Devano telah mempersiapkan kamar dan juga peralatan untuk kelahiran bayinya.
Kamar tidur dengan warna pink dan benda-benda pink telah devano siapkan atas permintaan istrinya.
Tentu saja keduanya juga sudah tahu jenis kelamin dari bayi mereka, perempuan. Adalah jenis kelamin bayi yang sedang Caroline kandung.
Pantas saja Caroline selalu ingin terlihat imut dan menggemaskan.
"Dev, pijit kakiku" Ucap Caroline.
Mereka berempat tengah bersantai di ruang keluarga yang luas. Devano, Caroline, Devandra dan bayi dalam kandungan Caroline.
"Mommy, ini susu malam Mommy" Ucap Devandra menyerahkan segelas susu ibu hamil milik Caroline.
Caroline segera meminun susu yang di buatkan anaknya.
"Terima kasih Devan" Ucap Caroline.
"Dev, pijit yang kencang" Ucap Caroline lagi.
Devano memijat kaki istrinya dengan pelan karena takut menyakiti istrinya.
"Ini sudah kencang" Ucap Devano.
Devandra tiba-tiba ikut memijat kaki Mommy nya.
"Nahhhh, seperti Devan" Ucap Caroline.
Devano hanya menatap keduanya dengan senyuman. Mereka berdua sudah seperti itu sejak lama.
Hal apapun yang Devano lakukan akan kalah dengan Devandra anaknya.
Seperti membuatkan susu yang malah membuat istrinya muntah dan Devandra ikut membuat juga dan istrinya menyukainya.
Banyak hal yang terjadi dan sekarang terjadi lagi. Devano sudah mulai terbiasa.
"Dev, ambilkan remot TV" Ucap Caroline.
Devano segera berdiri dari duduknya, kakinya melangkah dan mengambil remote.
"Ambilkan aku cemilan juga" Ucap Caroline lagi.
Devano segera memberikan remote pada istrinya dan pergi ke dapur mengambilkan cemilan yang sudah di buat para pelayan atas permintaan istrinya.
"Devan, Mommy kedinginan" Ucap Caroline dengan manja.
Devandra menatap mommy yang berbicara.
"Tunggu ya Mom, Devan ambilkan Selimut" Ucap Devandra lalu pergi menuju kamarnya mengambil selimut.
Caroline yang merasa bosan melangkahkan kakinya menuju taman belakang rumah.
Taman yang indah dengan angin kencang membuat Caroline merasa kedinginan, tapi pemandangan langit dan taman membuatnya ingin terus disana.
Devano dan Devandra saling menatap ketika tidak menemukan Caroline di ruang keluarga.
"Dimana Mommy?" Tanya Devandra dengan tangan yang membawa selimut.
Devano yang juga tidak tahu di mana istrinya segera memanggil pelayan. Dan bertanya di mana istrinya berada.
"Nyonya berada di taman belakang tuan" Ucap pelayan yang di panggil Devano.
Devano dan Devandra segera melangkahkan kaki mereka ke taman belakang dimana Caroline berada.
Hawa dingin menusuk kulit mereka berdua. Keduanya melangkahkan kaki menuju Kursi taman yang di duduki Caroline.
"Mom, Disini dingin." Ucap Devandra, tangannya segera menyelimuti sang Mommy agar tidak kedinginan.
"Terima kasih Devan" Ucap Caroline lalu mencium pipi anaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CEO Sang Mafia 2 (21+) [END]
Romans[BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM BACA] Area 21+ Bahasa Vulgar. Adegan Dewasa Penyiksaan dan Bunuh diri. Mohon Bijak dalam memilih bacaan. ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ "Mom, jangan menangis. Aku akan memukul pria tua itu supaya tidak menggangu kita" Begi...