Berdua

8.8K 262 9
                                    

Jadilah anak yang pintar dan membanggakan Mommymu" Ucap Devano kepada Devandra.

"Tentu saja Dad, dadahhhh" Ucap Devandra, melambai dan melangkah pergi.

"Jangan lupakan perjanjian kita" Teriak Devano pada Devandra yang semakin menjauh.

Devandra mengacungkan jempol nya tanda ia paham.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Di dalam ruang tidur dengan lampu tidur yang menyala, Caroline sedang membacakan sebuah buku dongeng kepada anaknya.

"Dan mereka pun hidup bahagia selama-lamanya. Tamat" Ucap Caroline.

Tangannya menutup buku yang ia bacakan tadi, kemudian menarik selimut untuk menutup tubuh dirinya dan Devandra.

"Devan, ayo tidur" Ucap Caroline.

Devandra berbalik, menatap Mommy nya dengan wajah memohon.

"Mommy, Devan mengajak Daddy untuk tidur bersama" Ucap Devandra memelas.

Caroline menatap Devandra tidak percaya, bukankah Devandra selalu merenggut jika mereka tidur bersama Devano. karena sempit lah, Daddy nya bau ataupun Daddynya yang selalu ngorok padahal tidak.

"Kenapa? " Tanya Caroline, karena Devandra tidak biasanya seperti itu.

"Karena Daddy kasihan, dia harus tidur sendirian selama seminggu" Ucap Devandra.

"Bagaimana Devan bisa tahu itu? " Tanya Caroline.

"Daddy yang bilang, makanya Tadi pagi saat berangkat sekolah daddy dan Devan membuat perjanjian untuk tidur bertiga agar daddy tidak kesepian. Kalau Devan ikuti kemauan Daddy, nanti Ella akan di undang bermain bersama Devan di rumah" Ucap Devandra dengan senang, membayangkan bermain bersama Ella.

Tok

Tok

Baru saja Caroline ingin berbicara, suara ketukan pintu terdengar.

"Itu pasti Daddy" Ucap Devandra dengan senang.

Caroline melangkahkan kakinya untuk membuka pintu.

Click

Pintu terbuka, menunjukkan Devano dengan piama tidur dan tangan memeluk bantal. Bibirnya tersenyum sangat cerah.

Caroline membalas senyuman itu dengan sarkas. Membiarkan Devano masuk ke dalam.

"Kalian" Ucap Caroline, membuat keduanya memperhatikan Caroline.

"Tidur saja berdua" Ucap Caroline lagi.

Blammm

Pintu tertutup dengan kencang dan Caroline meninggalkan keduanya di kamar tidur Devandra.

Sementata di dalam kamar, keduanya saling pandangan dengan tidak percaya.

"Mo.. Mommy" Rengek Devandra langsung turun dari kasurnya.

"Mommy" Rengek Devandra lagi.

Devano mencegah Devandra untuk kabur, dirinya butuh penjelasan.

"Devan, kenapa Mommy begitu" Tanya Devano kepada anaknya.

"Mommy, hiksss." Tangis Devandra ingin keluar dari kamarnya.

"Sini daddy gendong" Ucap Devano.

Devano yang tidak tega segera menggendong anaknya.

"Tenanglah, kita susul Mommy" Ucap Devano, tangannya menempuk pundak Devandra pelan agar tenang.

CEO Sang Mafia 2 (21+) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang