Bab 9

825 93 6
                                    

Amarah Kinn yang semakin memuncak mulai membuatnya jatuh kedalam lubang yang dalamnya tak terhingga, membuat energi negatif tentang mereka masuk kepikirannya.

Ia berpikir bahwa perasaan Porsche kepadanya mulai menghilang, padahal Porsche sedang berada dalam kebimbangan antara ia harus tetap berpegang teguh pada Kinn atau pergi ke Vegas.

Karena hal itu, Kinn tidak mau membuat perasaan Porsche kepadanya hilang bagaikan debu, "Sepupu brengsek, beraninya ia merebut Porsche dariku.." batin-nya. "Awas saja, kau.."

---

Dibalik itu semua, Vegas mengantarkan Porsche mengelilingi kota Thailand di malam hari dengan motor ducatinya.

Mereka tertawa ria dan mengobrol santai dengan ditemani angin sepoi-sepoi dan suara kendaraan yang melintasi mereka.

Porsche merasa nyaman didekat Vegas, sangat nyaman bagaikan boneka beruang kesayangannya.

Selama Porsche mengalami pergulatan hebat dan patah hati karena Kinn, Vegas seperti menyembuhkannya dari penyakit tersebut. Ia seperti obat.

Porsche sampai memeluk pinggang Vegas erat.

Vegas yang menyadari akan hal itu langsung memerah mukanya. Hatinya serasa berteriak senang karena yang ia impikan telah terjadi.

Tapi tiba-tiba, perut Porsche bergejolak. Porsche mulai merasakan mual-mual. Ia berasa ingin muntah ditempat, "Sialan, aku kenapa lagi ini??" batin Porsche.

Vegas yang menyadari akan keadaan Porsche yang tidak membaik, bertanya kepadanya dengan khawatir, "Porsche, kau baik-baik saja?"

Porsche menggeleng, "T-tolong berhentikan, aku ingin muntah.. HUEK!" Porsche sampai menutup mulutnya menggunakan tangannya sangking tidak tahan.

Tanpa bimbingan Vegas, Porsche langsung turun dan muntah tepi jalan. Vegas menepuk-nepuk punggungnya agar sisa Porsche keluar sampai habis.

Tapi muntahannya bukan merupakan sisa makanan, melainkan hanya cairan lendir putih.

Dititik terakhir, Porsche sampai terengah-engah. Energinya telah habis. "Porsche, bagaimana kita ke dokter saja?" tanya Vegas.

Porsche tersenyum dengan mengeleng-mengeleng, "Ah, tidak usahlah. Lagipula mungkin ini hanya nual biasa karena masuk angin. Ntar juga ilang kok" Vegas menuruti apa yang ia katakan. "Yasudah, aku antarkan kamu pulang, yah.." kata Vegas.

Maka mereka memberhentikan sesi petualangnya dan mengantarkan Porsche ke kediaman keluarga Teerapanyakun.

---

Akhirnya, mereka sampai ditempat tujuan. Sebelum berpamitan, Vegas berpesan kepadanya untuk langsung istirahat dan jangan melakukan aktivitasnya apapun.

Porsche menurutinya, "Iya, makasih banyak, yah. Sudah nolongin aku juga, hehe" Tapi tiba-tiba, Vegas membuat gerak duluan kepada Porsche dengan memeluknya dengan erat.

Porsche sampai kaget, tapi ia membalasnya dengan penuh kasih. Suara Vegas terdengar lirih, namun Porsche bisa merasakan kalau ia tersenyum, "Iya, sama-sama.." katanya, "Tapi maafkan aku jika aku membuatmu mual-mual dijalanan. Aku akan mengusahakan untuk tidak cepat-cepat berkendara."

Porsche mengganguk dan akhirnya mereka berpisah disitu juga. Vegas merasa bangga dengan dirinya







Finally, the moment that i have been waiting for is here....... 😔✊

- Hans -

Heaven Knows How I Love You (KINNPORSCHE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang