Bab 6

841 96 0
                                    

Porsche berjuang mati-matian menggunakan dada dan kaki sikutnya untuk sampai ke garis finish. Tangannya terikat kebelakang sebagai hukuman.

Big dan Pete menemaninya disisinya, namun keduannya mempunyai perlakuan yang berbeda terhadap Porsche. 

Big membuat Porsche agak down dengan mencelanya habis-habisan. Ia berpikir bahwa ini semua karena kesalahan Porsche sendiri, padahal bukan seperti itu aslinya. 

Ia juga masih dendam dengan Porsche karena ia tidak menjaga Kinn dengan baik dimisi kemarin.

Tapi yang perlu di-ingat adalah, hal ini sudah sering terjadi karena ada banyak bodyguard Kinn yang tidak bisa melihat gambaran besarnya. Mereka hanya menjalankan perintah dan selesai.

Sedangkan Pete, ya anda sudah tahu seperti apa dia. "Big, sudahlah. Kasian si Porsche sampai ia kelelahan seperti itu.." resahnya sambil memegang lengan Big.

Big menghela nafas, "Lah, bukannya boss berkata bahwa dia telah melakukan kesalahan?" Pete terdiam, ia ingin sekali berkata kasar kepadanya demi Porsche.

Namun ia tidak memiliki keberanian untuk melawannya. "Orang ini...." batin pete dengan mengigit bibirnya, berusaha untuk menahan amarahnya dan dengan mengepalkan tangannya.

Tapi akhirnya, ia memutuskan untuk tidak mengurungkan niatnya, "Kau sama saja seperti bodyguard lainnya, Big!"

Amarah Big memuncak, "Kau berani-berani-nya menghalang tugasku, eh?!"

"Kau saja tidak tahu kalau sang boss memperlakukan Porsche seperti budak.." Setelah itu, Big tertawa mendengarnya. Sepertinya ia tidak percaya dengan Pete dan menggangap ia bodoh, "Jujur yah, aku ini seorang bodyguard sepertimu! Dan tugas seorang bodyguard adalah untuk tidak berhak mencampuri urusan dengan masalah boss!

Aku hanya melakukan tugas sesuai dengan apa yang diperintahkannya, bukan membelanya!

Lagipula aku juga masih ada dendam dengan Porsche karena telah lalai menjalankan misi kemarin!! "

Karena hal itu, mereka berdebat panjang hingga sampai meninggalkan Porsche yang kecapek-an.

Energinya telah terkuras banyak. Tapi sepertinya sang maha kuasa tahu akan penderitaan Porsche, sehingga ia memberinya waktu untuk beristirahat sejenak.

Ia sangat bangga, bahwa sahabatnya membelanya dari si Big.

Porsche memutar tubuhnya ke depan agar ia bisa beristirahat dengan leluasa.

Namun tiba-tiba ia merasa pusing dikepalanya. Perutnya juga kerasa mual, membuatnya mengerang kesakitan.

Kedua bodyguard tersebut akhirnya kembali ke dalam realita.

Muka mereka menjadi berubah, yang awalnya mengkerut dan tegang karena marah-marah, kini menjadi cemas dan takut.

Karena berpikir bahwa mereka telah melakukan kesalahan fatal terhadap Porsche. "P-Porsche, kau tidak apa-apa??" tanya Pete khawatir. "Sialan...." Big menjadi panik. Rasa bersalahnya mulai muncul dan menusuk dirinya bertubi-tubi, "Big, bukakan tali ditangannya!!" perintah Pete.

Big mengganguk dan segera membukakan tali yang terikat ditangannya. Sayangnya, sangking kuatnya ikatannya, pergelangan tangan Porsche menjadi merah. "P-pete..." kata Porsche lirih.

Seketika dunia disekitarnya terdengar sayup-sayup. Ia tidak bisa mendengar apa yang dikatakan Pete, namun ia masih bisa merasakan betapa cemasnya sahabatnya.

Matanya melihat salah satu dari mereka berlari walaupun terlihat blurry. Sepertinya mereka meminta pertolongan.

Tapi sayang, dunianya tiba-tiba berubah menjadi gelap dan lenggang. Porsche dititik itu, tidak bisa mendengar apa-apa lagi. 

Heaven Knows How I Love You (KINNPORSCHE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang