Porsche membukakan matanya pelan-pelan. Pandangannya masih terlihat buram.
Ia mengucek-ucek kedua matanya agar bisa melihat lebih betul dimana ia sekarang.
Seketika, Porsche sadar bahwa ia telah ditidurkan diranjang dorm-nya dalam waktu yang cukup lama. "Apakah aku baru saja pingsan?..." batinnya, "Tapi berapa lama?.."
Porsche melihat ke arah jam. Jam tersebut menunjukan pukul tiga sore. Ia sudah lupa jam berapa ia mulai dihukum, namun sudah pasti ia telah pingsan dalam waktu yang lama.
Porsche berpikir bahwa ia sedang sendirian. Tapi hal itu terbantahkan, "Seems you have finally awake" (Sepertinya kau sudah bangun)
suara tersebut membuat Porsche merubah pandangannya kekirinya.
Suara tersebut terdengar tidak asing baginya. Betapa terkejutnya Porsche ketika memgetahui bahwa Vegas telah menunggunya. "V-Vegas?..."
"Yeah, bagaimana keadaanmu? Sudah merasa membaik?" Vegas duduk dikursi sofa disampingnya Porsche. "Kau telah kehilangan kesadaran dalam waktu yang lama"
Entah kenapa Porsche merasa tenang dan nyaman disamping Vegas, tidak seperti Kinn yang selalu membuatnya merasa sedih.
"A-aku tidak yakin aku telah membaik, tapi aku percaya aku akan mengalami kemajuan.." jawab Porsche dengan suara yang masih lirih dan kasar seperti pasir.
Vegas yang mendengar akan hal itu tersenyum. "Aku tahu masalah apa yang kau alami dengan Kinn. Kau tidak pantas diperlakukan seperti itu.." cemas Vegas. Porsche kembali mendapatkan flashback, sehingga ia memalingkan pandangannya darinya. Ia terdiam sejenak.
Meningat semua kejadian yang Kinn lakukan terhadapnya, membuat Porsche kembali seperti dulu lagi.
Hatinya hancur berkeping-keping karena dibanting oleh orang yang ia sukai sejak dulu. Pikirannya menjadi kusut seperti benang.
Ia ingin sekali keluar dari pekerjaan ini. Tapi belum tentu diluar sana masih tersedia loker dengan bayaran gaji yang harga fantastis.
Lagipula, keluarganya masih terlilit hutang dengan bunga yang besar.
Vegas yang menyadari akan raut wajahnya merasa tidak enak dan meminta maaf kepada Porsche,"Ah, aku minta maaf karena telah membuatmu sedih lagi.."
Pandangan Porsche kembali kepada Vegas, "Eh, tidak apa-apa. Kau tidak melakukan kesalahan menurutku." kata Porsche, "Lagipula, masa lalu adalah masa lalu.. Walaupun masa lalu-ku sangat nahas, tapi aku harus kuat menghadapinya. "
Vegas menjadi tersenyum mendengarnya. Disatu sisi, ini adalah waktu yang ia tunggu-tunggu, yang ia damba-dambakan selama ini. Karena ia juga ada perasaan kepada Porsche," Porsche.. " panggilnya, membuat Porsche kembali menatap matanya.
Ia kemudian memegang tangan Porsche, membuatnya kaget dan mukannya agak memerah. "Aku akan memperlakukanmu berbeda darinya, lebih baik darinya, karena aku tidak seperti yang Kinn katakan kepadamu."
Porsche yang mendengar akan hal itu langsung tersenyum. Hatinya seperti diobati oleh anak keluarga mafia kecil.
Tanpa diketahui oleh mereka, Kinn mendengar percakapannya dibalik pintu dengan amarah yang sudah meletup-letup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heaven Knows How I Love You (KINNPORSCHE)
Romancecerita tentang porsche yang jatuh hati pada boss mafia arrogan dan playboy, Kinn annakin teerapanyakun. Namun kinn seperti tidak acuh pada perasaanya, dan malah meninggalkannya sebatang kara tanpa mengetahui bahwa porsche sedang mengandung anaknya...