Masih Ada Typo Gak?
Dari hari ke hari kondisi Taehyung terus membaik, luka ditubuhnya telah menutup meninggalkan bekas memar yang masih merah membiru disana. Jungkook dengan sabar selalu merawat Taehyung, siang dan malam tak pernah Jungkook lewatkan untuk memberikan darahnya pada Taehyung. Mengingat Taehyung juga bisa makan seperti manusia, dalam tiga kali sehari Jungkook juga tak pernah lupa untuk membuatkannya makanan untuk meningkatkan sistem tubuh Taehyung. Dengan bantuan Yonggi tentu saja.
Jimin juga sudah mau menemui Taehyung, walaupun hanya sekedar masuk kekamar loteng milik anak itu lalu keluar kembali tanpa mengatakan apapun. Jimin hanya benar-benar melihat kondisi Taehyung lalu pergi lagi. Mungkin karena itu juga kodisi Taehyung jadi lebih cepat membaik. Dia mengira Jimin sudah memaafkannya.
"Apa itu masih sakit?" Saking penasarannya Jungkook melihat Taehyung yang terus tersenyum melihat kearahnya. Taehyung menggeleng tanpa ragu, senyuman di wajahnya tidak luntur sama sekali. "Punggung mu masih berlubang bukan? Dagingmu masih koyak disana, biar aku lihat"
Tidak membantah Taehyung bergerak mendekati Jungkook yang duduk di pinggir ranjangnya. Taehyung membuka sendiri kancing demi kancing piyama tidur miliknya, lalu badannya berbalik membelakangi Jungkook.
"Ini benar-benar sudah menutup. Paling lama dua hari lagi kau akan sembuh. Apa lehermu masih sakit untuk bicara?"
"Tidak"
Merotasikan bola matanya malas, Jungkook lantas menampar kecil tulung punggung Taehyung yang terlihat dengan pelan. Mendapatkan pekikan kecil yang justru terdengar ambigu di telinga Jungkook. Dan lagi dengan sengaja Jungkook kembali menampar pelan punggung Taehyung.
"Itu memang tidak sakit, tapi membuatku risih" protes Taehyung lantas kembali membalik tubuhnya agar menghadap Jungkook. "Jangan lakukan itu"
"Tae-ah? Biarkan aku bertanya"
"Apa?"
"Jika kita melakukan itu, apa kondisimu akan menjadi lebih baik?" Raut wajah Jungkook terlihat sangat menyebalkan di mata Taehyung. Itu seperti Namjoon hyung yang merengek jatah pada Seokjin hyung dulu. Lebih memilih diam Taehyung segera mengancingkan piyama yang dia pakai lantas beringsut mundur untuk menjauhi Jungkook. "Hey, aku hanya bertanya kenapa kau bersikap seperti itu?" Lanjut Jungkook dengan nada protesnya yang Taehyung benar-benar hafal diluar kepala.
"Itu tidak ada hubungannya sama sekali. Aku hanya butuh darahmu!"
"Siapa tahu saja dengan kita menyatu kau akan merasa lebih baik, itu mugkin saja bisa terjadi"
"Tidak ada hubungannya Jungkook! Kau mesum! eugh uhuk uhuk" Taehyung menghela nafas panjang setelah terbatuk berulang kali. Tenggorakannya memang masih sakit jika digunakan untuk berteriak. Tapi Jungkook benar-benar membuatnya jengah.
"Kau ingin mencobanya? Aku akan membuatmu merasa lebih baik didepan maupun dibelakang" Jungkook tersenyum dengan lembut kepada Taehyung.
Tatapan mata Taehyung terfokus pada senyuman milik Jungkook. Senyuman yang dulu hanya ditunjukkan pada Yonggi sekarang Taehyung mampu mendapatkannya.
"Bagaimana? Kau mau Tae?"
"Aku ini pihak atas, jika kau ingin melakukannya denganku kau harus menjadi pihak bawah"
Jungkook tertawa mendengar itu. Mana ada pihak atas yang medesah saat lubangnya dimasuki jari, Jungkook juga sering menggoda Taehyung dengan menciumnya terlebih dahulu. Taehyung selalu megikuti permainan Jungkook. Dan yang lebih membuat Jungkook tertawa terpingkal-pingkal lagi, mana ada pihak atas yang mempunyai tubuh seperti Taehyung. Siapapun akan tahu jika dia ini adalah pihak bawah. Jangan lupakan betapa padat dan besarnya pantat seorang Kim Taehyung. Jungkook tentu sering merasakannya, anak itu sering meminum darah Jungkook dengan duduk di pangkuannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE MEANING OF YOU II KOOKV/KOOKTAE
VampiroKarena, Aku membutuhkanmu. Kau takdirku. Kau segalanya untukku dan pada akhirnya Aku mencintaimu. That's The Meaning Of You #KOOKV AREA