Bab 19

819 71 2
                                    

Hari telah berlalu, begitu juga dengan perasaan sedih dan amarahnya terhadap Kinn.

Porsche akhirnya disambut oleh hari yang telah ia tunggu-tunggu.

Hari dimana anak "haram" (Bagi Kinn) yang sedang bertumbuh didalam perutnya, dieksekusi tanpa dosa apapun yang ia tanggungi.

Selangakah demi langkah lagi, ia keluar dari kesengsaraan dan depresi yang ia derita, karena segala kesalahan Kinn yang mencekiknya selama ia bekerja disini.

Menuruti perintah Vegas, ia bangun tepat waktu dan segera bersiap-siap untuk ke dokter.

Toh, lagipula kehamilannya belum memasuki usia 12 minggu. Jadi ia pasti tidak akan terkena denda atau kurungan penjara.

(Btw ini bener, pas ane cari2 aborsi di Thailand emg dilegalkan)

Namun sebelum ia meraih gagang pintu untuk keluar, Pete yang sudah bersiap-siap untuk bekerja melihat penampilan Porsche yang tidak memakai baju tugasnya, "Lho, Porsche?" panggilnya, membuatnya kaget aksinya ketahuan.

Porsche dengan dipenuhi dengan rasa cemas menolehkan kepalanya kepada Pete.

Ia berusaha untuk memakai topeng, menyembunyikan raut mukanya yang panik, "O-oh, aku mau pergi sebentar saja." jawabnya.

"Kemana ngomong-ngomong? Apakah kamu sudah izin ke Khun Kinn?.."

Mendengar nama Kinn terselip keluar dari bibir Pete sudah membuat Porsche terdiam.

Pikiranny menghadirkan memori akan hari dimana mereka bertengkar kemarin.

Kesedihan dan rasa bersalah terlukis didalam muka Kinn.

Porsche yang menyadari akan hal itu merasa sedikit iba dengannya.

Perlu kalian garis bawahi, Porsche masih bingung dengan perasaannya saat ini, dan itulah alasannya.

Disatu sisi ia masih rindu dengan Kinn, Namun karena perlakuannya kepada Porsche yang diluar nalar telah membuatnya trauma.

Bahkan memaafkannya saja pasti membutuhkan waktu, sebab mentalnya belum sepenuhnya pulih.

Dan disatu sisinya lagi, Vegas memberikannya rasa nyaman yang tidak pernah ia dapatkan selama ia menyukai Kinn.

Vegas 'membantu' Porsche keluar dari kesedihannya dan selalu berada disisinya setiap saat.

Karena hal itu, Porsche menjadi tertarik dengannya juga..

Maka demi menyembunyikan rencananya, ia terpaksa berbohong kepada Pete.

Padahal ia merupakan sahabatnya dari sejak ia mendaftarkan dirinya, "Aku sudah izin kepada Khun Korn.

Kau sudah taulah mengapa aku tidak izin kepada Kinn.."

Pete yang tahu akan hal itu berubah menjadi sedih. Ia sangat mengerti akan keadaanya, "Baiklah, tapi jangan lama-lama. Kau sepertinya ada jadwal nanti."

Porsche menangguk dan langsung pergi dari mansion dengan perasaan lega bahwa ia lolos dari kecurigaan, "Untung saja..." batinnya.

Tapi ia seketika merasa bersalah kepada Pete karena ia membohongi sahabatnya itu, "Maafkan aku, Pete.."

Setelah ia berjalan jauh melalui jalur belakang, ia melihat Vegas sudah menunggunya diluar garasi dengan motornya, "Are you ready?"

Porsche tersenyum kecil, "I am" jawabnya.

Setelay itu mereka pergi ke rumah sakit terdekat, just the two of them and no one knows about it.

Heaven Knows How I Love You (KINNPORSCHE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang