Porsche diam mematung sambil melihat ke arah mata Kinn dengan tatapan bingung.
Ia sedang berusaha untuk mencerna apa yang Kinn katakan barusan. Tapi otaknya secara otomatis menyimpannya sebagai memori hidup Porsche, karena ini adalah pertama kalinya Kinn berkata selembut itu kepadanya.
Ia mencintai Kinn secara diam-diam. Ia tidak pernah confess kepada Kinn sebelumnya. Hanya satu orang yang tau dan itupun si Pete saja.
Lengannya masih dipegang oleh Kinn dengan erat, seperti ia sangat lapar akan Porsche.
Porsche menyembunyikan wajahnya yang memerah darinya. Karena ia tidak mau Kinn mengetahui bahwa Porsche menyukainya. Ia pasti akan dianggap sebagai manusia terkotor olehnya, "A-apa?.." tanya Porsche dengan menunjukan poker facenya.
Tiba-tiba Kinn menjawab Porsche dengan ciuman dibibir dengan kasar.
Porsche kaget dan hampir jatuh dari kasur. Awalnya ia ingin melarikan diri, namun hatinya menjadi terenyuh karenanya.
Ciumannya agak sakit tapi hal itu membuat Porsche nyaman dan menjadi ketagihan seperti narkoba. Lagipula, Inilah yang diimpi-impikan oleh Porsche dari sejak ia jatuh cinta padanya, dan itupun ia dapatkan secara tiba-tiba.
Porsche kemudian mengalami kesusahan dalam bernafas, "Ngh, K-kinn... M-mhn" Ia mendorong Kinn untuk melepaskan Ciumannya.
Sangking bergairahnya, benang saliva sampai terbentuk diantara bibir mereka. Seolah itu adalah pertanda bahwa mereka cocok untuk dipersatukan satu sama lain.
Kinn bukannya berhenti, malah menarik Porsche kedekatnya dan mencium sekitaran leher Porsche.
Porsche mendesah, iya dia menyukainya, "Kinn... Ah.."
Tapi ia harus ingat waktu juga, "Kinn, sudah aku harus pergi.." Namun omongan Porsche adalah angin lalu bagi Kinn.
Tanpa berpikir panjang, Kinn beralih ke badan Porsche dengan membuka kancing Porsche secara paksa hingga kancingnya terlempar.
Kinn sudah gelap mata. "ASTAGA, KINN!! Teriak Porsche kaget dengan muka yang semakin memerah seperti tomat.
Tanpa mikir dua kali, Kinn menggodanya dengan menjilat pentil Porsche, membuatnya mendesah karena area itu sensitif,"K-kinn.. Ah.." desah Porsche sambil mengelus surai Kinn.
Setelah itu, Kinn menghisap pentilnya dan mengigitnya dengan keras hingga meninggalkan bekas, mengecap Kinn sebagai miliknya.
Ia tidak peduli Porsche berteriak sakit.
Ketika selesai, Porsche terengah-engah. Kinn melepas keheningan yang hanya terdengar oleh suara nafas mereka saja, "Aku penasaran apakah suatu hari kau akan mempunyai susu ASI seperti wanita pada umumnya..." Kinn mengoceh. "Jika kau adalah seorang wanita, aku akan menjadi bayi besarmu yang selalu haus walaupun aku adalah suamimu. "
Porsche yang mendengar akan hal itu membuatnya ingin pingsan seketika. Ia tak kuasa lagi mengonsumsi momen manis dan sensual ini, "Hei, berhenti berbicara seperti itu!! Aku tahu kau masih dalam pengaruh obat! Tapi aku ini laki-laki! Mana mungkin aku akan menjadi seperti itu!? " teriaknya, "Okay, bagaimana jika aku meminum cum-mu?" Mata Porsche membelak, "A-APA??! K-Kinn!! -" Sayang, sudah terlanjur Kinn membuka celana Porsche secara paksa.
Penis Porsche sudah mengeras naik. Kinn yang melihatnya menjadi semakin lapar dan segera menjilatnya seperti eskrim batang.
Porsche gemetaran. Ia berasa penisnya dimainkan oleh bossnya. "K-kinn.. Ah.." katanya sambil melihat kebawah ke Kinn. Jujur, muka Kinn terlihat tampan dari view tersebut.
Awalnya Kinn bersikap pelan, namun tiba-tiba ia mengisap penis Porsche secara agresif. Porsche mendesah keras sampai menutup matanya. Ia memegang surai Kinn dengan erat.
Kinn tidak pernah berhenti. Mau sampai beberapa kali porsche menyuruhnya, ia malah mempercepat dan menggodanya terus.
Porsche merasa bahwa ia akan cum. "K-kinn aku akan.. Cum.. Ahhhh! " Tiba-tiba, seluruh cumnya keluar ke dalam mulut Kinn.
Porsche terengah-engah. Kemudian ia membuka matanya kembali dan melihat ke arah Kinn.
Spermanya bercucuran ke mulut Kinn hingga ia menjilatnya, membuat Porsche memerah. "Bukakan kakimu untukku." Porsche menurutinya. Kinn melepas pakaian tidurnya hingga terlihat hanya badannya yang seksi.
Porsche yang tidak pernah melihat Kinn seperti ini berteriak didalam hati.
Penisnya yang lebih besar darinya membuat gairah Porsche naik setinggi-tingginya.
Maka Porsche tidak lagi menunjukan Poker facenya kepada Kinn. Ia merasa terbuka dengannya, "Tolong, masukan..." kata Porsche yang sudah tenggelam dalam sihir Kinn.
Kinn memegang pinggul Porsche. Namun ia tidak memakai condom dan langsung bersiap-siap untuk menembak ke dalam lubang pantat Porsche.
Porsche reflek bertanya, "Kinn, kau tidak memakai condom?" Kinn terkekeh kecil dan smirk. "Apa itu Condom?" tanyanya balik kepada Porsche dan langsung memasukan penisnya ke dalamnya.
Porsche berteriak kaget, "AHH!!" Permainan yang sesungguhnya dimulai. Mereka berhubungan badan malam itu. Sangking anggresifnya Kinn, Porsche sampai memegang seprainya erat dan mengunci kakinya ke panggul Kinn.
Kinn menjatuhkan dirinya ke badan Porsche. Rambutnya sudah berantakan, namun bukan berarti ia tidak terlihat tampan lagi, "K-kinn, aku membutuhkanmu... Aku mencintaimu.." kata Porsche dengan suara lirih.
Porsche berpelukan erat padanya dengan penuh cinta dan kasih sayang yang ia damba-dambakan sejak lama.
Ia terlihat seperti bayi koala yang tidak mau lepas dari ibunya.
Kinn yang mendengar perkataan Porsche langsung meleleh. Ia memegang tangan Porsche yang tadinya memegang seprainya dengan erat.
Kinn seperti tidak mau melepaskannya, juga tidak mau membiarkannya pergi kemana-kemana, menjauh darinya.
Porsche adalah miliknya dan selalu menjadi miliknya.
Malam itu adalah malam yang tidak pernah dilupakan oleh Porsche.
----
Jujurly, ini adalah pertama kalinya w posting smut dicerita. Maaf2 yah kalo ada kesalahan cerita apa gmn 😭😭😔 Tapi makasih banyak lho yah yang udh baca dan vote!! Tanpa lu pada w bakal susah dapat motivasi buat bikin ni cerita 💖❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Heaven Knows How I Love You (KINNPORSCHE)
Romantiekcerita tentang porsche yang jatuh hati pada boss mafia arrogan dan playboy, Kinn annakin teerapanyakun. Namun kinn seperti tidak acuh pada perasaanya, dan malah meninggalkannya sebatang kara tanpa mengetahui bahwa porsche sedang mengandung anaknya...