Warning!!!
Terdapat tindak kekerasan
Mohon bijak dalam memilih bacaan~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Devano Liam Andrew, sejak kecil dirinya sudah terbiasa di pukuli.
Cambuk, tamparan bahkan makian sudah biasa bagi tubuh kecilnya.
Semua itu di dasari karena dirinya yang lahir malah merenggut nyawa wanita yang melahirkannya, atau orang-orang biasa menyebutnya Ibu.
"Apa yang kamu lakukan kepada istriku"
"Lebih baik kamu yang mati daripada dia yang pergi meninggalkan ku selamanya"
"Devano anak sialan"
Ctasssss...
Bunyi cambukan menggelegar di ruang redup dan pengap itu.
Devano kecil menatap kaki ayahnya dengan kosong.
Perlakuan seperti itu sudah tidak bisa membuatnya menangis lagi.
"Mati saat ini juga" Teriak ayah Devano.
Tangan kecil Devano di tarik, tubuhnya terseret dengan kaki yang di ikat.
Darah dan luka akibat cambukan dan pukulan ayahnya semakin banyak dan melebar karena ayahnya yang menyeret Devano ke bawah tangga.
Dapat Devano lihat, tangan ayahnya yang membuka pintu, dan membuat sinar menusuk matanya.
Sudah terlalu lama Devano di kurung di dalam ruang yang gelap dan pengap karena sinar matahari yang tidak dapat masuk.
Baru juga matanya membiasakan diri dengan sinar matahari, sebuah karung besar sudah menutupi tubuh Devano.
"Aku membantu membalas dosamu lebih cepat" Ucap ayah Devano.
Devano mendengarnya, dirinya sudah tidak peduli dengan apa yang akan terjadi berikutnya.
Karung yang berisi Devano di angkat ayanya di atas pundak.
Langkah yang semakin lambat membuat Devano dapat mendengar suara air yang deras.
Air?, apakah dirinya akan di ceburkan kedalam sana?.
Tubuh Devano bergetar, langkah kaki ayahnya yang berhenti membuat Devano tersadar bahwa inilah akhir dari hidupnya.
Devano, tidak pernah takut pada pukulan bahkan makian ayahnya. Hanya satu yang ia takutkan ketika ayahnya mencelupkan seluruh tubuhnya kedalam air dan dirinya kesulitan bernapas.
Saat dirinya sudah hampir pingsan ayahnya dengan cekatan menarik rambut Devano kembali agar bisa mengambil napas.
Dan hal tersebut terus di lakukan sampai dirinya benar-benar tidak sadarkan diri.
Devano takut dengan air, sangat takut, bahkan untuk membersihkan lukanya selama ini Devano ketakutan setengah mati.
Penyiksaan yang diberikan ayahnya itu membuat Devano harus menderita demam dan kedinginan di ruangan yang lembab dan sempit itu.
Devano takut, lebih baik dirinya mati di pukuli.
"Matilah dengan tenang" Teriak ayah Devano.
Byurrrrr
Dapat Devano rasakan air yang masuk ke dalam karung dan membuatnya kesulitan bernapas.
Devano berusaha membuka ikatan di luar karung dengan menendang sekuat tenaganya. Tapi semua hal yang ia lakukan percuma.
KAMU SEDANG MEMBACA
CEO Sang Mafia 2 (21+) [END]
Romance[BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM BACA] Area 21+ Bahasa Vulgar. Adegan Dewasa Penyiksaan dan Bunuh diri. Mohon Bijak dalam memilih bacaan. ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ "Mom, jangan menangis. Aku akan memukul pria tua itu supaya tidak menggangu kita" Begi...