Guilty

963 141 12
                                    

Sorry for typo!


Happy reading<3



Perjalanan kali ini terasa lebih sunyi dibandingkan sebelumnya. Setelah mereka tadi sempat berhenti sebentar untuk berpindah mobil dan mengisi perut sesaat, sampai kini mereka sudah kembali menelusuri jalanan kota, tak ada satupun yang angkat bicara. Di dalam mobil Changbin, pemuda itu hanya diam duduk di kursi penumpang. Membiarkan Felix dan Seungmin di depan sana saling menatap bingung. Sama halnya dengan keadaan di mobil belakang, tepatnya mobil yang kini dikendarai oleh Wooyoung. 

San, Hyunjin dan Jisung hanya diam selama perjalanan membuat Yeosang dan Wooyoung pun sedikit canggung dengan keadaan. 

Mereka gak tau apa yang terjadi sebelum kelima pemuda itu berpindah mobil, hanya saja pasti ada sesuatu yang buruk? begitu pikir Wooyoung.

Beda halnya dengan Yeonjun yang memang nampak biasa saja dari awal. Bukan, bukan berarti ia tidak sedih dengan keputusan Beomgyu. Tapi bagaimana pun tak ada yang bisa mereka lakukan. Yeonjun berpikir, jika mereka terus menyalahkan diri sendiri maka perjuangan dan pengorbanan yang dilakukan Beomgyu akan menjadi sia-sia.

Maka dari itu dibanding merasa sedih, Yeonjun lebih merasa berterima kasih pada pemuda cerewet itu. Karena dirinya dan temannya, mereka bisa selamat.

Mobil terus berjalan menyusuri jalanan yang sudah sangat parah, sesekali Seungmin maupun Wooyoung harus menabrak beberapa zombie yang menghalangi jalan. Daripada menembak mereka dan justru memanggil zombie lainnya, lebih baik ditabrak saja kan?

Entah sudah berapa lama mereka berjalan sejak terakhir berhenti untuk bertukar mobil, yang pasti Wooyoung sudah merasakan pantatnya panas karena terus duduk. Ia pun mengambil alat komunikasi satu-satunya yang bisa mereka pakai saat ini.

Menghubungi Seungmin di depan sana untuk berhenti sebentar karena ia ingin bertukar tempat dengan Yeosang.

Yah beruntungnya, mereka semua bisa bawa mobil.

Seungmin pun memilih memberhentikan mobilnya di depan supermarket yang kini nampak seperti- ah sudah tidak bisa dideskprisikan bagaimana kacaunya.

Setelah memarkirkan mobilnya, Wooyoung turun dari arah kemudi dan memutar untuk pindah ke kursi sebelah. Saat Yeosang hendak turun, pintu kursi belakang terbuka, dan muncullah pemuda Choi. Tanpa berkata apapun, ia melangkahkan kakinya ke pintu kemudi dan duduk disana dengan tenang. Wooyoung dan Yeosang saling tatap sesaat, sebelum satu geraman yang entah berasal dari mana membuat keduanya tersadar dan langsung naik ke dalam mobil.

Saat San hendak menjalankan mobil, walkie talkie yang ada di atas dashboard berbunyi.

'Kita istirahat dulu.' ucap Yeonjun dari arah seberang, lebih ke seperti perintah dibandingkan sebuah ajakan.

Dan tak lama, Yeonjun serta Changbin turun dari mobil depan lengkap dengan senjata masing-masing. Akhirnya mereka pun turun mengikuti keduanya dan masuk ke dalam pusat perbelanjaan yang sudah berantakan.

Yeosang melirik jam tangannya, tanpa terasa mereka sudah kembali bertemu matahari. Itu artinya sudah satu hari terlewat sejak mereka pergi dari atap bangunan waktu itu. 

ke-9 remaja tersebut melangkah perlahan memasuki supermarket. Mereka membutuhkan makanan dan beberapa obat untuk mengobati luka-luka yang dibiarkan.

Yeonjun membagi menjadi dua tim, tim Changbin yang berisi Seungmin, Felix, Jisung dan Yeosang akan pergi mencari makanan dan beberapa kotak obat, sisanya bersama Yeonjun mencari tempat yang sekiranya bisa dipakai untuk beristirahat sejenak.

Setelah membagi tim, mereka pun mulai berjalan berpisah. Changbin berbelok ke arah kanan menuju supermarket, sedangkan Yeonjun akan pergi ke lantai atas untuk mencari tempat. Di dalam supermarket, sebenarnya tidak terlalu banyak macam pilihan makanan yang bisa mereka ambil seenaknya, terlebih wabah ini sudah berlangsung selama beberapa bulan lamanya.

Zombie Attack [Stray kids]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang