Bab 18

890 85 7
                                    

Porsche berjalan masuk menuju dorm-nya lewat jalur belakang.

Ia tahu jika ia lewat jalur depan, habislah ia karena Kinn akan mengetahui kedatangannya.

Namun bukan berarti ia harus menggangapi hal ini biasa, karena seluruh suruhan keluarga Teerapanyakun mengawasi setiap ruangan beserta sudutnya.

"Sepertinya mereka sedang mencariku.." batinnya, "Dan bagaimana dengan Kinn? Entahlah aku meragukan hal itu... " memikirkan Kinn yang pastinya tidak akan peduli dengan keadaannya, membuat hati kecilnya terpotek, walau ia sudah tahu bahwa Kinn akan menjadi seperti itu.

Tapi tanpa sepengetahuannya, Kinn menunjukan batang hidungnya di belakangnya.

Dengan kedua tangannya berada dipinggang dan memasang muka marah, "Dari mana saja kamu?"

DEG

Jantung Porsche serasa berhenti, begitu juga diikuti dengan langkahnya.

Porsche terkejut mendengar suara yang tidak asing namun menggelegar itu.

Mau tak mau, Porsche harus membalikan badannya. Ketika ia melihat Kinn yang sudah siap memarahinya, ia pun membatin dengan perasaan tidak enak didalam dirinya,"Sialan..."

Porsche tidak mau menguras waktu Kinn. Maka ia menjawab, "Aku habis dari luar.."

"Lalu, kemana saja kau?!" nada penerus ketua mafia itu menjadi naik. Kemarahannya semakin mendidih, "Para perawat dan lainnya mencarimu kemana-kemana, namun hasilnya nihil!"

Porsche berusaha untuk melawan. Lagipula ini adalah urusannya, dan ia tidak mau Kinn bertindak didalam kehidupannya.

Ia sudah trauma dengan perlakuan Kinn yang terus membuat hidupnya suram.

Plus, ia tidak mau orang-orang mengetahui tentang kehamilannya, termasuk Kinn, "Ini bukan urusanmu!" Porsche mengeram berusaha untuk membela diri.

Kinn menjadi sangat marah mendengar hal itu.

Namun Porsche? Ia santai saja, "Berani-beraninya kau berkata seperti itu kepadaku!!"

"TERUS?!? ITU ADALAH KEHIDUPANKU! Kau tidak berhak masuk kedalam dan mengetahui selak beluk kegiatanku!!" Porsche berjalan  menjauh darinya.

Tapi Kinn tidak menyerah. Ia mengejarnya dari belakang dan memanggilnya berkali-kali.

Kinn meraih salah tangan Porsche. Namun bodyguard-nya itu malah melawan," LEPASKAN AKU!!"

"Aku tidak akan melepaskanmu sampai kau buka mulut!!"

Kinn menggengam tangannya keras hingga msmbuat luka merah dipergelangannya, tanpa ia sendiri ketahui.

Oleh karena itu, Porsche meringis kesakitan.

Jelas saja Kinn menjadi terkejut dan merasa bersalah karena ia telah keras kepadanya.

Tapi sayang, amarah Porsche sudah melunjak, "Aku menjadi muak denganmu, sama seperti kau muak denganku!" Maka Porsche berjalan cepat menjauhinya.

Awalnya Kinn ingin memanggil dan mengejarnya seperti tadi, namun apa dayanya? Kinn berdiri disitu sambil termenung.

Kemarahannya masih mengontrol dirinya, tapi rasa sedih juga ikut andil didalam pikiran dan hatinya.

Ia mengepalkan tangannya, tidak melakukan apapun selain menyaksikan Porsche berjalan menjauh darinya hingga ia hilang didepan matanya.

Lagipula, inilah konsekuensi yang harus Kinn telan bulat-bulat.

Porsche membencinya karena perlakuan Kinn terhadapnya dimasa lalu.

Ia sudah menyukai Kinn sejak awal. Sayangnya, Kinn menjadi manusia terjahat yang pernah masuk dikehidupan Porsche, membuatnya menjadi sengsara.

Ditambah lagi, perasaan sukanya akan Porsche terus ia hiraukan karena Porsche bukanlah tipenya, "Brengsek..." katanya sendiri sambil meratapi dirinya yang nahas ini.

"Aku adalah orang terjahat yang pernah masuk ke dalam hidupmu.."

Setelah itu, beberapa tetes air matanya jatuh ke pipinya.

Lebih nahasnya lagi, tidak ada Porsche disana yang mengusapnya, padahal Kinn menginginkan hal itu.

Heaven Knows How I Love You (KINNPORSCHE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang