Caroline yang sedang merawat bunga di taman belakang rumahnya kembali memperhatikan tiga orang yang sedang duduk di kursi seperti membisikkan sesuatu.
Dan Caroline sudah terbiasa dengan hal seperti itu, mereka bertiga selalu berbisik membahas hal yang tidak pernah ia tahu apa itu.
Sedangkan Devano, dirinya harus ekstra hati-hati ketika beberapa pertanyaan di berikan oleh Chelsea putrinya.
Bayangkan saja dirinya yang sudah menyimpan rapat-rapat tentang pekerjaannya selama ini agar tidak di ketahui oleh Putri bungsunya mulai saat itu juga harus ia jelaskan satu persatu.
#flashback.
Saat usia Chelsea 7 tahun.
Devano yang sedang menerima telepon di balkon ruang kerjanya tidak menyadari bahwa sosok kecil berkuncir dua sedang memperhatikan meja kerjanya.
Mata anak itu fokus pada dokumen dan gambar yang terpampang nyata di sana, tangannya melihat satu-persatu dan menilai seksama dengan matanya.
Tangannya juga dengan cekatan menulis sesuatu di lembar kosong dan kembali melihat dokumen dan menulis lagi di lembar kosong.
Devano yang baru selesai menerima telepon segera membuka pintu balkon yang ia tutup.
Mata Devano yang fokus melihat sosok anak kecil berkuncir dua sednag duduk di meja kerjanya dengan tangan yang bergerak dengan cekatan.
"Chelsea" panggil Devano.
Anak yang berkuncir dua menolehkan wajahnya dan tersenyum senang.
"Daddy" Panggilnya dengan senang, tangan mungilnya membawa kertas yang tadi ia gunakan untuk mencatat sesuatu.
Chelsea menyerahkan kertas yang sudah ia coret-coret kepada Devano dengan tersenyum senang.
"Apa ini? " Tanya Devano.
"Jangan mati, tapi gunakan rekannya. Agar Daddy tidak perlu menggunakan tangan Daddy sendiri. Biar mereka yang menggali kuburan mereka sendiri" Ucap Chelsea dengan senyuman, dirinya menunggu mendapat pujian dari Daddy nya.
Devano yang mendengar ucapan anaknya segera memeriksa berkas di meja.
'Sialan, dasar bodoh' ucap Devano pada dirinya sendiri.
Tangan Devano bertumpu pada mejanya, bisa-bisa dirinya ceroboh seperti ini.
Dokumen dan foto penggelapan dana di perusahaan cabangnya terpampang jelas di sana, bukan itu saja dirinya sudah membuat rencana dengan menggunakan anak buahnya di dunia bawah. Devano bisa mati kali ini.
Dirinya sudah berjanji pada Caroline untuk tidak melibatkan ataupun memperkenalkan anaknya pada hal yang berhubungan dengan dunia bawah.
Meskipun Devandra sudah tahu pekerjaan lain daddynya tapi anaknya yang sudah dewasa itu pura-pura tidak tahu dan tidak peduli.
Sedangkan Putrinya, bagaiman bisa dirinya sebodoh ini.
"Kenapa Daddy tidak memuji Chel" Ucap Chelsea tidak suka.
Devano menghampiri anaknya yang merenggut itu.
"Tidak baik masuk ke ruangan tanpa permisi. Jadi lupakan apa yang di lihat hari ini. Bisa Chel lakukan itu? " Tanya Devano dengan senyuman.
Chelsea tersenyum tetapi kepalanya menggeleng.
"Chel ingin tahu, Mati dengan cepat atau mereka saling memakan. Mana yang akan Daddy pilih? " Tanya Chelsea dengan senyuman.
"Chel" Teriak seseorang.
"Chel"
Suara berat yang terus memanggil nama Chelsea semakin mendekat.
Click
Pintu ruang kerja Devano terbuka dari luar.
Rambut coklat dan mata biru dengan wajah tampan nya tersenyum ketika menemukan adiknya yang sedang ia cari.
"Chelsea" Ucap Devandra senang.
Kakinya melangkah dan menghampiri adiknya.
"Kena, sekarang kamu yang jaga" Ucap Devandra.
"Tidak kakak, karena Daddy belum menjawab pertanyaanku. Aku tidak ingin menjaga kalau belum di jawab" Ucap Chelsea menggerutu.
Devandra menatap ke arah Daddy nya ingin bertanya apa yang terjadi. Tapi hal lain yang ia lihat Daddy nya sedang melihat dirinya seperti memohon, tatapan itu menggelikan bagi Devandra.
Kaki Devandra melangkah ingin keluar, baru juga dua langkah, kerah bajunya di tarik dari belakang.
Saat Devandra berbalik, terlihat Daddy nya menyatukan dua tangan tanda memohon dengan mata berbinar.
"Devan, bantu Daddy" Ucap Devano memohon.
"Apa lagi ini" Tanya Devandra dengan menghela napasnya.
Devandra benar-benar tidak habis fikir dengan Daddynya, bagaimana bisa seorang kepala keluarga selalu meminta bantuan padanya jika tidak tahu harus bagaimana dengan istrinya ataupun anak perempuannya.
Devano menceritakan apa yang terjadi kepada dirinya, mulai dari Chelsea yang mengetahui pekerjaannya sampai janjinya pada Caroline jika di langgar dirinya yang akan mati.
Devandra mendengarkan dengan seksama dengan duduk di sofa berhadapan dengan Devano.
Sedangkan Chelsea terus merengek ingin melihat berkas dan dokumen yang ada, Devano harus menurutinya jika tidak tangisan itu akan terdengar terus menerus.
"Jadi Daddy harus bagaimana? " Tanya Devano.
Tiba-tiba Chelsea turun dari kursi kerja Devano, kakinya melangkah menghampiri Daddy dan kakaknya.
"Ajari Chelsea. Kalau tidak Chel akan bilang ke Mommy kalau Daddy dan kakak memaksa Chel untuk belajar Dorrr Dorrr" Ucal Chelsea dengan tangan yang membentuk seperti pistol.
Devano dan Devandra menatap tidak percaya.
"Kakak tidak ikut, kenapa di bawa-bawa" Ucap Devandra tidak Terima.
"Daddy, kenapa daddy" Ucap Devano frustasi membayangkan apa yang akan terjadi jika Putrinya itu benar-benar berbicara kepada Caroline istrinya.
"Kalau begitu Ajari Chel. Dan jangan sampai Mommy tau" Ucap Chelsea dengan telunjuk yang berada di depan bibirnya.
#End Of Flashback
Dan Sekarang Devano sedang berbisik bersama anaknya mengenai aksi putrinya itu nanti malam, harus ijin apa kepada istrinya nanti.
Karena biasanya Chelsea selalu ijin pergi bersama Djandra untuk bermain, sedangkan kali ini misi yang ia dapat tidak berhubungan dengan Djandra.
Chelsea yang baru menginjakkan kakinya di bangku SMP mana mungkin di biarkan keluar sendiri pada malam hari walau sejam saja, mungkin hanya kakak dan Daddynya yang mengijinkan karena takut padanya. Tapi tidak dengan Mommynya karena Chelsea lebih takut kepada Mommynya dari pada siapapun.
Chelsea Scaros Andrew mari kita perhatikan setiap langkah yang akan di pilih olehnya.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Benar-benar End ya ini.
Udah gaada extra part lagi.
Thank uuu
12/10/22
KAMU SEDANG MEMBACA
CEO Sang Mafia 2 (21+) [END]
Romance[BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM BACA] Area 21+ Bahasa Vulgar. Adegan Dewasa Penyiksaan dan Bunuh diri. Mohon Bijak dalam memilih bacaan. ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ "Mom, jangan menangis. Aku akan memukul pria tua itu supaya tidak menggangu kita" Begi...