#MLPA - OO. Awal Pertemuan

1.4K 41 1
                                    

"Murung banget idup lo, Land. Sekali-kali cari cewek sono," ujar Eric-- teman Derland seraya terkekeh kecil menatap wajah Derland yang lempeng seperti jalan tol. Padahal emang kayak gitu mukanya.

"Liatin apa sih lo?" tanya teman Derland yang lain, bernama Akbar-- mengikuti arah pandang temannya itu.

Akbar terkekeh kecil lalu menyikut lengan Eric, mencoba memberitahu apa yang Derland lihat. "Temen lo liatin cewek noh, bro," bisik Akbar.

"Bocil SMP itu?" tanya Eric balas membisik.

Akbar hanya mengangguk-angguk saja sebagai balasannya. Derland yang tahu jika dirinya sedang menjadi bahan gosipan kedua temannya itu lantas langsung memalingkan wajahnya-- menatap kearah kedua temannya itu tanpa ekspresi.

"Apa?"

"Apa-apanya, Land?" tanya Akbar pura-pura bingung.

"Gue cabut," final Derland-- bangkit dari duduknya.

"Kemana, Land?"

"Udah ditelfon sama nyokap, gue balik duluan."

"Masa? Perasaan dari tadi lo sibuk liatin bocil itu," goda Eric sambil menunjuk kearah gadis SMP itu menggunakan dagunya.

"Serah lo," setelah itu Derland benar-benar meninggalkan kedua temannya yang masih terkikik geli.

Pyarrr!!

"Bisa hati-hati ngga sih?!"

Tawa Akbar dan Eric terhenti ketika mendengar suara Derland yang seperti sedang memarahi seseorang. Keduanya menengok kearah sumber suara, dan disana mereka sudah menemukan Derland yang tengah menatap tajam kearah gadis SMP tersebut.

Buru-buru keduanya langsung menghampiri Derland. "Kenapa, Land?" tanya Akbar.

"A-- aku minta maaf, Kak..." sesal gadis itu yang sedari tadi tidak berani menatap kearah Derland.

Eric diam. Mencoba membaca situasi, apa yang sebenarnya terjadi?

Jadi awalnya Derland ingin membayar pesanan yang dia pesan, tapi tiba-tiba saja gadis itu tidak sengaja menabrak Derland karena tersandung tali sepatunya sendiri dengan refleks minuman yang ia bawa tumpah mengenai seragam sekolah Derland dan gelasnya terjatuh, begitu juga dengan gadis itu tapi untungnya ada meja yang menjadi penyanggah tubuhnya agar tidak tumbang.

"Udah, Land. Dia ngga sengaja, kesandung gara-gara tali sepatunya lepas." ujar Eric.

Derland mengarahkan pandangannya kebawah-- melihat tali sepatu gadis itu dan benar apa yang dikatakan Eric.

"Sebelum jalan liat dulu keadaan tali sepatu lo," ujar Derland dengan ketus. Memberikan selembar uang pada kasir lalu langsung pergi begitu saja.

Gadis itu masih diam. Dia malu. Untungnya pengunjung kafe sedang tidak ramai, jadi malunya masih bisa dikondisikan.

"Jangan nangis ya," ucap Akbar menepuk pundak gadis itu pelan.

Gadis itu lantas mendongak menatap Akbar. "Aku ngga nangis, Kak. Aku malu," balasnya yang membuat Akbar dan Eric gemas.

"Gemes, anjir!"

"Gemes, anjir!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

hai all !

oke,

jadi ini, first impression banget aku buat cerita yang genre nya fiksi remaja, anak sekolahan gitu

sooo,

mohon maaf 🙏🏻 apabila tidak sesuai sama ekspetasi kalian, but i hope you like it for the this one chapter

sampe sini dulu ya permisa awalannya , SAMPAI JUMPA DI CHAPTER SELANJUTNYA 👋🏻👋🏻👋🏻


psst.. aku bakal up lagi nanti malem, jadi staytune yaaaa!

My Little Petite Amie Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang