinggal, karena kakeknya sudha tidak ikut campur lagi masalahnya.
Terkadang dirinya berpikir untuk langsung menghampiri keduanya tapi ingatan tentang kejadian dahulu membuat Devano ragu akan keputusannya.
Keputusan dirinya untuk memisahkan bayi dari ibunya, karena devano berpikir jika dia bisa membawa sang bayi maka sang ibu juga akan tidak bis alergi dari pandangannya lagi. Tetapi itu hanya berada di dalam pikirannya. Yang terjadi malah istrinya berniat untuk meninggalkan dirinya selama-lamanya, sungguh keputusan yang bodoh dirinya memang pantas dihukum seperti ini.
Dirinya tidak ingin istri dan anak yang begitu ia cintai pergi dari pandangannya lagi.
Seperti biasanya Devano akan memperhatikan toko bunga Caroline dari jauh selama sejam baru ia berangkat kerja dan menyelesaikan masalah-masalah yang ada.
Terkadang ada komplotan preman yang datang dan mengganggu toko bunga istrinya.
Tetapi istrinya yang tangguh itu berhasil mengusir dan membuat komplotan preman itu kelabakan.
Semakin hari anaknya tumbuh dan sudah bisa berjalan.
Devano lama kelamaan ingin terus berada bersama keduanya, rasa rindu sudah terlalu menumpuk dalam hatinya.
Setiap anaknya pergi ke daycare, Devano selalu menunggu di luar dan menunggu istrinya yang menjemput, melihat keduanya berjalan dengan ceria.
Setiap kegiatan mereka Devano selalu lihat dari kejauhan, Devano tidak ingin kehadirannya malah membuat istri dan anaknya menderita.
Apakah ada saat dimana dirinya bisa bercanda tawa, tersenyum, bersedih dan bercerita bersama keluarga kecilnya.
Harapan Devano hanya satu, yaitu hidup bahagia bersama keluarga kecilnya.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Kasian Devano
Semoga suka
Lope euuu
20/09/22
KAMU SEDANG MEMBACA
CEO Sang Mafia 2 (21+) [END]
Romance[BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM BACA] Area 21+ Bahasa Vulgar. Adegan Dewasa Penyiksaan dan Bunuh diri. Mohon Bijak dalam memilih bacaan. ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ "Mom, jangan menangis. Aku akan memukul pria tua itu supaya tidak menggangu kita" Begi...