Awas typo bertebaran!!!
"Kau gila Kim Taehyung?"
Kim Jimin berteriak pada adiknya sangat keras, dia datang setelah mengambil beberapa kantung darah untuk Taehyung minum. Namun saat kembali ke kamar Jungkook, dia begitu terkejut melihat Taehyung yang tengah mengigit Bibi Min. Ibu Min Yonggi.
Plakk!
"Sadarlah! Kau pikir apa yang kau lakukan huh?"
Plakk!
"Kau pikir siapa yang kau makan?"
Jimin terus menampar Taehyung. Untaian kalimat yang keluar dari bibir Jimin membuat Taehyung ingin marah, namun dia menahannya. Taehyung tau Jimin sangat menghargai bibi Min, dia ibu Yonggi. Orang tua kekasihnya satu-satunya, dan sekarang tengah sekarat karena Taehyung.
"Aku minta maaf, dia yang menawarkan diri"
"Harusnya kau menolak!"
"Aku tahu ini akan terjadi" suara Yonggi membuat kedua kakak beradik disana menoleh kearah pintu. Yonggi datang dengan gelas mug penuh air hangat, ada Jungkook dibelakangnya. Kedua orang itu menangis. Taehyung merasa bersalah melihat Yonggi dan Jungkook. "Jimin-a tolong akhiri rasa sakit ibuku" lanjut Yonggi, dia mencoba untuk tersenyum.
Jimin menatap sendu kekasihnya, air mata yang terus menetes ke pipi putih milik Yonggi membuatnya terluka. Dia berjanji dulu akan selalu menjaga bibi Min dan Yonggi, karena telah merawat Jungkook. Namun lihat sekarang, adiknya sendiri yang justru melukai kedua orang yang selalu Jimin jaga. Jimin menatap kearah Bibi Min yang di baringkan tadi di ranjang, tubuh bagian bawahnya telah kering menghitam seperti buah yang busuk. Wajahnya terlihat mengerikan karena tidak ada aliran darah lagi, kedua matanya melotot dengan mulut yang menganga lebar. Dia masih hidup.
"Jimin-a?" Yonggi memanggilnya sekali lagi. Suaranya terdengar sangat parau, kekasihnya berusaha menahan tangisnya mati-matian. Dengan cepat Jimin segera mematahkan leher milik Bibi Min, hingga wanita itu berteriak kecil lalu meninggal. Yonggi meraung di pintu kamar Jungkook, dia melihat ibunya menjadi makanan vampir adik kekasihnya sendiri. Ibunya harus pergi dengan rasa sakit, dan kondisi tubuh yang tidak layak. Dia marah tentu saja, karena hal itu Yonggi pergi begitu saja meninggalkan kamar Jungkook dan berlari ke kamarnya sendiri. Jimin yang melihat itu lantas mengejar Yonggi dan meninggalkan Taehyung disana, tanpa mengatakan apapun. Bahkan tanpa menatap Taehyung sedikit pun.
Taehyung memandang sedih kepergian Jimin, laki-laki itu meninggalkannya dan lebih memilih kekasihnya. Rasa sakit ditubuhnya belum hilang jika Jimin ingin tahu, darah milik Bibi Min yang telah ia hisap tidak mengurangi sedikitpun rasa sakit ditubuhnya. Dadanya masih nyeri seperti terus-terusan ditikam. Mata Taehyung bergulir menatap Jungkook. Laki-laki itu terlihat sangat marah, dia menangis sama seperti Yonggi. Hanya saja Jungkook menangis dalam diam, dia menatap Taehyung tajam. Kedua tangannya mengepal dengan erat di sisi tubuhnya masing-masing. Wajahnya memerah menahan amarah. Tanpa mengatakan apapun juga Jungkook pergi meninggalkan Taehyung.
Aku pikir aku membuat kesalahan yang besar.
.
.
.
.
.
Rumah pemakaman yang terletak tak jauh dari kota, mendadak menjadi sangat ramai. Jungkook anak yang populer di sekolahnya, begitu pula dengan Yonggi. Banyak teman-teman mereka yang datang untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Bibi Min. Para tetangga dan rekan kerja bibi Min juga turut hadir disana. Upacara pemakaman Bibi Min dihadiri semua keluarga Jimin, kecuali Taehyung. Namjoon, Seokjin dan Jimin telah berada disana sejak pagi. Ketiganya berada didepan peti mati milik Bibi Min, mereka menemani Jungkook dan Yonggi. Yugyeom dan Hoseok turut hadir disana, dengan sukarela mereka menjadi pelayan dan penerima tamu yang masuk untuk melayat.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE MEANING OF YOU II KOOKV/KOOKTAE
مصاص دماءKarena, Aku membutuhkanmu. Kau takdirku. Kau segalanya untukku dan pada akhirnya Aku mencintaimu. That's The Meaning Of You #KOOKV AREA