Bab 8

882 86 6
                                    

Keadaan Porsche sudah semakin membaik. Ia sudah bisa beraktifitas lagi walaupun ia disarankan untuk terus beristirahat.

Selain bodyguard seperjuangannya, Vegas juga terus menjenguk Porsche ketika ia sakit, tapi tidak untuk Kinn.

Menurut Porsche, boss-nya tidak peduli kepadanya. Yang ada hanya teman-teman Porsche dan Vegas.

Namun apa yang Porsche tidak ketahui adalah, Kinn selalu memikirkan Porsche karena ia sangat khawatir kepadanya.

Ia merasa bersalah karena telah menghukum Porsche hingga ia pingsan, padahal Porsche tidak ada salah apa-apa.

Kinn menyembunyikan perasaan tersebut secara diam-diam. Ia berpikir bahwa dengan melupakan semuanya pasti akan menjadi baik. Namun hal itu salah.

Justru ia semakin sadar, bahwa selama ini Kinn telah "mendorongnya pergi dari hadapannya secara kasar" dan bersikap egois.

Malam yang lalu itu, Kinn sangatlah mabuk. Tapi Kinn yang notabenenya sudah suka dengan Porsche secara diam-diam, memanfaatkan kesempatan itu.

Sehingga Porsche yang juga menyukai Kinn, menikmati sesi ranjang itu.

Namun setelah itu Kinn berakhir diserang oleh rasa jijiknya, karena ia menyukai orang tidak berdasarkan tipenya.

Alhasil, ia berusaha untuk melupakannya dengan cara memperlakukan Porsche dengan kasar.

"𝘑𝘪𝘬𝘢 𝘬𝘢𝘶 𝘣𝘦𝘳𝘢𝘥𝘢 𝘥𝘪𝘴𝘪𝘴𝘪𝘬𝘶 𝘴𝘦𝘬𝘢𝘳𝘢𝘯𝘨, 𝘢𝘬𝘶 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘶𝘫𝘶𝘥 𝘮𝘦𝘮𝘪𝘯𝘵𝘢 𝘮𝘢𝘢𝘧 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘥𝘢𝘮𝘶 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘳𝘦𝘯𝘥𝘢𝘩𝘢𝘯, 𝘸𝘢𝘭𝘢𝘶𝘱𝘶𝘯 𝘢𝘬𝘶 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘣𝘰𝘴𝘴𝘮𝘶, 𝘗𝘰𝘳𝘴𝘤𝘩𝘦.." batinnya.

"𝘈𝘬𝘶 𝘴𝘦𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳𝘯𝘺𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢𝘪𝘮𝘶, 𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘢𝘬𝘶 𝘥𝘪𝘣𝘶𝘵𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘰𝘭𝘦𝘩 𝘦𝘨𝘰𝘬𝘶 𝘴𝘦𝘩𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢 𝘬𝘢𝘶 𝘣𝘦𝘳𝘢𝘬𝘩𝘪𝘳 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘪𝘯𝘪..."

Kemudian, Kinn larut dalam kesedihan dan rasa bersalahnya diruang kerjanya yang sepi.

---

Dititik ini juga, hubungan Porsche juga semakin dekat dengan Vegas. Bahkan mereka diperhatikan sering bersama-bersama. 

Para bodyguard yang menyadari akan hal itu langsung membicarakan mereka dari belakang.

Mulut ke mulut, telinga ke telinga, mereka membicarakan tentang hubungan Vegas dan Porsche yang terlihat agak berbeda dari hubungan pertemanan, bahkan lebih jauh dari itu.

Mereka mengatakan bahwa Vegas dan Porsche seperti orang pacaran.

Hal itu sudah menjadi topik hangat yang selalu dibahas sehari-hari, "Teman-teman, apakah benar bahwa Khun Vegas berpacaran dengan Porsche Kittasawasd?" bisik Pol dengan membukukan badannya kedepan teman-temannya.

"Menurut empat mataku, tentu mereka terlihat seperti itu. Tapi aku belum yakin apakah itu benar bahwa mereka pacaran apa tidak." jelas Arm dengan antusias.

"Tapi guys, apa aku orang satu-satunya yang melihat bahwa Khun Vegas ini sangat peduli kepada Porsche? Ia bahkan memperlakukannya lebih baik daripada Khun Kinn." Pete menambahkannya.

Mereka semua setuju. Perbincangannya semakin serius, hingga grup tersebut  lupa akan makanan didepan mereka yang masih utuh.

"Dari gerik-geriknya, Khun Vegas seperti ada perasaan dengan Porsche, ngk sih?" tanya Ken.

"Betul, baru-baru ini Vegas seperti ingin menakluk-kan hati Porsche." Pete mengganguk, diikuti dengan yang lainnya.

"Dan Porsche juga terlihat malu-malu ketika diajak ngobrol dengannya." tambah Pol.

Ketika mereka sedang asik berdiskusi, tiba-tiba Khun Kinn datang kemeja mereka.

Kinn memanggil mereka dengan mengeringkan kerongkongannya, "Ehem..." suara tersebut mengundang kesadaran mereka berempat.

Grup lambe turah tersebut langsung berdiri dan memberi hormat kepadanya. "Khun Kinn!" hormat mereka.

Kinn mengganguk dan bertanya, "Sedang Berdiskusi apa kalian? Terdengar asik. " Kinn menaruh kedua pergelangan tangannya kepinggulnya, menunjukan sikap otoriter dan wibawanya kepada mereka.

Grup tersebut terdiam dan saling tatap-tatapan satu sama lain. Seperti sedang bertelepati, mereka membicarakan bagaimana caranya untuk mengelabui pak boss. Tapi sepertinya cara itu cukup riskan.

Akhirnya, mereka memutuskan untuk jujur. "A-Anu, kita sedang membicarakan hubungan Khun Vegas dengan Porsche.." kata Arm terlebih dahulu. "Iya, betul itu, Khun Kinn.." tambah Pete. Ken dan Pol mengganguk dengan ketakutan.

Khun Kinn yang mendengar akan hal itu membuat dahinya mengkerut, "Apa kalian bilang?!" pertanyaan Kinn mulai membuat mereka semakin takut. "B-Betul, Khun Kinn.. Kami tidak bohong tentang berita ini.."

Kinn mengigit bibirnya. Ia sangat marah dengan Vegas sekarang. "Berani-beraninya sialan itu mendekati Porsche..." batinnya. Tanpa Kinn sadari, grup tersebut terlihat bingung menatapinya dengan bahasa tubuh Kinn yang seperti itu. "Baiklah, terima kasih atas infonya." geram Kinn.

Setelah itu, ia pergi meninggalkan grup lambe turah itu yang sedang dilanda belasan pertanyaan dibenak mereka. "Dia kenapa?.." tanya Pol kepada Pete. "Tidak tau tuh, orang aneh.." jawab Pete. "Mungkin dia lelah.." tambah Arm. "Bisa jadi.." setuju Ken kepada Arm.

Heaven Knows How I Love You (KINNPORSCHE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang