Sorry for typo
Happy reading!!
Suatu hari di pagi yang cerah, seorang pemuda terbangun dari tidurnya. Ia meringis merasakan sakit di kepala juga perutnya.
Tangan kanannya terangkat memijat pelipis mengurangi rasa sakit yang di derita.
Matanya mengerjab, menetralisir cahaya lampu yang cukup menyilaukan. Perlahan, mata bulat dengan iris kecoklatan itu terbuka sepenuhnya.
Melihat keseluruhan ruangan yang saat ini ia tempati.
Sunyi, sepi.
Hanya ada dirinya seorang, ditemani suara dari detik jam yang terdengar sangat nyaring di dalam ruangan tersebut.
Matanya tak sengaja melihat tangan kanannya yang terdapat jarum dengan selang kecil yang dialiri oleh cairan bening.
Perlahan, ia mencoba bangkit dari posisi tidurnya sambil menahan rasa sakit di bagian perut.
Kaki rampingnya ia geser turun dari kasur, hendak menginjak lantai yang mungkin akan terasa sangat dingin.
Tubuhnya perlahan turun, namun tak lama hingga akhirnya tubuh kecil itu terjatuh karena kakinya terasa cukup lemas untuk berdiri.
"ARGHHH." Jarum yang ada di punggung tangan kanannya tertarik, mengakibatkan darah segar mengalir jatuh ke lantai.
Perutnya terasa semakin nyeri, ia mengangkat pakaiannya dan melihat perban putih yang mengelilingi perutnya kini sudah setengah memerah.
Dengan sisa kekuatan yang dimiliki, ia berusaha kembali berdiri walau beberapa kali terjatuh.
Bermodalkan nekat, ia berpegangan pada pegangan kasur mencoba berdiri kembali. Dan akhirnya berhasil, walau sedikit sulit awalnya.
Kaki kecilnya melangkah kecil menuju jendela yang tampak tertutup gorden, ia hendak membukanya namun terhenti ketika pintu di belakangnya dibuka secara kasar.
Dua orang pemuda yang berusia sama dengannya sedang berdiri memandangi pintu dengan nafas menderu.
Salah satu dari keduanya menoleh dan akhirnya tersadar akan kehadirannya.
Pemuda tersebut melotot terkejut, melupakan barang yang ia bawa di tangannya. Tubuhnya langsung mendekat, menelisik setiap inci pemuda di depannya ini.
"Akhirnya lo sadar juga Ji."
"Seungmin, Felix. Kalian dari mana? Dan kenapa bawa senjata ke rumah sakit?!" tanya pemuda tersebut tak sabar.
"Astaga Han Jisung, akhirnya lo sadar juga.. Gue sama Seungmin udah mikir kalau lo gak akan pernah sadar lagi."
"Ji, tangan lo berdarah! Ayok sini duduk, gue obatin dulu." Seungmin menarik pelan lengan Jisung dan mendudukkannya di sofa.
Sedangkan pemuda bernama Felix itu kini berjaga di dekat pintu sambil memegang senjata api miliknya.
Jisung bingung, ini ada apa sebenarnya.
Selesai mengobati luka Jisung, Seungmin mengeluarkan sesuatu dari kantung barang bawaannya tadi.
Roti dan air.
"Nih makan dulu."
Tanpa babibu, Jisung melahapnya perlahan sambil menelisik pakaian kedua temannya yang sedikit kelihatan aneh dan ia dapat melihat ada beberapa bercak darah disana.
"Lo berdua kenapa sih? Ini ada apa sebenarnya?"
Felix yang dari tadi hanya diam akhirnya angkat bicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zombie Attack [Stray kids]✔
TerrorKisah tentang perjalanan mereka yang berusaha bertahan hidup dan menyelamatkan diri dari kota yang hampir mati karena serangan zombie ••••• ⚠Bxb Harap bijak dalam memilih bacaan, gak suka? Silahkan tinggalkan lapak ©Babyquokka_