Pernikahan

12.1K 347 13
                                    

Brianna hanya diam, merasakan perlindungan yang besar dari tindakan Caroline.

Caroline yang sudah melihat Brianna yang tertidur segera melangkah kakinya ke lantai bawah.

Caroline maupun Brianna sama-sama tidak menceritakan kisah mereka yang kabur ke negeri perancis.

Keduanya sama-sama ingin menutup luka, mereka hanya berbagi tawa dan kehangatan untuk satu sama lain.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Cling.

Caroline membuka pintu, dirinya melihat sosok laki-laki yang berdiri di depan pintu masuk tokonya.

"Saya Caroline" Ucap Caroline.

"Saya Christopher" Ucap lelaki di depannya.

"Silakan duduk" Ucap Caroline.

Keduanya kini duduk.

Tetapi tatapan Christopher masih mengarah pada pintu yang tertutup.

"Anna baik-baik saja. Sekarang dia tertidur" Ucap Caroline mengerti kekhawatiran di mata Christopher.

"Terima kasih telah membantu" Ucap Christopher menundukkan kepalanya.

"Jangan seperti itu, aku sudah menganggap Anna seperti adikku sendiri" Ucap Caroline.

~~~

"Mungkin ada beberapa kesalahpahaman disini. Aku hanya bisa memberitahu ini. Aku berharap kamu bisa memperbaikinya" Ucap Caroline, kakinya melangkah untuk kembali masuk ke dalam.

"Terima kasih" Ucap Christopher, lalu pergi dari toko bunga Caroline.

Seminggu telah berlalu, kini Caroline dan Brianna sedang menata bunga di lantai bawah toko mereka.

Cling

Bunyi lonceng tanda ada pelanggan mengalihkan perhatian keduanya.

Disana terdapat tiga orang yang masuk secara bersamaan.

Satu orang yang Caroline kenal, yaitu Christopher ayah dari janin yang di kandung Brianna.

"Kakak" Ucap Brianna dengan takut.

"Hadapi dan selesaikn" Ucap Caroline.

Kata-kata Caroline ia ambil dari Brianna. Seperti saat tokonya di masuki anak nakal ataupun orang bertubuh besar yang memalak.

Selalu Brianna selesaikan dengan omongannya, tetapi jika sudah main tangan Caroline yang menghadapi.

Sehingga toko bunganya menjadi aman dan disukai warga sekitar.

Dan kali ini ucapan yang Brianna berikan untuknya ia putar balik untuk Brianna seorang diri.

Caroline mempersilahkan keempat orang untuk berada di lantai atas, mengingat saat ini banyak orang yang berkunjung ke toko bunganya.

Caroline mengantar mereka untuk berbicara di atas.

Caroline sibuk mengikat, menata dan membuat karangan bunga untuk di kirimkan.

Sampai hari sudah semakin sore baru pengunjung berkurang.

"Kakak" Teriak Brianna.

"Jangan berlarian" Ucap Caroline.

"Nak, Hati-hati" Ucap Ibu yang berada di lantai atas.

Caroline langsung di peluk Brianna dengan kencang.

"Terima kasih, ini semua berkat kakak" Ucap Brianna.

"Tidak perlu berterima kasih, itu yang seharusnya kakak lakukan" Ucap Caroline memeluk Brianna.

CEO Sang Mafia 2 (21+) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang